Amerika

Thursday, October 31, 2013

Teknologi Perintis Komputer Masa Kini




Komputer canggih yang kita nikmati saat ini bukanlah hasil kerja satu orang saja. Peranti pintar itu merupakan hasil kerja gotong royong sejumlah ilmuwan, teknisi dan tentu saja vendor pengembangnya. Berikut 10 daftar teknologi komputer dari masa ke masa yang menghasilkan kecanggihan komputer masa kini.

1. IBM Roadrunner

Mimpi tentang superkomputer tercepat memang sulit diwujudkan, tapi akhirnya direalisasikan juga oleh IBM. Lebih besar dari komputer ENIAC tahun 1946, IBM Roadrunner disebut sebagai mesin pertama yang bisa memroses data dalam hitungan petaflop, yakni lebih dari kuadriliun operasi per detiknya. Tapi setelah beberapa dekade, kecepatan ini sama saja dengan sebuah desktop masa kini.

2. Apple Macintosh
Komputer untuk semua kalangan, itulah yang dikenalkan Apple tahun 1984. Dengan tampilan grafis menawan yang bukan sekedar perintah rumus-rumus membosankan ala DOS. Kita mengenalnya kini sebagai Graphical User Interface (GUI)

3. PC IBM
Era 1980-an, komputer personal identik dengan IBM. Sebab memang IBM-lah yang merintis hadirnya standar peranti lunak dan keras di pasaran komputer personal. Akhirnya standar ini diikuti semua vendor komputer sedunia sampai saat ini.

4. Apple II
Diperkenalkan oleh Apple tahun 1977 dan bertahan hingga 15 tahun, Apple II membuktikan bahwa mereka mampu jadi produk massal. Canggih di grafis warna di era itu dan penggunaan yang cukup mudah bagi orang awam. Metode inilah yang konon ditiru Microsoft.

5. TRS-80
Masih di tahun 1977, Radio Shack meluncurkan mikrokomputer yang laku keras sebanyak 3000 unit. Produk ini disebut sebagai komputer pertama yang paling mudah digunakan oleh siapa saja hingga anak sekolah sekalipun.

6. Xerox PARC Alto
Ini adalah komputer tunggal dengan tampilan grafis beserta jendela dan ikon, sebuah tetikus untuk mengontrol kursor dan hard drive lokal, serta koneksi Ethernet ke jejaring kantor. Semuanya tergabung dalam Alto, mesij eksperimen yang dikembangkan Xerox Palo Alto Research Center (PARC) tahun 1974. Tapi Xerox tidak pernah meluncurkan Alto ke pasaran.

7. Datapoint 2200
Kalau hanya komputer tunggal saja sudah dipasarkan pada 1970 oleh Computer Terminal Corp (CTC).
Sampai saat ini pun apikasi Datapoint 2200 masih dipakai paa PC. Pihak CTC menjadi rekanan Intel untuk meringankan bebas prosesor mesin menjadi chip tunggal.
8. IBM System/360
Dengan serangkaian standar periperal dan model-model yang kompatibel, S/360 memenuhikebutuhan komputer bisnis saat IBM merilisnya di tahun 1964. Ini bisa dikatakan sebagai rintisan saat komputer mulai dibutuhkan di dunia bisnis. Juga sebagai tonggak ekonomi industri komputer modern.

9. ENIAC
Inilah “nenek moyang ” komputer masa kini yang menakjubkan. Dikembangkan oleh militer AS, Electronic Numerical Integrator And Computer (ENIAC) menjadi cikal bakal komputer pada tahun 1946. Walau mesin ini menakjubkan di masanya, namun secara ukuran sangat tidak praktis. Mesin ini terdiri dari 17.478 tabung fakum dengan bobot 30 ton dan mengonsumsi 150 kilowat listrik.

10.Mesin Diferensiasi
Charles Babbage tertantang saat pemerintah Inggris minta dibuatkan sebuah mesin yang bisa menghasilkan tabel matematika. Dari sini Babbage mendesain komputer sederhana pertama yang bisa memproses perhitungan matematika secara otomatis. Inilah dasar dari kinerja komputer masa kini.

