Amerika

Saturday, October 12, 2013

Kekuatan Sikap




 


Sering kali seseorang gagal mencapai sukses bukan karena kemampuannya yang kurang, tetapi karena sikapnya yang tidak menunjang.
Seringkali seseorang melakukan kesalahan, bukan karena keahlian ataupun pengalaman yang terbatas, tetapi karena sikap negatif yang mengganjal. Jadi, ternyata sikap mempunyai kekuatan yang dahsyat.
Jika tidak dikelola dengan baik, sikap bisa menjerumuskan kita ke jurang kegagalan. Sebaliknya, jika kita bisa mengelola kekuatan sikap dengan baik, sikap bisa menjadi senjata ampuh untuk membidik dan meraih sukses. Bagaimana caranya agar kita bisa memanfaatkan kekuatan sikap secara positif? Simak yang berikut.
Sikap positif seperti apa yang bisa kita jadikan senjata ampuh mengalahkan kegagalan dan membidik serta meraih sukses?

Sikap Optimistis
Perbedaan orang sukses dan orang gagal menurut Jim Dorman dan John C Maxwell dalam buku mereka Strategi Menuju Sukses adalah SIKAP. Orang gagal memiliki sikap pesimistis, sebaliknya orang sukses memiliki sikap optimistis. Mereka yang sukses selalu memandang ke depan dengan penuh harapan.
Mungkin saja orang sukses dan orang gagal mengalami masalah yang sama, namun dengan sikap yang berbeda, mereka mendapatkan hasil yang berbeda pula. Walaupun halangan datang mengadang, sikap optimistis akan membangkitkan dan memupuk harapan untuk terus maju. Sikap optimistis mendorong kita menjadi lebih kreatif mencari berbagai alternatif untuk mengatasi segala jenis masalah yang menjelang.
Sikap optimistis juga memberikan kita kekuatan untuk bertahan di tengah badai krisis, karena sikap ini memandu kita untuk berpikir bahwa badai krisis pasti akan berakhir. Ujung-ujungnya, yang akan tampil sebagai “pemenang” untuk membawa pulang piala sukses dari sebuah “pertandingan hidup” yang penuh tantangan adalah mereka yang bisa bertahan sampai akhir.

Sikap Menghargai
Sukses tidak bisa diraih sendirian. Seorang atlet yang berhasil menjadi juara dengan memecahkan rekor dunia juga didukung oleh satu tim yang kuat: pelatih, tenaga medis, ahli nutrisi yang mengatur diet sang atlet, dan sponsor yang memberi dukungan finansial untuk berlatih atau berangkat ke medan pertandingan. Selain itu, atlet juga membutuhkan bantuan manajer yang mengatur jadwal pertandingan, dan tentu saja teman, keluarga, dan juga penggemar yang memberikan dukungan moril sehingga atlet tetap tampil prima.
Lawan bertanding atau pesaing pun patut dihargai, karena adanya lawan atau pesaing ini membuat kita tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah terukir, dan kita menjadi lebih giat untuk senantiasa meningkatkan diri.
Dengan pemahaman seperti inilah, kita bisa membangun sikap menghargai orang-orang di sekitar kita, apa pun peran mereka. Sikap menghargai bisa kita tunjukkan dengan tutur kata yang selalu sopan walaupun kita harus menghadapi orang-orang yang berseberangan pendapat dengan kita.
Sikap menghargai bisa kita perlihatkan dengan mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua orang yang telah menjadi bagian dari kesuksesan kita. Rasa terima kasih bisa kita sampaikan dalam bentuk ucapan ataupun tindakan (membantu serta mendukung mereka untuk bersama-sama meraih sukses).
Sikap menghargai mendorong kita untuk tidak sombong ketika berada di puncak, karena kita sadar bahwa kesuksesan kita dimungkinkan karena dukungan banyak orang. Sikap menghargai juga dapat membuat kita lebih tegar dalam menghadapi kekalahan atau masalah. Sikap menghargai mendorong kita untuk dengan sportif mengakui keunggulan lawan.
Dengan sikap ini kita dipacu untuk tidak bermata gelap ketika kalah, melainkan bersedia belajar dari kekalahan kita dan keunggulan lawan agar kita bisa memperbaiki yang salah, dan meningkatkan diri.

