Amerika

Sunday, October 6, 2013

Berteman dan Memanfaatkan Ketegangan




Tak ada satupun orang yang dapat menghindar dari rasa cemas, tegang atau takut menghadapi sesuatu.  Stres begitu kita menyebutnya. Ujian yang sulit  membuat pelajar menjadi stress. Pegawai kantor menjadi stres dikejar deadline pekerjaan. Anak yang sulit ‘diatur ‘ membuat orang tua stress. Belum lagi berbagai kesulitan ekonomi, harga kebutuhan pokok membumbung, kenaikan BBM. Benar-benar bikin stress!. Begitu sering kata stres disebutkan, Apa sebenarnya yang dimaksud dengan stres?  Bagaimana memgelola  dan berteman dengan stress?
Stres
Stres  adalah keadaan ”normal’ yang bahkan menjadi bagian dari kehidupan  sehari-hari. Berbagai hal dapat menjadi penyebab stres. Datangnya pun dari beragam sumber.  Dari tempat kerja, sekolah, keluarga, hubungan dengan sesama, masalah-masalah kesehatan  atau bermacam peristiwa  hidup lainnya.
Stres Baik vs Stres Buruk
Meskipun seringkali  stres dianggap sesuatu yang buruk dan tak seorangpun mengharap kedatangannya, namun sebenarnya stress bisa memberi manfaat   dan dapat diajak “bersahabat” dengan kita. Stres yang baik dapat membuat anda bekerja lebih giat dan melakukan sesuatu dengan baik. Bahkan kita semua membutuhkan sedikit stress untuk  mengefektifkan fungsi tubuh dan mengoptimalkan  potensi diri. Tentu saja jika dibarengi dengan optimisme, dan  kesungguhan upaya mengatasi penyebab stres.
Lain halnya dengan stres buruk yang terlalu banyak dialami seseorang hingga membawa  efek negatif. Berkurangnya kemampuan memimpin diri  dan mengontrol  emosi. Seseorang yang mengalami stress buruk akan mengalami masalah psikologis seperti perasaan tertekan dan ansietas  (kecemasan) yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan fisiknya.  Antara lain stres pada penderita jantung maupun darah tinggi yang bisa berakibat fatal bagi si penderita bahkan membawa risiko kematian.
Tanda dan Gejala Stres
Kecil jadi kawan,besar jadi lawan. Kenali gejala dini  stres untuk memanfaatkan ’api’nya dan bukan malah terbakar oleh panasnya. Tanyakan  pada diri anda :
  • Adakah bagian dari otot anda yang merasa tegang?
  • Apakah anda merasa berdebar-debar?
  • Apakah tangan anda merasa dingin dan berkeringat?
  • Apakah anda dapat berkonsentrasi secara normal?
Secara umum gejala stres dapat dikenali sebagai berikut:
Gejala fisik
  • Sering merasa sakit kepala
  • Pusing
  • Gangguan telinga (telinga berdenging)
  • Gemetaran
  • Perasaan jantung atau dada terbakar
  • Diare dan susah buang air besar
Gejala emosi dan mental
  • Gangguan tidur
  • Ansietas atau merasa ketakutan
  • Depresi ,tidak punya keinginan atau semangat hidup
  • Menangis dengan tiba-tiba
  • Merasa marah secara tiba-tiba
  • Tidak dapat mengambil keputusan
  • Tidak dapat berpikir memecahkan masalah
  • Tidak dapat mengambil keputusan
How to Handle the Stress
Selain belajar untuk menghindari penyebab stress, anda dapat pula  menerimanya secara realistis.
Mencoba berteman dan belajar mengelola stress dengan benar amat membantu anda untuk hidup lebih baik secara fisik dan emosional  serta memberi kebahagian lahir dan batin. Beberapa  hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi  stress adalah :

