Amerika

Sunday, October 6, 2013

Hal-hal yang sangat menjengkelkan




1. Sia-sia menunggu di antrian

Anda adalah orang terakhir yang berada pada suatu antrian yang panjang, misalkan membeli karcis bioskop. Setelah sampai giliran dan anda memberitahu judul film yang akan ditonton, si petugas loket dengan enteng berkata, “Maaf, ya, tempat duduk untuk film itu sudah penuh, jadi pilih film yang lain saja.” Dan film yang lain adalah film yang betul-betul tidak anda sukai.

2. Pesanan yang salah

Anda sedang berada di sebuah rumah makan dengan orang lain, dan memesan makanan untuk makan malam. Perut kalian sudah lapar, namun harus sabar menunggu makanan yang sedang dibikinkan. Setelah hampir 1 jam menunggu – karena malam itu rumah makan kebanjiran tamu – tibalah giliran kamu dengan kedatangan seorang pelayan yang membawa nampan berisi makanan. Jengkelnya, semua makanan itu bukan seperti yang dipesan olehmu, tapi sepertinya telah tertukar dengan meja lain.

3. Kemacetan lalu lintas

Kemacetan lalu lintas di jalan adalah merupakan pemandangan rutin di sebuah kota besar, dimana pertumbuhan jumlah kendaraan serta pendatang seperti saling berlomba. Tetapi bagaimana pun kemacetan lalu lintas masih merupakan hal yang menjengkelkan terutama saat jam masuk kerja sudah hampir tiba atau di saat udara panas yang begitu terik dan jalan berdebu. Sedangkan kendaraan hanya bisa berjalan merayap untuk kemudian berhenti lebih lama.

4. Waktu yang tidak tepat

Ada lagi yang menambah kejengkelan kita, yaitu di tengah kemacetan lalu lintas pekerja-pekerja sedang membongkar jalanan untuk memasang pipa-pipa atau kabel-kabel. Pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan di luar waktu jam-jam sibuk – misalnya malam hari saat jalanan tidak terlalu ramai – telah menambah sempit jalan dan menambah kemacetan.

5. Menyalip untuk melambat

Bayangkan ketika anda sedang mengemudi dan melaju dengan kecepatan cukup tinggi di jalan raya. Tiba-tiba ada pengemudi lain yang memberi tanda untuk menyalip dan anda memberinya kesempatan. Setelah tiba di depan kendaraan anda, bukannya melaju mobil itu bahkan melambat di depan kendaraan anda. Apa tidak menjengkelkan.

6. Pengebut di jalanan

Pengebut di jalan raya biasanya melaju dengan tanpa tujuan dan irama yang tetap. Mereka bisa meliuk-liuk, tiba-tiba melambat atau tancap gas sambil bergaya yang bisa membahayakan pengguna jalan yang lain.

7. Truk besar berhenti di tengah jalan

Jalan raya macet disebabkan sebuah truk besar yang bermuatan penuh sedang terbalik di tengah jalan karena muatannya tumpah. Barang-barang berhamburan, sementara anda dan para pengemudi lainnya sedang merayap di tengah arus yang berjejal.

8. Cahaya menyilaukan di malam hari

Berkendara di malam hari akan terasa menjengkelkan apabila pengendara yang datang dari arah berlawanan mengarahkan cahaya kendaraannya terlalu tinggi. Cahaya yang menyilaukan mata tersebut tepat mengenai wajah dan mata anda. Tidak ada hal lain yang dapat dilakukan oleh anda selain menyediakan sebuah cermin untuk memantulkan cahaya yang menyilaukan tersebut kepada pemiliknya.

9. Orang yang memotong antrian

Bagaimana kalau anda serta orang-orang lainnya yang dengan sabar sedang menanti dalam sebuah antrian, tiba-tiba ada seseorang yang baru tiba langsung menyelip dan berdiri di barisan paling depan ?

10. Rak kosong

Anda menerima sebuah brosur penawaran diskon dari sebuah toko besar yang menjual barang keperluan sehari-hari. Anda sudah merencanakan untuk membeli beberapa jenis barang dengan potongan harga yang lumayan. Kemudian anda bergegas ke toko tersebut dan mendapati bahwa hampir semua rak telah kosong, dan barang dengan diskon tinggal mimpi.

11. Orang yang ragu-ragu

Anda sedang berada pada sebuah antrian memesan makanan cepat saji. Orang yang berada di depan anda sedang berada di depan kasir untuk memesan makanannya. Ternyata setelah beberapa menit berdiri, ternyata dia belum bisa memutuskan makanan apa yang mau dipesannya.

12. Tetangga-tetangga yang ingin tahu

Tetangga-tetangga ingin tahu sering datang ke rumah hanya untuk menanyakan ini dan itu untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Yang lebih menjengkelkan lagi apabila ada tamu datang ke rumah, maka si tetangga yang menjengkelkan ikut bertandang dan ngobrol.

13. Lalat-lalat

Ketika anda sedang duduk-duduk tiba-tiba ada seekor atau beberapa ekor lalat sedang beterbangan mengelilingi anda. Menempel di tangan, anda halau dan dia mencari tempat hinggap di bagian tubuh anda yang lain. Sangat menjengkelkan, dan seandainya di dekat anda ada sekaleng obat nyamuk semprot, saya yakin anda akan menyemprot dengan membabi buta.

14. Iklan televisi

Anda sedang duduk menonton sebuah acara televisi yang sangat anda gemari. Ketika sampai pada bagian yang paling menegangkan, tiba-tiba acara diputus dan digantikan oleh tayangan iklan yang sangat banyak dan lama.

15. Perokok yang bandel

Anda sedang menonton film di dalam gedung bioskop. Ketika anda sedang terkesima menyaksikan sebuah adegan yang menegangkan, tiba-tiba film dihentikan dan diganti dengan tampilan sebuah tulisan : “Pemutaran film tidak akan diteruskan apabila anda masih menyalakan rokok anda.” Dan si perokok diam-diam masih berusaha menyembunyikan rokoknya yang menyala.

16. Pancingan untuk konsumen

Anda tertarik dengan sebuah iklan dari perusahaan penerbangan yang menawarkan harga tiket murah. Ketika anda mendatangi perusahaan penerbangan itu, di sana anda mendapatkan keterangan bahwa harga tiket yang disebutkan di iklan itu belum termasuk fule surcharge, asuransi dan PPN 10%.

17. Terinfeksi virus

Anda sudah membeli anti virus yang cukup mahal, tapi ternyata komputer anda terinfeksi tanpa dicegah oleh anti virusnya. Anda mencoba me-remove atau mendeletnya dan ternyata anti virus anda tidak mengenal virus itu. Akhirnya komputer anda pun harus di install ulang keseluruhan program os dan aplikasinya


kamu mau menambahkan lagi..??
silahkan......
Nice Words

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,

Seolah ...
semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah ...
keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja"

No comments:

Post a Comment