Coba
Anda memperhatikan sekali lagi dengan lebih cermat, termasuk jenis
apakah kata dasar niat dan hati. Tentu saja kedua kata ini adalah kata
benda. Seperti telah kita bahas di awal, niat adalah sesuatu yang
terbetik atau tercetus di hati. Sedangkan kata hati jelas merujuk pada
suatu tempat. Walau keduanya menunjukkan hal-hal abstrak, gaib, atau non
materi namun tetap saja kita menggolongkan keduanya sebagai kata benda.
Akan
tetapi sangat berbeda dengan kata pikir. Kata pikir lebih dapat
dirasakan sebagai kata kerja walau kamus menggolongkannya sebagai kata
benda. Kalimat ‘Saya pikir’ memiliki rasa hampir sama dengan kalimat
‘Saya berpikir’. Berbeda dengan kalimat ‘Saya berhati’ yang cenderung
memiliki arti ‘Saya memiliki hati’. ‘Saya berpikir” tidak berarti ‘Saya
memiliki pikir’ melainkan menunjukkan ‘Saya sedang memikirkan sesuatu’.
Itulah sebabnya kata ‘pikir’ akan segera dirasakan sebagai kata benda
utuh setelah diberi akhiran ‘an’, yakni menjadi ‘pikiran’.
Pikiran membentuk sudut paradigma
Saat
seorang nakhoda sedang merapat di suatu dermaga dan telah menetapkan
pelabuhan lainnya sebagai tujuan baru untuk berlabuh selanjutnya, dia
akan segera menetapkan arah haluan kapalnya melalui bantuan alat bernama
sextan. Seperti peran sextan dalam menentukan arah navigasi kapal,
secara sederhana demikianlah pula peran pikiran dalam menentukan
keseluruhan pandangan seseorang. Kualitas pikiran seseorang akan
mengarahkan perjalanan hidupnya. Selain itu, dalam perjalanan yang
sedang berlangsung, pikiran juga akan melakukan penyesuaian-penyesuaian
arah yang diperlukan jika ada gangguan.
Untuk
lebih memperjelas peran pikiran sebagai pembentuk sudut pandang kita
coba memperhatikan salah satu metode hipnosis sederhana sugesti terapi
dalam mengubah pendapat seorang anak pada obat. Seperti kita ketahui
bersama tidak sedikit orangtua yang kesulitan memberikan obat kepada
anaknya yang sedang sakit. Pada umumnya penolakan anak-anak untuk
mengonsumsi obat bukan karena tidak mengetahui manfaat obat tersebut
melainkan pengalaman tidak menyenangkan pada masa lalunya. Dalam benak
banyak anak-anak mengonsumsi obat dibayangkan sebagai proses pemaksaan
untuk menelan sesuatu yang pahit di mulut.
Dengan
menggunakan pendekatan hipnosis sugesti terapi, orangtua dapat mengubah
pikiran anak-anak tentang mengonsumsi obat. Prosesnya adalah dengan
meminta anak untuk membayangkan makanan kesukaannya. Dalam keadaan
terhipnosis oleh sensasi menyenangkan saat membayangkan dirinya sedang
mengunyah makanan kesukaannya itu, orangtua mengunci pemahaman anak
tentang obat dengan mengatakan bahwa rasa obat itu seperti rasa makanan
kesukaannya itu. Jika saat sedang dalam terhipnosis itu orangtua
menyuapkan obat, anak itu tetap merasakan sensasi makanan kesukaannya
walau yang disuapkan adalah obat yang selama ini dirasakan pahit.
Bukti
lainnya adalah saat pikiran kita memiliki pengertian suatu kata.
Pengertian kita akan makna suatu kata akan menentukan opini kita tentang
kalimat-kalimat yang di dalamnya terdapat kata tersebut. Misalnya, apa
yang ada dalam pikiran Anda saat saya mengatakan kata “api”. Mungkin di
antara Anda ada yang berpikir “panas”. Ada lagi yang berpikiran
“kebakaran”. Ada lagi yang langsung membayangkan sebatang lilin menyala.