Ilmuwan Paling Gila di Muka Bumi




Mereka dikenal karena otaknya genius, temuannya yang berpengaruh pada dunia. Selain itu mereka juga populer karena nyentrik, agak gila, dan penuh kontroversi. Siapa sajakah mereka? Berikut 10 ilmuwan paling gila menurut LiveScience.com
1. Albert Einstein
Parodi kartun dan komik tentang Einstein banyak dibuat hingga masa kini. Mulai dari rambutnya yang amburadul atau ekspresi wajahnya yang dibuat “melet” atau teorinya sekalipun. Tak bisa dibantah penemu teori relativitas ini sudah jadi selebriti dunia sains. Namanya bahkan identik dengan kata genius dan gila itu sendiri.

2. Leonardo da Vinci
Menyusul popularitas Einstein adalah Leonardo da Vinci. Novel Da Vinci Code, tokoh komik, isu bahwa ia gay adalah bukti bahwa seniman dan ilmuwan Italia ini memang sangat terkenal.
Ia juga diketahui sangat nyentrik. Peninggalannya berupa tumpukan buku sketsa, aneka aplikasi teknologi, mesin, tetap abadi sepanjang masa.
3. Nikola Tesla
Kalau yang ini, namanya sempat dikenal sebagai sebuah kelompok musik rock. Sebenarnya sesuai, sebab penemu radio nirkabel dan generator AC inilah yang memulai era elektrik di akhir abad ke-19 dan awal abad 20. Tesla dianggap gila sebab berani mendemonstrasikan bagaimana ia memakai tubuhnya sebagai konduktor listrik.

4. James Lovelock
Dikenal sebagai ilmuwan berwawasan lingkungan dan penemu hipotesa Gaia. Konsep perubahan iklim yang kini diributkan banyak orang sudah diusungnya sejak beberapa dekade silam. Lelaki kelahiran 1919 ini pernah memprediksikan bahwa tahun 2100 akan terjadi kematian massal terhadap 80 persen umat manusia. Wow! Akan terbukti jugakah?

5. Jack Parsons
Jack Parsons dikenal sebagai salah satu pendiri Jet Propulsion Laboratory. Tapi sesungguhnya ia juga sibuk berlatih sulap dan menyebut dirinya Antikris. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal tapi mampu mengembangkan bahan bakar roket dan sukses mengantarkan Amerika Serikat ke angkasa pada Perang Dunia II. Tragisnya, Parsons menembak dirinya sendiri sampai mati di laboratoriumnya tahun 1952.

6. Richard Feynman
Ia adalah bagian dari tim genius pengembang bom atom. Feynman menjadi salah satu ilmuwan terpenting di akhir abad ke-20. Selain dikenal sebagai profesor, ia juga suka mengeksplorasi musik, alam dan mempelajari hiroglif suku Maya.

7. Freeman Dyson
Tahun 1960, Dyson menelurkan ide bahwa di masa depan manusia harus mendesain cangkang buatan yang dinamakan Dyson Sphere. Cangkang ini akan mengelilingi sistem tata surya dan menggunakan energi matahari secara maksimum. Saat itu ia dianggap sebagai pemimpi fiksi ilmiah. Ia juga yakin adanya kehidupan di planet lain. Menurutnya manusia akan berinteraksi dengan mahluk angkasa luar dalam beberapa dekade mendatang.

8. Robert Oppenheimer
Dijuluki sebagai bapak bom atom, lelaki kelahiran 1904 ini juga memiliki pandangan politik sosialis. Ia punya ketertarikan khusus pada kultur Hindu dan bahasa Sansekerta dan Belanda. Oppie, begitu pangilan akrabnya, senang mengutip kitab Bhagavad Gita.

9. Wernher von Braun
Di usia 12 tahun, Braun meledakkan gudang mainannya dengan kembang api. Dari situlah muncul ide mengembangkan roket. Akhirnya ia ditunjuk sebagai pempimpin program roket oleh Hitler. Ternyata ia juga meminati eksplorasi bulan dan antariksa. Di sela waktu luangnya Braun juga senang membaca filsafat dan sesekali bermain scuba diving.

10. Johann Konrad Dippel
Lahir dan besar di kastil Frankenstein, Jerman, Dippel dikenal sebagai penemu bahan kimia sintetis bernama Prussian Blue. Ia mengklaim pernah menciptakan cairan hidup abadi. Kabarnya, percobaannya itu terinspirasi oleh karakter yangs esuai dengan nama kastil tempat ia lahir, Franskenstein.