Sikap Bersahabat
Sikap positif lainnya yang perlu kita pupuk adalah sikap bersahabat. Sikap ini tumbuh dari sikap menghargai. Dengan sikap bersahabat kita bisa menggalang kerja sama dengan berbagai pihak. Sesuatu yang sulit apabila dikerjakan bersama-sama akan terasa lebih ringan dari pada dikerjakan sendirian. Selain itu dengan bekerja bersama waktu pengerjaannya pun bisa menjadi lebih cepat.
Sikap bersahabat mendorong kita mengubah lawan menjadi kawan. Semakin banyak kawan yang kita miliki, semakin banyak orang yang memberikan dukungan bagi kita untuk sukses, sehingga otomatis semakin tinggi pula kesempatan kita untuk meraih sukses yang kita cita-citakan.
Dengan sikap bersahabat, kita terpacu untuk tidak hanya mencoba memecahkan masalah kita sendiri, tetapi juga membantu mencari jalan keluar dari masalah orang lain. Dengan demikian, wawasan kita pun menjadi lebih luas, karena kita tidak hanya belajar dari pengalaman dan masalah kita sendiri, tetapi kita juga melipatgandakan pengetahuan dan wawasan dengan belajar dari pengalaman dan masalah orang lain.
Selain itu, orang yang kita bantu juga akan cenderung memberikan dukungan positif bagi kita dalam meraih kesuksesan kita.

Sikap Proaktif
Satu lagi sikap positif yang perlu kita pupuk adalah sikap proaktif. Dengan sikap ini, kita tidak menunggu masalah untuk datang. Sikap proaktif memacu kita untuk mengantisipasi krisis sehingga kita sudah bisa mempersiapkan jaring pengaman untuk “membantali” risiko kerugian yang mungkin ditimbulkan. Sikap ini juga mendorong kita mencari berbagai cara kreatif untuk menghindari risiko gagal (jadi tidak perlu menunggu sampai kegagalan atau kekalahan datang).
Dengan sikap proaktif ini kita senantiasa terpacu berinovasi menggulirkan perubahan. Dengan demikian kita bisa dengan cerdik menghindari risiko terlindas perubahan. Sikap proaktif juga akan banyak sekali membantu kita untuk berpikir keras tidak hanya untuk menggulirkan ide-ide baru tetapi juga menjalankannya. Ide-ide baru membuat kita tampil beda sehingga dapat terus di posisi teratas dan senantiasa terlihat unggul sebagai trendsetter.
Coba kita perhatikan perusahaan-perusahaan ataupun tokoh-tokoh yang unggul di bidang masing-masing: pasti mereka memiliki sikap proaktif untuk selalu menelurkan ide baru, membantu orang lain untuk sukses, dan mencari cara untuk mengantisipasi masalah sebelum masalah datang, sehingga seolah-olah mereka tidak pernah mengalami masalah.

Sikap Santun
Courtesy is the best policy (sopan santun adalah tindakan yang terbaik). Begitu kata pepatah. Sepertinya pepatah ini memang adalah pepatah yang dianut para orang sukses yang bisa mempertahankan sukses mereka secara berkelanjutan.
Sikap santun mudah kita tunjukkan kepada orang-orang yang memang telah memberikan dukungannya bagi kita.
Tetapi, tantangan kita yang terbesar adalah tetap menunjukkan sikap santun kepada mereka yang berseberangan pendapat dengan kita (mereka yang memberikan kita kritik pedas, atau mereka yang tidak sependapat dengan kita).
Yang lebih sulit lagi adalah menunjukkan sikap santun kepada mereka yang berada di kubu yang berbeda dari kita (misalnya: pesaing kita, mereka yang berusaha mendepak kita, ataupun yang pernah mendepak kita).
Justru dari orang-orang yang berseberangan dengan kita inilah kita bisa belajar banyak untuk meningkatkan diri. Mereka umumnya sangat kritis memantau “kesalahan” kita, “kegagalan” kita, dan “masalah” kita, sehingga mereka dengan cepat “menemukan” celah kegagalan atau kesalahan kita. Jadi, dengarkan saja apa yang mereka sampaikan, siapa tahu memang ada benarnya juga.
Kalau ternyata setelah kita analisis ternyata ungkapan mereka tidak benar, paling tidak mereka telah membukakan mata kita untuk kemungkinan terjadinya kesalahan atau kegagalan sehingga kita bisa mengambil langkah antisipasi.
Intinya, tetaplah mencoba bersikap santun kepada siapa pun, termasuk kepada mereka yang tidak sependapat dengan kita. Misalnya, kita bisa berterima kasih kepada mereka yang telah membuka mata kita akan adanya pendapat yang berbeda.