Ada lagi yang spontan membayangkan api unggun. Sekarang, dapat Anda
duga, bentuk-bentuk kalimat seperti apa yang akan disusun jika saya
meminta Anda menuliskan sebuah kalimat menggunakan kata “api”. Jika
dilanjutkan dengan tugas membuat suatu tulisan, saya yakin akan
diperoleh tulisan-tulisan yang sangat berbeda di antara Anda. Mohon
diingat, semua hasil tulisan yang berbeda tersebut diawali oleh
pengertian pertama tentang kata “api” yang beragam di pikiran kita.
Pikiran adalah software sebenarnya
Saat
mempelajari dasar-dasar ilmu tentang komputer kita akan dikenalkan pada
tiga istilah yang hanya muncul setelah komputer ditemukan yakni hardware, software, dan brainware.
Hardware diterjemahkan sebagai perangkat keras sistem teknologi
informasi (IT). Software adalah sejumlah perintah khusus bahasa komputer
yang memerintahkan komputer melakukan proses komputasi. Brainware
adalah pemeran utama yang memungkinkan sebuah komputer menjalankan
fungsinya dengan baik. Brainware sering dimaksudkan untuk mewakili
rencana pemrogram (programmer) komputer.
Tapi
tahukah Anda bahwa ada kemiripan yang sangat dekat antara isi software
sebuah program komputer dengan isi brainware seorang pemrogram? Mari
kita periksa lebih cermat. Sebuah program komputer sederhana terdiri
atas beratus baris perintah bahasa pemrograman tertentu. Kita mengenal
bahasa pemrograman HTML untuk membangun sebuah tampilan web. Kita
mengenal bahasa pemrograman Java untuk animasi visual yang dinamis. Kita
juga mengenal bahasa pemrograman lainnya seperti MS Basic, Delphi, PHP,
dan lain sebagainya. Saat ini, seluruh bahasa pemrograman terbagi ke
dalam dua kategori utama yakni berbasis sistem operasi Windows ataukah
sistem operasi LINUX. Tapi kita tidak akan membahas semua bahasa
pemrogram tadi. Walau begitu kita akan mengutip salah satunya untuk
membuat permisalan terkait brainware atau olah pikir kita.
Pada
kotak di atas diuraikan sebuah program PHP untuk membuat sebuah
tampilan jam analog. Seperti dapat Anda lihat, program itu terdiri dari
sejumlah perintah yang berurutan dengan persyaratan-persyaratan
tertentu. Bahasa pemrograman memiliki aturan ketat (syntax) yang apabila
dilanggar (misal salah ketik $ tertukar dengan S) akan menyebabkan
program tidak berjalan (error) dan dapat menyebabkan komputer
kebingungan (hank). Sementara itu, jika kesalahannya berupa urutan
logika akan menyebabkan program menjalankan perintah tidak sesuai
harapan.
Kita
dapat menganalogikan proses berpikir dengan cara bekerja sebuah program
komputer. Saat otak kita masih relatif kosong (misalkan bayi yang baru
lahir), orangtua dan lingkungan kita seperti sedang menyusun baris-baris
perintah ke dalam kepala kita. Saat itu kita hanya berupaya merekam dan
menjalankannya. Jika instruksi, stimulasi, dan sikap di sekeliling kita
sesuai dengan aturan yang dapat dipahami otak (misal berupa rangsangan
auditori, visual, kinestetik, tactile, olfactory, dan gustatory) maka
semua itu akan membangun olah pikir kita. Namun jika semua instruksi,
stimulasi, dan sikap di sekeliling kita tidak sesuai dengan ‘logika’
tumbuh kembang anak maka yang sedang dibangun dalam olah pikir kita
adalah serangkaian hal negatif.
Mudah
kita pahami bahwa sebuah program komputer akan semakin canggih dan
bermanfaat banyak jika baris-baris perintah penyusunnya semakin banyak,
kompleks, dan saling berkaitan dengan banyak program-program lainnya.
Seperti kita ketahui, program PHP jam analog di atas hanya dapat
dijalankan jika pada komputer kita telah ter-install program Apache
Server, PHP, MySQL, dan PHPMyAdmin. Jika kita menginginkan sebuah
program web store online yang baik maka harus diupayakan sebuah program
yang mengintegrasikan teknologi keamanan bertransaksi (misal PayPal,
e-banking), ketahanan akan serangan merusak (hacker, spam,
atau virus), pengelolaan database yang akurat dan kuat, tampilan yang
nyaman, dan fitur-fitur yang menarik perhatian (flash, video, Twitter,
Facebook, chat, sms, dan lain-lain).