Cara Mudah Hidup Bahagia



Hidup bahagia adalah dambaan setiap orang. Namun untuk dapat mewujudkannya, caranya tidak semudah seperti membalik telapak tangan. Lalu bagaimana mencapai hidup yang bahagia itu? Ikut tips berikut.
1. Nikmatilah hidup
Setiap hari, kerjakanlah sesuatu yang menggairahkan atau mengingatkan kembali akan keindahan dan kesenangan hidup. Misalnya, belanja, berkebun, rekreasi dengan anak-anak, mendengarkan musik. Cobalah untuk menggairahkan dan mengingat-ingat hal-hal yang indah dan menarik di sekitar kita.

2. Kerjakan hal positif
Donorkan darah, zakatkan uang ke yatim piatu atau kerja sosial di panti asuhan. Semua yang berhubungan dengan kegiatan sosial akan menolong memperkuat rasa sosialisasi.

3. Matikan TV dan radio
Mendengarkan berita bencana dan kriminalitas dapat menciptakan rasa takut dan gusar. Daripada melihat film atau video yang dapat menimbulkan perasaan negatif, lebih baik kerjakan sesuatu yang menyenangkan yang melibatkan seluruh keluarga.

4. Bersosialisasi dengan tetangga
Keluar dari rumah dan bertemu orang-orang yang belum Anda kenal sebelumnya, bercakap-cakap bersama-sama dan ceritakan apa yang Anda kerjakan. Ciptakan rasa persahabatan sehingga akan menolong Anda merasa hidup aman di antara mereka sekaligus menghilangkan rasa takut yang sehingga membuat perasaan hidup lebih baik.

5. Tertawalah
Tertawa adalah cara terbaik untuk melepaskan semua emosi negatif, mengurangi ketakutan dan depresi. Ajak teman yang suka melucu untuk makan siang bersama. Pergi menonton film lucu atau film komedi. Bermainlah dengan anak-anak atau binatang piaraan. Pendeknya, semua yang dapat membuat Anda tertawa.

6. Kegiatan positif
Biasakan untuk memulai dan mengakhiri hari dengan hal positif. Daripada membuka hari dengan membaca berita utama di koran atau teve, mulailah dulu dengan sembahyang atau mendengarkan lagu atau cobalah untuk merenung sambil menyalakan lilin dan yakin bahwa masih banyak kehidupan yang baik dibanding yang buruk di dunia ini.

7. Sabar
Jangan biarkan kemarahan dan kegusaran mendominasi hidup Anda. Kemarahan bisa menyakitkan orang lain dan juga diri sendiri. Cobalah untuk tidak menyakiti siapa pun. Lakukan olah raga, meditasi, limpahkan semua perasaan emosi ke dalam buku harian, melukis, atau main musik.

8. Tersenyum
Sebelum bangun pagi dari tempat tidur, pikirlah sesuatu yang menyenangkan yang akan dikerjakan yang dapat membuat Anda tersenyum. Entah mengingat kelakuan si kecil yang menggemaskan, cerita lucu, atau apa saja. Senyum di permulaan hari akan membuat Anda senang sepanjang hari. Senyum dapat membuat sistem imunisasi dalam tubuh berjalan dengan baik dan dapat mengurangi stres.

9. Memaafkan
Kemampuan kita memaafkan akan memperkuat hubungan persahabatan dengan sekeliling dan akan menolong jiwa kita menjadi lebih tenang. Peliharalah kasih sayang. Pada saat ini, kapan saja, setiap orang membutuhkan kasih sayang dan perhatian, dalam kata-kata dan perbuatan. Biarkan hati berbicara walaupun pikiran Anda tidak mengatakan dengan kata-kata.

Tuesday, October 29, 2013

seni membangun hubungan



Berbicara tentang membangun hubungan berarti berbicara tentang membangun komunikasi. Dalam berkomunikasi, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan, salah satunya adalah pemilihan kata. Jika pemilihan kata yang digunakan keliru, orang yang kita ajak berkomunikasi akan enggan untuk membangun hubungan dengan kita. Ini bukan hanya berlaku dalam ruang lingkup dunia kerja, melainkan seluruh aspek hidup kita.Lalu, selain pemilihan kata, pemilihan intonasi yang tepat juga sangat penting. Meskipun kita mempergunakan kata-kata yang bagus dan menarik, intonasi yang salah akan membuat kata-kata tersebut memiliki arti yang berbeda.
Etika dalam membangun hubungan
Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan dalam membina suatu hubungan. Pertama, pastikan kita mengenali dengan siapa kita sedang berhubungan, karena dengan sendirinya kata-kata dan intonasi yang kita gunakan akan diselaraskan dengan orang yang kita ajak berkomunikasi tersebut. Ketika kita bisa mengenali siapa yang kita ajak berkomunikasi, secara otomatis kemampuan kita untuk membangun hubungan akan meningkat.Etika yang kedua adalah cara kita melakukan pendekatan. Kadang kala ada orang-orang yang ingin langsung akrab ketika pertama kali berkenalan sehingga orang yang diajak bergaul merasa risih (pendekatan dirasa berlebihan).
Akibatnya, kualitas hubungan yang diharapkan tidak akan terwujud.Yang ketiga, ketika kita mengajukan pertanyaan atau lontaran, ajukanlah pertanyaan atau lontaran yang sesuai dengan kualitas hubungan yang sudah terbangun saat itu. Pertanyaan yang bersifat pribadi yang dilontarkan kepada orang yang belum terlalu dekat dengan kita dapat membuat orang yang bersangkutan menarik diri. Ini semua adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah hubungan.