Sikap Memberi
Sikap positif yang juga perlu kita pupuk adalah sikap memberi. Sikap ini merupakan sikap yang membedakan orang sukses dari orang gagal atau orang kebanyakan. Orang kebanyakan selalu mengharapkan balas jasa, menuntut bantuan, ataupun meminta perhatian serta penghargaan. Sebaliknya, orang sukses selalu berada di atas karena mereka mau memberi: memberi bantuan, imbalan, perhatian, dan penghargaan kepada orang lain.
Pemberian mereka telah membuat mereka tampil unggul di mana pun mereka berada tanpa mereka harus menuntut untuk diberi perhatian dan penghargaan. Pertolongan yang mereka berikan telah dengan otomatis membuat orang lain menantikan keberadaan orang-orang sukses ini di tengah-tengah orang banyak.
Pemberian mereka yang selalu membuat kehidupan orang lain menjadi lebih baik, membuat orang lain mengangkat topi untuk memberikan penghargaan yang tulus. Jadi, kita tidak perlu menuntut untuk dihargai, tetapi hargailah orang lain terlebih dulu.
Kita juga tidak perlu mengharapkan bantuan terlebih dulu, melainkan berikanlah bantuan kepada orang lain yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan kita. Kita juga tidak perlu menuntut perhatian secara membabi buta. Dengan memberikan perhatian kita yang tulus kepada orang-orang sekitar, dengan sendirinya mereka pun akan memperhatikan kita.
Ternyata, sikap positif merupakan satu faktor penting yang membedakan orang sukses dari orang kebanyakan. Jika ingin menjadi orang sukses, milikilah dan tunjukkanlah sikap positif. Sikap positif mana yang sudah Anda miliki? Sikap mana yang masih harus Anda pupuk? Selamat mencoba

Kesehatan

Sadarkah Kita


Akan Kehadiran Kanker








Kanker, kerap hadir
tiba-tiba dan mematikan. Tetapi, benarkah kanker tidak bisa dicegah dan
dideteksi lebih awal? Perlu kesadaran terhadap pemeriksaan kesehatan berkala
untuk bisa mengetahui adanya potensi kanker dalam tubuh kita.


Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal
dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam
perkembangannya. Dan tak jarang dapat menimbulkan kematian. Karena sel tumor
pada tumor ganas (kanker) tumbuh dengan cepat, sehingga tumor ganas pada
umumnya cepat menjadi besar. Karena sel tumor kanker tersebut tumbuh menyusup
ke jaringan sehat sekitarnya. Juga dapat menyebar kebagian jaringan lain yang
jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening yang
menimbulkan tumbuhnya kanker baru di tempat lain.


Diketahui hampir semua kanker berbentuk benjolan (tumor),
tetapi tidak semua benjolan bersifat ganas atau kanker, dan sebagian bersifat
jinak (tidak berbahaya).


Namun kita perlu waspadai jenis tumor tersebut, apakah
termasuk tumor jinak atau tumor ganas. Dan semua jenis tumor ganas biasa di
sebut kanker. Sedangkan keduanya menunjukkan bentuk fisik yang hampir sama.
Sedangkan kanker juga dapat tumbuh dari jenis sel apapun dan di dalam jaringan
tubuh manapun.


Sejumlah besar kanker juga digolongkan berdasarkan
jaringan dan sel asal, dan golongan utamanya terdapat tiga macam, yaitu :


Sarkoma, yang tumbuh dari jaringan tubuh penyambung dan
penyokong seperti tulang, tulang rawan, saraf, pembuluh darah, otot dan lemak.


Krsinoma, tumbuh dari jaringan epitel (jaringan bersel
yang menutupi permukaan), seperti kulit dan lapisan rongga serta organ tubuh,
jaringan kelenjar (seperti kanker payudara dan prostat).


Leukimia dan limfoma, yang menyerang jaringan pembentuk
darah dengan pembesaran kelenjar getah bening yang penyerangannya terhadap
limpa dan sumsum tulang, dan produksi sel darah putih yang belum matang secara
berlebihan.

No comments:

Post a Comment