Amerika

Sunday, October 6, 2013

Prasangka




Manusia terbelenggu dalam prasangka sejak bangun tidur hingga tidur lagi. Manusia tidak bebas dari prasangka sejak lahir dari liang rahim hingga masuk liang kubur. Manusia bisa berprasangka terhadap apapun, prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta,Saat ini cenderung orang mengedepankan prasangka di banding dengan fakta yanga ada.

Ada beberapa hal yang menjadikan seseorang terjebak dalam kubangan prasangka. Pertama, lemahnya pendekatan diri kepada Tuhan, karena Tuhan YME selalu mengajarkan manusia untuk tidak berprasangka. Kedua, pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lalu kadang punya bekas yang begitu kuat.Anak yang hidup dalam bayang-bayang ketidakpercayaan orang tua akan tumbuh menjadi manusia curiga dan penuh prasangka.

Ketiga, pengaruh lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar kerap menjadi guru kedua setelah sekolah. Tak jarang, terjadi tarik-menarik pada diri seseorang murid antara pengaruh pendidikan sekolah dengan perilaku lingkungan. Lingkungan membentuk seseorang menjadi sosok baru yang identik dengan lingkungannya.Sering terjadi, sebuah lingkungan yang teramat jarang melakukan tegur sapa antara sesama anggota warganya atau cenderung individualistik, akan penuh curiga mencermati orang ramah nan penuh sapa. Sapaan ramah itu justru dibalas dengan curiga. “Jangan-jangan orang ini punya niat busuk,” begitu kira-kira reaksi masyarakat sekitar

Memang tidak mudah melepaskan baju prasangka setulus tulusnya. Kita harus menyamakan persepsi untuk sebuah pemahaman. Karena sungguh tidak nyaman begitu kita menjadi korban sebuah prasangka. karena ketidak nyamanan jika kita terkena prasangka, maka akan lebih baik jika kita menjauhkan diri dari sikap yang selalu berprasangka.

prasangka sering mendatangkan petaka adalah kalimat yang cocok penyesalan biasanya datang menyusul di belakang itu. Begitu banyak masalah dan problem di dunia ini muncul karena prasangka maka butuh kedewasaan dalam mengendalikan pikiran agar kebiasaan berprasangka tidak kita layani begitu saja dan sedapat mungkin kita hilangkan. Kita ganti dengan berfikir
positif sekaligus hati-hati dengan demikian memungkinkan hubungan kita dengan orang lain akan menjadi harmonis dan membahagiakan.

Ketika anda memandang sesuatu persoalan, tanggalkan prasanka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan, seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta yang tampak di hadapan, anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Munkin anda merasa aman dengan prasangka anda. Namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda akan menemukan pandangan yuang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar. Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda, bukan kacamata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian pula halnya dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati melalui mata anda. Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak mapu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.

Jika kita bisa berpikir anti negatif, maka dibalik apa yang terlihat, tersimpan sesuatu yang membuka mata. Tapi sekali lagi, tak semua orang dikaruniai keindahan berpikir, memaknai dan mempunyai kemampuan deduksi maksimal. Kadang, orang hanya ingin hidup di dunianya sendiri. Individual, namun hidup dalam masyarakat yang sangat sosial.

Biarkan fakta yang tampak di hadapan anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenamya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka anda menemukan pandangan yang lebih jernih keberanian untuk mengatasi masalah dan j
Menjadi pemimpin Yang Baik

Saat ini kita sebagai rakyat indonesia selalu mengeluh tentang kepemipinan bangsa yang memang semerawut. Dalam hidup ini kita juga pernah di kondisikan menjadi seorang pemimpin, lalu kalau kita menjadi pemimpin, Pemimpin Seperti apa yang akan kita mau capai... jawabnya pasti Pemimpin yang baik,berwibawa dan bermutu bukan.

