Amerika

Sunday, October 6, 2013

Memimpin Bukan Menguasai



Adolf Hitler.


dalam hal ini saya menggambarkan methode yang membawa saya berhasil dalam mengelola sebuah pekerjaan apapun dan mensiasati ketika kita menjadi leader atau pemimpin diantara kawan kawan kerja kita atau ketika kita menjadi pengusaha yang memiliki banyak pekerja .
seingat saya ketika dulu masih menjadi pekerja di suatu perusahaan yang menjadikan tempat saya dalam belajar juga , saya ingat betul ketika saya masih menjadi supervisor yang setiap hari mendengar keluhan para pekerja yang kadang diperlakukan semena mena oleh pemimpin pekerjaannya , kadang saya sendiripun juga diperlakukan hal yang serupa , nah dari sinilah saya menerapkan gaya kepemimpinan yang saya anggap berhasil hingga menuntun karier saya menjadi Site Manager ke Project Managers sampai ke Direktur Tehnik pada Perusahaan tersebut.
Bukan Gaya sok Kuasa yang saya terapkan namun justru sebaliknya saya menjadikan diri saya sebagai pelayan ataupun Fasilisator para pekerja , karena cara ini justru membuat kita semakin pandai dalam menguasai setiap masalah yang timbul di setiap pekerjaaan , namun memang bukan perkara yang mudah untuk melakukan hal ini karena tak jarang saya juga mendapat teguran dari Big Bos lantaran kadang pakaian saya lusuh penuh peluh dan terlalu membaur dengan pekerja tingkat harian sekalipun, juga kadang kita harus mampu mengalahkan rasa gengsi kita yang teramat berat. karena tak jarang orang yang melintas dan sekilas melihat kita berbaur dan bekerja dengan mereka lantas mengecilkan jabatan kita dan lain sebagainya , atau bahkan kita harus siap di dikriminasi kan
Namun saya meyakini cara cara tersebut hingga hal tersebut saya terapkan ketika memiliki usaha sendiri dalam bidang yang serupa ,
Jangan Sok Kuasa
dalam hal ini memang kita memiliki kewenangan penuh untuk memimpin serta memiliki otoritas yang tinggi dalam menentukan langkah yang harus kita ambil ataupun kita punya kewenangan yang besar dalam memerintah anak buah ataupun bawahan , namun perlu di ingat bahwa sebenarnya kita bukanlah pemerintah mereka yang lantas bisa sewenang wenang memerintah dan menyuruh tanpa dengan etika dan moral yang baik,
dalam konteks yang sama dengan menyuruh dapat kita perhalus dengan memohon dan itupun kita juga harus melihat kondisi dan mempelajari situasi dengan baik dan benar.
kata kata seperti :” Pak boleh minta tolong yang ini kalau sudah sempat tolong di kerjakan ” mungkin akan lebih baik dari pada ” he nanti ini dikerjakan juga ya yang cepat “
dan akan lebih baik selalu berucap  Terima kasih pada setiap permintaan yang sudah dilaksanakan
Mungkin hal tersebut terasa sepele namun ternyata menghindarkan kita dari rasa sok kuasa dan menjadikan beberapa solusi ampuh dalam menyelesaikan pekerjaan
Bangun Karakter Mereka
Memanusiakan manusia bukan berarti tidak menganggap hewan namun lebih pada membangun karakter seseorang serta memberikan kepercayaan dengan baik terhadap orang lain ataupun bawahan kita.tentu tak sebegitu saja kita melepas sebuah kepercayaan namun tetap kita dampingi.
dan Tunjukan juga kehebatan kehebatan anak buah kepada atasan kita ataupun bigbos agar mereka menjadi lebih semangat dan dengan sendirinya karakter kita juga terbangun
Pahami Masalah
Dalam setiap memimpin memang kita harus benar benar menguasai banyak hal tentu tak hanya sekedar kita mengetahui secara teori mengenai pekerjaan tersebut namun lebih bagus lagi ketika kita memahami juga secara praktiknya . ikuti setiap proses dengan cara membumi , berbaur dengan para pekerja membuat kita jadi lebih pandai dalam mensiasati serta mencari jalan keluar dengan bersama sama
Jangan Sok Pintar