Demikian
pula halnya dengan kemampuan berpikir kita. Untuk sebuah kinerja olah
pikir yang prima dibutuhkan banyak pendukung seperti kematangan emosi,
latihan yang teratur, nutrisi yang tepat, asupan ilmu pengetahuan yang
benar dan banyak, diskusi yang sehat, pembelajaran yang berbasis cara
kerja otak (brain based learning), dan terutama kepemimpinan yang lurus. Maksudnya jika otak Anda diarahkan (lead by) oleh niat buruk (betikan hati), self talk negatif, dan stimulus buruk maka dapat dipastikan cara dan hasil olah pikir Anda akan tidak sehat (atau sesat).
Kita
juga harus melengkapi pikiran kita dengan keterampilan berpikir yang
beragam. Yang dimaksud dengan keterampilan berpikir adalah proses
analisa, membandingkan, mengurutkan, menilai intensitas, menilai
kecenderungan, menemukan pola, memilih berdasarkan kriteria, menilai
manfaat, menilai urgensi, menilai kegentingan, pengategorian,
ekstrapolasi, prediksi, pendugaan, deduktif, induktif, asosiasi, dan
yang sangat penting adalah pengambilan kesimpulan. Dengan semakin
lengkap keterampilan berpikir kita maka pikiran akan semakin canggih.
Secara Fisik, Pikiran adalah Otak
Berbeda
dengan hati yang secara fisik masih penuh misteri, ilmu pengetahuan
telah berhasil mendeteksi keberadaan pikiran dalam fisik tubuh manusia.
Para ahli biologi tubuh manusia, dokter, dan psikolog telah menemukan
adanya hubungan antara aktivitas berpikir dengan aktivitas otak. Melalui
pendekatan pemindaian dengan teknologi EEG para ahli meyakini bahwa
proses berpikir manusia terjadi di organ otak. Lebih jauh dikatakan
bahwa aktivitas otak yang terkait dengan proses berpikir adalah
interaksi antarsel saraf otak membuat jembatan semu sinaps.
Kita
tidak akan membahas sangat terperinci tentang anatomi otak, proses
kimiawi dalam otak, kebutuhan nutrisi otak, dan hal-hal biologis
lainnya. Sejalan dengan konsep utama buku ini tentang
motivasi, kita hanya akan mengenalkan beberapa fenomena aktivitas otak
terkait proses berpikir. Saat ini kita hanya berkepentingan pada
pemilihan masukan (input) untuk otak sehingga akan dihasilkan buah
pikiran (output) yang sesuai dengan rencana dan harapan kita.
Pikiran
manusia terdiri atas pikiran sadar (conscious) dan pikiran bawah sadar
(sub-conscious). Berdasarkan evaluasi pola gelombangnya (brainwave)
aktivitas otak memiliki tiga tahapan yakni aktif (beta, 24-14 cps),
hipnosis (alfa, 14-7 cps dan teta, 7-3.5 cps) dan tidur (delta, 3.5-0.5
cps). Menurut ahli psikologi, proses berpikir yang paling sering
digunakan dan diandalkan manusia adalah saat kondisi normal yang
diindikasikan dengan pancaran gelombang 24-14 cps. Sedangkan pada saat
kondisi menjelang tidur atau emosi sangat menyenangkan (disebut pula
kondisi terhipnosis karena mudahnya informasi diserap otak) merupakan
saat terbaik untuk memasukkan informasi (data entry). Saat
paling rendah aktivitasnya adalah saat tidur pulas yang diindikasikan
dengan pancaran gelombang 3.5-0.5 cps. Saat ini pikiran kita hampir
tidak dapat menerima masukan. Jika pun ada proses berpikir biasanya
hanya aktivitas pengulangan dan pengendalian rutin sistem internal tubuh
(misal merespons suhu, mengatur sirkulasi darah, mengoordinasikan
pemulihan sel, dan lain-lain).