Dalam Pikiran saya yang sederhana ini dan hasil membaca buku, mempertanyakan apa sih yang membuat pemimpin itu di hargai dan di hormati? hal itu karena satu atau dua hal yaitu: karakter anda atau kemampuan anda dalam memimimpin. Ketika Kita mengkondisikan sebagai bawahan pasti kita ingin memastikan apakah pemimpin kita adalah seseorang yang pantas kita ikuti, atau ketika anda seorang pemimpin ada sebuah pertanyaan apakah anda sebagai pemimpin memiliki

* Beberapa Karakter Pemimpin yang anda harus miliki ketika Anda Menjadi Pemimpin Adalah

1.
Integritas

Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan akan anda lakukan.
Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang anda janjikan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas? Bila ya, maka anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

2. Optimisme

Takkan ada orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu. Apakah anda melihat gelas itu separuh kosong? Bila ya, anda adalah seorang pesimis. Apakah anda melihat gelas itu separuh berisi? Bila ya, anda adalah seorang optimis. Apakah anda melihatnya sebagai segelas penuh; yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisi udara? Maka anda adalah seorang yang super optimis. Apakah anda
dikenal sebagai seorang yang optimis? Bila ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

3. Menyukai perubahan.

Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda takkan tumbuh. Apakah anda anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

4. Berani menghadapi resiko.

Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para
pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil resiko? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

5. Ulet.
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

6. Katalistis.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan
gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

7. Berdedikasi/komit.

Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang komit dan senantiasa mencurahkan perhatian anda pada tujuan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa. (EA)

Dengan memiliki beberapa karakter yang saya sebutkan diatas maka anda akan mudah dalam memimpin Tim anda, tetapi selain faktor karakter diatas ada beberapa hal yang harus anda Pahami saat anda menjadi pemimpin yaitu

1. Mendengarkan
Para pemimpin besar tahu pasti bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban. Karenanya mereka tidak merasa canggung untuk bertanya dan meminta pendapat maupun wawasan dari orang lain.

2. Menunjukkan arah
Para pemimpin menunjukkan arah dengan mengembangkan dan memberikan dukungan visi, misi, dan tujuan bagi diri mereka sendiri dan organisasi mereka. Mereka tahu bagaimana memberikan dorongan dan dukungan. Mereka pun selalu berusaha menemukan cara-cara yang lebih baik.

3. Menciptakan lingkungan yang penuh motivasi.

Para pemimpin menciptakan suasana motivasi yang menyala-nyala dalam menghadapi perubahan. Para pemimpin itu menunjukkan penghargaan dan keberanian (daripada mencemooh atau menyalahkan orang lain) pada mereka yang bersedia mencoba hal-hal baru meski mungkin saja mereka gagal.

4. Tidak menyalahkan.
Daripada menyalahkan, mereka senantiasa belajar. Pemimpin sejati berusaha menciptakan lingkungan kerja yang menunjang suasana pembelajaran yang tiada henti serta pembaharuan diri. Mereka dengan bebas membagikan keahlian dan juga kegagalan-kegagalan mereka.

5. Memimpin dengan teladan.
Pemimpin menjadi teladan dan mempertahankan nilai-nilai yang tak berubah. Para pemimpin besar memiliki standar profesional dan personal yang tinggi. Mereka juga menghargai kekayaan yang ada pada keragaman dan perbedaan pada Tim yang dimilikinya. Mereka realitis. Mereka bukan orang yang berkata, "Lakukan sebagaimana kataku, bukan sebagaimana tingkahku." Pemimpin besar menjaga.

Sebagai seorang yang di daulat sebagai pemimpin, Seorang pemimpin memang memiliki Kekuasaan, Kekuatan, dan Kewibawaan. Memimpin dengan mengandalkan kekuasaan, maka anda hanya menjadi pemimpin Otoriter, dan Anda hanya di Takuti, Tidak Di Hormati. dengan hal ini maka jangan terlalu berharap hasil kerja Tim Adalah Maksimal.

Tetapi Jika anda menggunakan Kewibawaan, memiliki karakter yang kuat, dan memahami beberapa faktor penunjang seperti yang saya sebutkan diatas, Jika Anda memiliki kewibawaan, maka Tim akan bekerja dengan suasana nyaman dan tidak tertekan, serta anda akan mendapat kan hasil yang maksimal. Ayo jadikan diri kita menjadi seorang pemimpin yang berwibawa dan dicintai bukan pemimpin yang otoriter dan ditakuti. Coba tanyakan di diri anda apakah anda memiliki wibawa yang cukup sebagai Pemimpin.

No comments:

Post a Comment