Hal inilah yang membuat kita menjadi miskin ilmu , Tidak jarang seorang pemimpin merasa dirinyalah paling jago dalam setiap masalah namun tidak menutup kemungkinan justru dari para pekerja lapis bawah akhirnya kita menemukan pemecahan masalah, atau kadang justru kita menemukan banyak hal yang inovatif dalam mensiasati pekerjaan
Berbagilah
Alangkah baiknya kita merasa berbagi dalam tanggung jawab maka kita tidak perlu repot untuk memikirkannya sendirian karena dengan hal ini kita merasa memiliki banyak teman dalam memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tanggalkan dasi berbaur dengan mereka sama sama membakitkan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Selebihnya masalah moralitas kita dalam membangun kebersamaan kepada semua pekerja dan semua team serta tidak serakah dalam mengambil porsi dan tinggalkan cara cara seperti menjilat dan lain sebagainya karena cara yang lebih langgeng dan lebih baik selalu ada ,jangan pernah maruk atau mempermainkan kesempatan pada saat memimpin dengan menerima segala macam iming ( untuk memperkaya diri ) dan jangan pernah menukarkan kredibilitas kepemimpinan anda dengan rupiah,ketegasan dalam beberapa hal sangat perlu namun bukan berarti sok kuasa yang ujung ujungnya melemah ketika ada segepok rupiah dalam amplop.dan jangan sekali kali menyianyiakan kepercayaan big boss kita dalam setiap pekerjaan karena jika sempat kita menodainya Tuhanlah yang akan menghukumnya
Bayangkan selalu ketika kita menjadi , Pekerja ,Superfisor,Manager , Hingga Direktur sampai bayangkan ketika kita pemilik perusahaan tersebut , maka hal tersebut akan menghidarkan kita dari beberapa hal yang menjerumuskan ,
saya menggambarkan saya sendiri ketika saya juga banyak memiliki kesempatan untuk memperkaya diri dengan menerima aplop dari Subkon atau mecari keuntungan dari sisa project ( toh saya penentu kebijakan ) namun semua itu saya tidak lakukan karena saya selalu membayangkan kalau yang jadi subkon itu saya dan kalau yang jadi boss itu saya betapa kesalnya kalau saya sempat menyianyiakan kepercayaan saya ,lantas saya akan kena karmanya ketika sempat memiliki perusahaan sendiri,
Hal tersebut saya nikmati sampai saat ini saya telah memiliki usaha sendiri, saya terbiasa membaur dengan pekerja dan tidak pernah merasa saya menjadi pemimpinya maka saya justru sangat enjoy dalam menyelesaikan semua pekerjaan pekerjaan , toh keberhasilan tidak pernah saya kungkungi sendiri
Narsisnya ketika saya sudah tidak bekerja di perusahaan tersebut tapi hubungan emosional mereka masih terjaga dengan baik rasa hormat mereka terhadap saya tetap tidak lekang bahkan saya juga berkomunikasi dengan baik terhadap bigboss saya .terbukti setiap saya berkunjung sekedar mampir ke perusahaan tersebut mereka masih menaruh rasa hormat dan masih se sopan dahulu ,padahal status saya sudah bukan direktur mereka lagi, dan ketika bertemu beberapa bekas subkon dulu malah seperti saudara ……. saya hanya berfikir ” Untung saya dulu tak sewenang wenang dengan mereka “
nah mungkin jika anda hari ini juga pekerja yang memiliki pemimpin pikirkan saja dan bayangkan ketika anda nanti memimpin dan ketika anda menjadi bigboss ingat selalu ketika menjadi pekerja
suasana tersebut membuat kita terbiasa dengan segala macam masalah ….sampai hari ini saya juga tidak pernah risau untuk mengambil bagian bersama para pekerja yang saya gaji untuk berkeringat bersama , makan bersama membaui keringat mereka …. toh merekalah yang membuat kita menjadi begini
“Lepaskan Dasi dan Kemeja panjangmu berbaur tak akan menurunkan Pangkat ,Derajat , Martabat
tulisan ini juga saya tujukan pada teman saya yang mengadukan pemimpinnya kepada saya dan beberapa saat lagi juga akan memimpin teman temannya. serta semua teman di perusahaan saya yang dulu terima kasih anda juga sering membaca tulisan saya ,serta untuk semua yang bersama saya dalam setiap pekerjaan dan telah banyak membantu saya hingga saat

No comments:

Post a Comment