1. Tindakan positif yang dapat menurunkan tingkat stress
Praktekkan cara-cara berikut ini :
Relaksasi
Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan. Dengan kegiatan  untuk melemaskan otot syaraf  seperti meditasi, yoga, latihan pelemasan, pijat, sambil mendengarkan  iringan musik lembut dan tenang atau alunan ayat suci
Berolahraga
Berolahraga secara teratur membantu anda menurunkan stres dan meningkatkan kepercayaan diri, selain yang terpenting dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit. Penambahan energi untuk beraktifitas, peningkatan kualitas tidur, daya konsentrasi, rasa bahagia dan keyakinan diri serta penurunan risiko serangan jantung adalah manfaat penting olahraga. Olahraga ringan seperti berjalan-jalan santai sambil menghirup udara segar selama 20-30 menit setiap hari akan efektif untuk mengurangi stres. 
Cerdas Mengatur Ambang Keinginan dan Rencana
Tak pernah ada larangan untuk bermimpi dan menginginkan sesuatu. Cita-cita dan harapan bahkan dapat menjadi daya hidup yang menganggumkan. Namun perlu diketahui seringkali stress muncul akibat  ketidakmampuan menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginan atau harapan.
Keinginan kuat  masa depan seperti menikah, membeli rumah, merenovasi rumah, memiliki anak, atau berharap pindah dari pekerjaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun, bisa menjadi faktor penyebab stres jika tak diatur dengan baik. Misalnya saja,menginginkan semua dalam satu waktu atau seketika tanpa berpijak pada realita yang ada. Oleh karena itu, penting bagi anda untuk merencanakan dan membatasi segala rencana yang dibuat  dengan mempertimbangkan  kemampuan dan sumber daya atau peluang yang dimiliki hingga lebih siap dalam menghadapi kenyataan nantinya. Menentukan prioritas  apa  yang terpenting dalam hidup anda, membuat rencana  realistis serta berlatih  untuk berlapang dada menerima  kenyataan  yang akan datang nantinya meski tak sesuai  dengan keinginan anda  adalah cara cerdas berteman dan mengatur stres.

Menjadi pribadi  Asertif (Don’t say Yes, if you want to say No..!)