Berpikir akan menghasilkan pemikiran
Salah
satu peran penting otak bagi manusia adalah mengoordinasi seluruh
aktivitas tubuh. Otak mengatur pesan-pesan dari otot-otot dan organ
indra kita. Contohnya, apabila kita berjingkat, otak kita menerima pesan
dari mata, telinga, dan sendi-sendi kita tentang sikap tubuh kita. Pada
waktu yang sama, otak kita memberi tahu otot-otot kita apa yang harus
dilakukan untuk menjaga keseimbangan kita.
Akan
tetapi, bagaimana kita menjelaskan cara otak bekerja menghasilkan
pikiran. Untuk mengetahui cara pikiran bekerja, lakukan sebuah percobaan
sederhana berikut. Pada percobaan ini, kita hanya memerlukan selembar
kertas A4 yang digulung menyerupai teropong.
Melubangi Tangan Kiri
1. Lihatlah
keluar jendela dan tempatkan tabung di depan mata kanan. Tutuplah
mata kiri untuk memeriksa apa yang sedang dilihat mata sebelah
kanan. Sekarang bukalah kedua mata. Apa yang terlihat? Mata kiri melihat
seluruh pemandangan dan mata kanan hanya melihat sebagian kecilnya
saja.
2. Dengan
kedua mata tetap terbuka, angkatlah tangan kiri di depan muka.
Perlahan-lahan gerakkan tangan itu menuju tabung hingga meliputi
pemandangan lewat tabung. Pada suatu titik kita akan melihat lubang di
tengah telapak tangan kiri kita. Apa yang terlihat melalui lubang
tersebut?
3. Dengan
tabung kertas masih di depan mata kanan, letakkan jari di depan
mata kiri. Adakah lubang di jari Anda? Dapatkah Anda menjelaskan
perbedaannya?
|
Bagaimana
Anda dapat menjelaskan fenomena pada percobaan di atas? Ternyata
pikiran kita memilah-milah informasi. Ketika kita mengangkat tangan,
bagian otak yang menerima informasi dari mata menjadi bingung, karena
ada dua pemandangan kiriman yang sama sekali berbeda. Otak mencocokkan
dua penglihatan ini dengan memperlihatkan tangan yang berlubang di
tengahnya serta pemandangan melalui tabung kertas itu. Bila kita hanya
mengangkat jari, otak dapat memilah-milah kedua pemandangan tersebut
karena jari tidak menutup seluruh pemandangan tabung, jadi tidak perlu
membuat lubang di jari.
Percobaan
di atas memperlihatkan sesuatu yang lebih penting dari peran otak.
Tidak pernah terpikir bahwa tangan kita berlubang di tengahnya. Bagian
lain otak mengatakan bahwa informasi dari mata itu tidak benar. Ada
bagian khusus otak yang membuat informasi kacau itu dimungkinkan untuk
dapat dimengerti. Ini adalah proses yang lebih rumit atau kompleks.
Proses inilah yang mendominasi kehidupan orang dewasa normal yakni
proses berpikir.
Seperti
pada percobaan sederhana tadi, jika pada pikiran kita dikirimkan dua
hal yang berbeda sama sekali (misal kebaikan dan keburukan) maka pikiran
kita akan bingung. Saat kebingungan ini terjadi pikiran kita akan
membuat kesimpulan yang keliru. Demikianlah pula jika informasi yang
kita terima bertentangan. Pikiran kita akan mencoba mencari titik
komprominya kecuali kita memberikan penguatan pada salah satunya,
misalnya dengan menolak informasi baru tersebut mentah-mentah.
Mekanisme
di atas hanyalah salah satu cara pikiran kita bekerja. Kita tidak dapat
membayangkan dampaknya pada tubuh dan jiwa kita andaikan setiap saat
pikiran kita hanya memproduksi kebingungan-kebingungan. Pikiran kita
akan sibuk sekali dan kemudian informasi-informasi kacau akan tersimpan
di memori bawah sadar kita. Mungkin hal ini menjelaskan sikap absurd
seorang Gayus Halomoan Tambunan yang melakukan korupsi miliaran rupiah
sambil tetap melakukan salat, puasa, zakat, berzikir, dan lain-lain. Dia
kebingungan melihat kebaikan dan keburukan hidup berdampingan di
lingkungan kerjanya. Apakah demikianlah pula halnya dengan teroris,
pembalak, perampok Somalia, pelaku asusila, penikmat seks bebas, dan
segelintir anggota DPR? Entahlah. Kita memerlukan sebuah pengkajian yang
lebih ilmiah untuk bisa menjelaskan fenomena absurd tersebut.