Ada orang-orang yang memang tidak memiliki ‘kamus kosakata' yang cukup luas, sehingga mereka menjadikan hal tersebut sebagai alasan - sering kali dengan kalimat "Saya ini ya memang begini". Sebagai akibatnya, kata-kata yang mereka gunakan sering kali terdengar negatif bagi orang-orang lain yang diajak berbicara.
Kadang kala hal ini tidak terlepas dari faktor pendidikan dan lingkungan di mana orang tersebut dibesarkan. Ada orang-orang tertentu yang celetukan-celetukannya terdengar kasar bagi orang banyak, tapi ia sendiri tidak menyadarinya. Itu sebabnya kita perlu mengembangkan wawasan dan cara berpikir kita. Jangan bergaul dengan orang lain berdasarkan point of view yang kita miliki belaka; kita juga perlu belajar membangun hubungan dengan orang lain dari point of view orang yang bersangkutan.Mungkin kita bisa mengajukan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri: "Jika saya melontarkan pernyataan/pertanyaan ini, apakah orang lain akan merasa ‘terganggu/diserang/dilecehkan/dilukai' oleh lontaran saya itu?"
Karenanya, pastikan kita menjadi orang yang senantiasa terbuka dan mau belajar, sehingga kita memiliki kerelaan untuk berubah. Tanpa berusaha membangun hubungan dengan orang lain dari point of view orang yang kita ajak bergaul, kita tidak akan pernah memiliki kualitas hubungan yang baik dengan siapapun, karena adakalanya point of view yang kita miliki keliru atau dangkal. Membuka diri untuk mempelajari kultur yang dianut oleh masyarakat luas dan banyak membaca (sehingga kosakata kita menjadi lebih banyak) adalah hal-hal yang sangat penting, karena kedua hal ini akan menolong kita dalam membangun hubungan.

Masalah yang sering terjadi dalam dunia kerja adalah masalah antara atasan dengan bawahan. Seorang bawahan seharusnya dapat membangun hubungan yang baik/hangat dengan atasannya tanpa mengurangi rasa respek terhadap si atasan.
Ini kembali mengacu kepada kemampuan kita untuk bisa mengenali dengan siapa kita sedang berbicara dan berada di level hubungan manakah kita saat ini. Untuk membangun sebuah hubungan dibutuhkan waktu, dan kadang kala ada ‘investasi' tertentu yang perlu kita lakukan.Contoh: Jika kita membangun hubungan pada level formalitas (di mana pembicaraan hanya berkisar mengenai pekerjaan belaka), kita tidak akan pernah bisa menjadi lebih akrab dengan atasan kita. Tapi dengan melakukan investasi waktu atau uang (misalkan kita mengundang atasan untuk makan siang bersama), kita akan mulai dapat bercakap-cakap di luar topik pekerjaan. Perbincangan akan menjadi lebih santai dan bervariasi, sehingga menolong terciptanya sebuah hubungan yang wajar.
Dengan berjalannya waktu, kedekatan antara pemimpin dan bawahan akan terbangun secara alamiah.Pada saat yang sama, kita tetap perlu memegang prinsip keprofesionalan kerja. Saya mendapati, kadang kala ketika seorang bawahan sudah mulai dekat dengan atasannya, etika antara bawahan dan atasan cenderung ‘memudar' karena si bawahan mulai menganggap atasannya ‘sepadan' dengan dirinya. Selain itu, seorang bawahan yang mulai dekat dengan atasan biasanya menjadi sulit untuk menerima koreksi atau teguran dari sang pemimpin.
Akibatnya, kualitas hubungan yang sudah terbangun justru menjadi rusak karena pemimpin mulai menarik diri ketika bawahannya melanggar batasan etika yang ada.Jika sebagai bawahan kita membangun hubungan dengan pemimpin tanpa motivasi tertentu -kadang kala saya mendapati ada bawahan yang mencoba membangun hubungan dengan atasannya demi kepentingan terselubung-, kualitas hubungan yang kita miliki jauh lebih berarti daripada kualitas hubungan seorang bawahan yang hanya ingin ‘menjilat' pemimpinnya. Ketika kita membangun hubungan dengan tulus sebagai sahabat tanpa meninggalkan etika keprofesionalan kerja, saya percaya kualitas hubungan seperti ini jauh lebih berarti. Itu sebabnya, kita perlu mengenali hingga sejauh mana kita harus membangun hubungan dengan seorang pemimpin dan bagaimana kita bisa tetap menjaga keprofesionalan kerja.
Meski sudah cukup dekat, kita tetap harus menyadari bahwa -bagaimanapun juga- seorang pemimpin berhak untuk menegur dan mengoreksi kita ketika ia menemukan kekurangan atau kesalahan dalam cara kerja kita.Seorang pemimpin seringkali memiliki mindset yang berbeda dengan seorang bawahan. Seorang pemimpin juga memiliki keprofesionalan kerja yang jauh lebih tinggi dari seorang bawahan. Pemimpin selalu menuntut hasil kerja, sementara bawahan seringkali tidak terlalu memperhatikan hasil kerja melainkan hak yang bisa mereka dapatkan.