Rikuh, sungkan, tak enak hati untuk menolak atau mengatakan tidak kerap terjadi pada seseorang  Belajar menjadi orang yang asertif, yang mampu mengatakan No dan bukan Yes, ketika ia memang ingin mengatakan No, memang sulit. Kita seringkali merasa tidak dapat menolak permintaan dan akhirnya  terpaksa menerima dan kemudian merasa terperangkap dengan permintaan tersebut. Hal tersebut membuat kita merasa marah dan tidak berdaya, lalu  berujung pada timbulnya stress. Karena itu, belajar untuk menolak permintaan (jika kita memang tidak sanggup memenuhinya), menjadi sangat penting jika anda peduli pada kesehatan  lahir batin anda.
Beberapa hal  yang dapat dilakukan untuk belajar mengatakan tidak:
kenalilah dan buat “klasifikasi” orang yang mengajukan  permintaan
  1. Jika seseorang tersebut bukan seseorang yang begitu signifikan bagi anda   akan lebih mudah bagi anda untuk menolaknya. Tentu ini bukan berarti menghilangkan sifat kedermawanan dan kepekaan sosial untuk membantu sesama. Ini adalah tentang bagaimana menyadari keterbatasan anda untuk berbuat pada suatu waktu
  2. Berilah alasan jika anda ingin menolak.
    Misal, anda dapat mengatakan kepadanya : ““saya mengerti anda membutuhkan bantuan  saya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan malam ini (ulangi /sebut permintaan yang dimaksud oleh orang tersebut). Saya  sangat ingin melakukannya tetapi saya telah punya  rencana untuk melakukan sebuah kegiatan dengan keluarga (berikan alasannya), jadi  maaf, saya tidak dapat melakukan hal tersebut (katakan tidak).
  3. Katakan tidak dengan kuat (tegas) dan sopan (tidak menyakiti perasaan).
    Anda dapat berlatih di depan cermin untuk memberikan respon dengan tegas. Bahasa tubuh anda menjadi penting. Berdiri atau duduk tegak dengan bahu tegak dan berikan pandangan mata yang meyakinkan dan berbicara dengan tenang tetapi memberikan tekanan pada suara.
Manajemen Waktu
Waktu yang selalu terasa sempit, juga bisa menyebabkan stress. Oleh karena itu manajemen waktu menjadi penting.  Beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengelola waktu dengan baik:
  • Tentukan hasil akhir dan jadikan skala prioritas anda
  • Buat daftar pekerjaan dan prioritaskan tugas dan pekerjaan yang utama terlebih dahulu
  • Buat perencanaan sebelum anda melakukan pekerjaan tersebut. Satu pekerjaan yang dikerjakan selama satu jam yang telah direncanakan akan lebih efektif daripada anda mengerjakan pekerjaan selama 3-4 jam yang tidak anda rencanakan terlebih dahulu.
  • Kerjakan tugas anda sesuai dengan waktu dimana anda merasa produktif. Misal, seseorang akan lebih baik melakukan pekerjaan pada pagi hari dibandingkan sore hari. Batasi pula gangguan seperti adanya tamu serta bunyi telepon selama waktu-waktu produktif anda.
  • Belajarlah untuk mendelegasikan beberapa tugas anda
  • Buat jadwal waktu untuk beristirahat dan bersantai.
Positive Thinking
Yakinkan diri untuk tetap berpikir positif. Selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian merupakan salah satu caranya.  Karena apa yang seseorang pikirkan akan berhubungan langsung pada perasaan atau suasana hatinya dan  pada gilirannya juga mempengaruhi kinerja dan produktifitasnya.
Misalnya, ada dua  orang pegawai tiba di kantor  dan mendapati sang Bos nampaknya melihat mereka dengan marah. Satu orang merasa cepat bersalah dan  berkata kepada dirinya sendiri, “saya pasti telah melakukan satu kesalahan kemarin!” Pikiran itu membuatnya cemas dan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada pekerjaannya. Sedangkan satu orang lagi  akan berkata kepada dirinya sendiri,  “ Sepertnya Bos sedang mengalami suasana hati yang buruk pagi ini. Mungkin ada sesuatu yang sedang mengganggunya. Mudah-mudahan jika saya bekerja baik hari ini, saya akan dapat membuatnya senang”. Meski berada dalam situasi yang sama, kedua orang tersebut memiliki persepsi yang berbeda, karenanya respon mereka  pada suatu hal juga berbeda.
Jadilah pribadi yang selalu berpikir positif,hindari yang berikut ini:
  • Memastikan  masa depan :“ saya yakin bahwa proyek ini akan gagal”
  • Membaca pikiran :“ kelihatannya suami saya tidak menyukai makanan yang saya          masak, hanya saja dia sungkan untuk berterus terang”
  • Taksiran yang terlalu tinggi untuk hal  buruk : “saya yakin, pasti syayang akan jadi sasaran tembak untuk kesalahan ini”.
  • Katastropis :“saya tidak pernah bisa melihat wajah siapapun sesudah ini”
  • Berlebihan secara umum :“setiap orang akan memandang rendah saya”
  • Mengatakan “sebaiknya ,harus dan perlu” : ”saya harus  bersikap kompeten dalam melakukan segala sesuatu”
  • Selalu menjadi ’ si sempurna’ : “saya harus melakukan pekerjaan dengan sempurna
Mencari Dukungan Sekitar
Berbincang-bincang tentang suatu persoalan, mengekspresikan perasaan pada saat merasa kecewa. ataupun sekedar membicarakan topik yang hangat, dapat membantu menenangkan hati. Oleh karenanya, anda dapat menurunkan tingkat stress anda dengan berbicara pada seorang  pendengar yang baik  yang akan membantu anda  untuk berpikir realistis ataupun mengambil sisi positif dari suatu peristiwa. Mulailah mencari seseorang yang dapat menjadi pendengar yang  baik. Anggota keluarga, teman dekat, atau siapapun yang membuat anda nyaman untuk berbagi dan bisa dipercaya.
Kapan Anda Perlu Mencari Bantuan?
Bagaimana jika Anda telah mencoba  menerapkan berbagai teknik manajemen stress namun tak membuahkan hasil ?.  Anda tetap merasa stress yang dialami semakin sulit dikendalikan, hingga  menganggu keseharian dan  bahkan terlihat jelas dari wajah anda karena tersenyumpun seolah susah sekali? Nampaknya akan lebih bijaksana jika anda mencari seorang konselor (penasehat) yang profesional. Pada kondisi tersebut, pengobatan mungkin diperlukan untuk mengurangi tingginya tingkat stress anda.  Beberapa pendekatan pengobatan menggunakan obat penenang kadar ringan dan obat anti depresan. Dokter akan membicarakan dengan anda tentang pengobatan lebih lanjut jika memang diperlukan.
Jadi, jangan stress lagi ya.

No comments:

Post a Comment