Jika
menulis menghasilkan tulisan dan berkata menghasilkan perkataan maka
berpikir akan menghasilkan pemikiran. Kemudian kita sering menamakan
hasil berpikir itu sebagai pikiran saja. Padahal kata pikiran sejatinya
bermakna brainware bukan berupa output atau hasil dari bekerjanya
brainware. Pemikiran atau pikiran inilah yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan.
Sayangnya
pemikiran tidak dapat diindra secara langsung. Pemikiran baru dapat
diketahui pihak lain saat dituangkan dalam bentuk tulisan, diucapkan
dengan lisan, atau dalam bentuk hasil karya manusia lainnya. Dengan
demikian walaupun setiap saat Anda berpikir dan menghasilkan jutaan
pemikiran, jika tidak dapat didokumentasikan dalam tulisan, perkataan,
atau sikap, maka orisinalitas, kreativitas, dan kejeniusan kita tidak
akan pernah dapat dikenali.
Setiap
potongan puzzle berperan sama penting dan gentingnya bagi terbentuknya
gambar yang utuh. Demikian pula halnya dengan peran pemikiran bagi
keutuhan pribadi manusia. Kualitas pemikiran sangat menentukan kualitas
seseorang. Jika pemikiran Anda buruk atau negatif maka dia akan
memengaruhi potongan-potongan diri Anda yang lainnya (misal niat, hati,
jiwa, tubuh, dan lain-lain) secara negatif. Sebaliknya jika pemikiran
Anda baik atau positif maka dia akan memberikan pengaruh yang positif
bagi bagian lain dari diri Anda.
Jika
Anda hanya akan memilih pemikiran-pemikiran yang baik, apakah ada
ciri-ciri utama pemikiran yang baik. Tentu saja. Yang pertama adalah
benar yaitu sesuai dengan faktanya. Otak atau pikiran merupakan suatu
instrumen untuk menangkap kebenaran berdasarkan pengolahan informasi
yang masuk melalui sistem sensori manusia (mata, telinga, hidung, kulit,
lidah, emosi, keseimbangan, dan lain-lain). Untuk itu diperlukan
serangkaian set informasi yang logis untuk dapat diolah menjadi suatu
pemikiran yang baik. Dalam percobaan yang kita lakukan di atas,
informasi visual berupa tangan kiri yang bolong dengan cepat kita
abaikan karena sensori lainnya melaporkan bahwa faktanya tidak demikian.
Akan tetapi, percobaan di atas tidak akan hilang begitu saja. Otak akan
menyimpannya sebagai sebuah kejadian baru yang akan disimpan. Buktinya,
Anda akan terus mengingat itu bahkan setelah tamat membaca buku ini.
Mengapa lebih kuat menempel di ingatan Anda? Selain informasi ini
bersifat baru dan menyenangkan (terekam secara hipnosis), juga prosesnya
melibatkan banyak indra sehingga afirmasinya lebih kuat.
Hingga
saat ini, ilmu pengetahuan belum mengonfirmasi adanya produk fisik dari
otak atau pikiran selain brainwave yang terdeteksi oleh teknologi EEG.
Brainwave sendiri bukanlah sebuah jenis sinar atau gelombang
elektromagnetik yang kuat sehingga memiliki dampak fisik signifikan
terhadap sekeliling. Dia hanyalah sebuah hasil samping proses berpikir
seperti halnya keringat yang keluar dan suhu badan yang meningkat saat
Anda berolahraga. Jika pun Anda dapat membuktikan keberadaan praktik
‘telepati’ dalam berkomunikasi atau memengaruhi seseorang, ilmu
pengetahuan belum memberikan penjelasan logis atas fenomena tersebut.
Itu masih berupa misteri dalam hukum tarik-menarik yang fenomenanya
diyakini bekerja namun belum bisa dijelaskan fisika.
Apa yang dibutuhkan pikiran?
Dalam
sistem teknologi informasi kita mengenal kredo garbage in garbage out,
masuk sampah keluar sampah. Kredo ini juga berlaku untuk pikiran kita.
Jika kita memasukkan banyak informasi absurd ke dalam pikiran maka
pemikiran-pemikiran kita akan absurd juga. Jika sistem sensori kita
memasukkan informasi-informasi penuh kekerasan maka pikiran kita akan
dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran bernuansa kekerasan. Demikian pula
jika kita memasukkan informasi-informasi penuh kasih sayang, kebaikan,
kelembutan, rasa hormat, kejujuran, atau persatuan maka
pemikiran-pemikiran kita akan berpelangi keindahan dan kebaikan.
Pikiran
kita membutuhkan banyak masukan dari luar baik berupa informasi yang
akan diproses maupun sumber energi yang menggerakkan prosesnya.
Secanggih apapun sebuah software yang dikeluarkan oleh Microsoft
Corporation tidak akan berfungsi jika komputer tidak mendapatkan masukan
listrik. Untuk itu Anda harus memastikan asupan energi yang baik untuk
menjamin bekerjanya otak dengan optimal. Beruntungnya kita, para ahli
teknologi nutrisi telah merekomendasikan jenis makanan mengandung
protein hewani (terutama ikan) sebagai pilihan terbaik nutrisi jaringan
otak. Para ahli telah pula mendeteksi bahwa minuman beralkohol,
narkotika, dan zat adiktif lainnya memberikan dampak negatif bagi sistem
operasi otak.
Setelah
memastikan otak dapat beraktivitas dengan baik kita juga harus memiliki
perhatian yang baik terhadap bahan baku proses berpikir. Bahan baku
yang dimaksud adalah segenap informasi yang akan diolah oleh pikiran
kita. Apakah itu?
Yang
pertama adalah informasi berupa data-data visual. Pintu masuk data
berjenis ini adalah mata. Jika Anda memiliki rencana besar dan baik bagi
kehidupan Anda maka pastikan hanya memilih data-data visual yang
berjenis baik, positif, besar, indah, harmonis, luas, dan membahagiakan.
Para ahli dan praktisi hipnosis telah memiliki keyakinan dan kesimpulan
adanya korelasi kuat antara apa yang dapat dilihat dengan pola
pemikiran yang akan dihasilkan. Jika kita sering melihat rumah-rumah
besar dan indah maka pikiran kita akan membangun pemikiran konsep rumah
idaman yang besar dan indah. Demikian pula sebaliknya jika kita
sehari-hari hanya melihat gubuk-gubuk kumuh tidak higienis maka pikiran
kita akan membangun konsep rumah yang kecil dan kotor.
Pengaruh
data visual terbukti efektif dalam membangun pemikiran. Itulah sebabnya
para motivator selalu merekomendasikan teknik visualisasi impian untuk
memandu pikiran (sadar dan bawah sadar) untuk membangun pemikiran yang
mendukung impian itu. Data visual memiliki impak memandu yang sangat
kuat sehingga ada pernyataan bahwa jika Anda dapat membayangkan sesuatu
dengan jelas dalam pikiran Anda maka sesuatu itu dapat Anda genggam.
Dapat Anda prediksikan apa yang akan terjadi jika seorang arsitek
menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan? Akan terjadi bias penafsiran
yang luar biasa di tingkat pelaksana pembangunan.
Jenis
data kedua yang diolah intens oleh pikiran kita adalah audio. Dua data
penting yang termasuk ke dalam jenis ini adalah musik dan perkataan.
Secara khusus musik telah banyak dibuktikan mampu membius otak memasuki
kondisi hipnosis (alfa dan teta) sehingga memudahkan input informasi ke
dalam bagian pikiran yang lebih permanen yakni bawah sadar. Untuk itu
tidak sedikit penasihat yang menyampaikan pesan-pesannya setelah
dialunkan musik-musik tertentu.
Data
audio paling penting dalam kehidupan manusia normal adalah kata-kata
yang diucapkan. Kita lebih banyak mendengar kata-kata dibandingkan musik
atau bunyi-bunyian lainnya. Kita juga lebih banyak menyerap informasi
melalui indra pendengaran diabndingkan indra yang lainnya. Itu semua
karena media komunikasi paling mudah dan paling banyak dilakukan manusia
melalui perkataan. Bukankah kemampuan mendengar merupakan anugerah
pertama yang terkoneksi ke otak semenjak dalam kandungan.
Demikian
penting dan intens perkataan dalam membentuk pikiran kita. Frasa word
power menyerap keniscayaan akan kekuatan perkataan dalam memengaruhi
pikiran seseorang. Bahkan Tuhan pun menitipkan pesan-pesan
mahapentingnya melalui perkataan insan-insan terpilih-Nya.
Mohon
diingat kekuatan perkataan hanya memiliki dua dampak pada pikiran kita.
Kekuatan pertama adalah perkataan yang memberdayakan atau memperkuat.
Kekuatan kedua adalah perkataan yang melemahkan atau mengerdilkan. Maka
pilihlah kalimat-kalimat yang menguatkan saja bagi Anda dan sekeliling
Anda. Mengapa penting berkata positif atau menguatkan pada orang lain?
Karena Anda akan segera menyadari bahwa ucapan negatif mengundang ucapan
negatif dengan cepat. Dengan mudah Anda dapat membuktikan ini. Cobalah
Anda memaki dengan kata-kata kasar kepada orang yang tidak kenal
sekalipun.
Perkataan
yang Anda gumamkan dalam kesendirian lebih kuat dan berdampak pada
pikiran Anda. Mengapa? Karena sistem pertahanan pembelaan diri tidak
aktif jika yang mengucapkan adalah Anda sendiri. Anda akan segera
memproteksi diri dengan pembelaan dan pencarian alasan jika orang lain
merendahkan Anda. Tapi jika Anda berkata buruk tentang Anda maka pikiran
tidak menyiapkan penangkal melainkan hanya menyerapnya sebagai sebuah
fakta baru yang penting. Lebih buruknya para ahli psikologi menemukan
bahwa self talk yang buruk dengan cepat menembus batas pikiran sadar
kita dan tersimpan kuat di pikiran bawah sadar kita.
Selain
informasi berjenis visual dan auditori, informasi yang datang dari
pembangkit emosi berupa perasaan juga sangat penting dan mengarahkan
pikiran kita. Feeling atau perasaan merupakan data kompleks yang hanya
dikenali ke dalam lima jenis fenomena. Kelima jenis data perasaan
tersebut adalah cinta (sayang, empati, peduli, dan lain-lain), marah,
gembira, sedih, dan cemburu (persaingan, pertahanan, agresivitas, dan
lain-lain). Sebagai contoh, gambaran cita-cita kesejahteraan yang diberi
warna background kemarahan akan membangun pemikiran yang kuat dan agresif.
Masukan
bagi pikiran paling penting terakhir adalah ‘bisikan hati’. Seperti
telah kita uraikan dalam rahasia kedua hati, ruang hati dapat
membetikkan niat dan menyampaikan pesan-pesan spesifik ke bagian lain
termasuk pikiran kita. Pesan atau informasi dari ruang hati ini akan
lebih diprioritaskan dalam proses berpikir kita. Hierarki prioritas yang
normal dalam sistem berpikir menempatkan informasi dari hati sebagai
tolok ukur penentu pengambilan keputusan pemikiran yang akan dihasilkan.
Misalnya jika jenis pesan hati Anda positif sedangkan hasil proses
berpikir menggunakan seluruh informasi dari sumber lainnya bernilai
negatif maka pribadi Anda akan terguncang. Saat ini Anda harus memilih
apakah pesan hati ataukah produk pemikiran yang akan digunakan
selanjutnya dalam aktivitas Anda. Apapun keputusan Anda, pikiran kita
akan menyimpannya sebagai sebuah informasi baru.
Pikiran Anda Penentu Kualitas Anda
Sebagai
penutup pembahasan tentang kode rahasia ketiga kita ini, saya ingin
mengingatkan kembali bahwa pikiran kita memiliki kewenangan eksekusi
yang penuh pada tubuh Anda. Maksudnya adalah karena pikiran memiliki
fungsi kontrol langsung pada seluruh organ tubuh kita maka
pemikiran-pemikiran Anda akan berdampak langsung pada gerakan-gerakan
organ tubuh Anda. Bisa saja jiwa Anda tidak menyetujui keputusan yang
dibuat oleh pikiran Anda. Namun jiwa Anda tidak dapat memerintahkan
tangan, mata, telinga, kaki, saraf refleks, ruang memori, respons otot,
dan peningkatan adrenalin Anda untuk mendukung arahan jiwa Anda.
Walaupun hati Anda sangat tulus namun ketika pikiran kita memerintahkan
otot-otot bibir kita untuk membentuk lengkung ke bawah maka yang
teraktualisasikan di wajah kita adalah cibiran atau muka masam.
Sebagai
penguatan atas peran kode rahasia kesuksesan kita yang ketiga mohon
disadari kembali bahwa kualitas berpikir dan pemikiran kita sangat
ditentukan oleh kualitas dan intensitas masukannya (input). Untuk itu
lakukan penyaringan terseleksi pertama pada seluruh informasi yang
potensial digunakan dalam proses berpikir. Pastikan hanya informasi yang
bernilai positif saja yang akan Anda masukkan ke dalam mesin pikiran
Anda. Dengan demikian harapan akan keluar pemikiran yang clear, jernih,
dan penuh manfaat dapat terkondisikan.
Tentang Pikiran Jernih
Setelah
kita memahami bahwa faktor utama yang sangat menentukan kualitas tujuan
adalah kejernihan pemikiran, tentu saja akan muncul pertanyaan dalam
benak Anda, apa urgensinya, ciri-cirinya, dan juga bagaimana caranya
menjernihkan pikiran. Berikut adalah
Urgensi pikiran jernih.
- Mengenal dengan tepat apa sebenarnya yang diinginkan
- Memersepsi dengan jelas dan definitif melalui panca indra, apakah sebenarnya yang merupakan goal Anda
- Memudahkan Anda membuat perencanaan kegiatan
- Membuat Anda lebih mudah menemukan peta jalan mencapai tujuan
- Membuat Anda memiliki langkah yang mantap
- Membuat Anda terbantu agar memiliki ketetapan hati
- Membuat Anda lebih fokus
- Membuat Anda terdorong dan terpola untuk melakukan sesuatu dengan benar
- Membuat Anda lebih tegas menolak apa yang tidak mendukung tujuan Anda
- Memudahkan Anda kembali ke jalan yang benar
- Membuat Anda benar-benar memperoleh tujuan Anda
- Membuat Anda dipahami dengan mudah oleh orang lain karena dapat dengan mudah menjelaskan apa yang diinginkan
- Membuat Anda akan mudah memperoleh bantuan sebanyak-banyaknya dan lebih cepat dari mana pun
Ciri-ciri pikiran yang jernih
- Jelas arti dan maksudnya
- Jelas detail dan substansinya
- Dapat dijelaskan secara sistematis
- Mudah dipahami oleh pikiran rumit maupun sederhana
- Tidak terbantahkan
- Tidak ada unsur keraguan dan kabur
- Dapat dipersepsi oleh pancaindra atau logika dan/atau aturan yang pasti
- Dapat dikomunikasikan dengan mudah tanpa hambatan
Cara menjernihkan pikiran:
- Hilangkan persepsi awal
- Menggunakan indra apa adanya
- Membuka segala kemungkinan
- Menanyakan pada diri apa maksudnya ini?
- Mencoba mendisosiasikan pada diri
- Mencoba mengasosiasikan dengan diri
- Mencoba mengasosiasikan dengan orang lainnya
- Bertanya kenapa
- Bertanya benarkah
- Bertanya apa saja
- Menyelami lebih dalam secara bertingkat mulai dari global hingga detail dan dengan bertahap
- Facing dan future facing dengan VAKOG
- Hubungkan dengan segala kemungkinan
- Tentukan apa yang sebenarnya Anda inginkan, rasakan, dan tanyakan, benarkah?
- Tanyakan pada pakarnya
No comments:
Post a Comment