Bergaul dengan seorang pribadi
Keprofesionalan kerja harus tetap dijaga, bahkan di luar area atau jam kantor.
Seringkali kita menganggap apa yang kita lakukan di dalam dan di luar kantor adalah dua hal yang berbeda. Sesungguhnya hal ini tidak boleh terjadi, karena kita sedang bergaul dengan seorang pribadi yang sama dan bukan hanya dengan satu jabatan tertentu. Jika kita bergaul dengan seorang pribadi, artinya kita harus menghargai orang tersebut karena keberadaannya, bukan karena posisinya. Demikian pula dengan pemimpin, ia juga harus menghargai bawahannya sebagai seorang pribadi.
Ketika seorang atasan ingin membangun hubungan yang sehat dengan bawahannya, ia perlu memposisikan diri sebagai atasan yang tidak bossy. Seorang atasan yang bossy cenderung untuk mengeksploitasi/memanfaatkan orang-orang yang ada di bawahnya, sementara seorang atasan yang mengambil posisi untuk memimpin justru akan menanamkan nilai-nilai yang baik dan sehat, atau -menurut istilah saya- menjadi ‘sumber input' bagi bawahannya.

Membangun hubungan dengan orang yang pendiam adalah sesuatu yang agak sulit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pendiam, salah satunya adalah karena orang tersebut beranggapan "Memang inilah karakter/pembawaan saya." Yang perlu kita lakukan adalah belajar untuk menyelami kepribadiannya dan menemukan penyebab ke-diam-annya. Seseorang dapat menjadi pendiam karena merasa kurang nyaman atau kurang aman, disebabkan peristiwa-peristiwa negatif yang bersifat traumatis. Jika ia menjadi pendiam karena faktor insecurity, kita perlu belajar untuk menjadi ‘dekat' dengannya terlebih dahulu. Kita perlu membangun hubungan dan menginvestasikan waktu untuk bergaul dengannya, dan dengan sendirinya kita akan bisa ‘masuk' ke dalam hatinya. Ketika ini terjadi, komunikasi dan hubungan akan bertumbuh secara normal.
Namun jika sifat pendiam tersebut disebabkan oleh kebiasaan, kita perlu memberikan lontaran atau pertanyaan yang menuntut penjelasan dari orang tersebut. Memang hal ini bisa membuat orang yang bersangkutan merasa kurang nyaman, karena orang pendiam biasanya memiliki kesulitan untuk memunculkan isi hatinya dalam wujud kata-kata. Jadi, kunci yang paling utama untuk membangun hubungan dengan orang pendiam adalah menjadi sahabatnya terlebih dahulu -- bisa diterima olehnya tanpa dicurigai melanggar batasan pribadi yang ia miliki.
Seorang atasan bisa membangun hubungan dengan bawahannya, bahkan jika usianya lebih muda dari usia bawahannya.
Secara pribadi, saya banyak membangun hubungan dengan orang-orang yang jauh lebih tua dari saya. Tapi karena saya memposisikan diri sebagai pemimpin (dan dia betul-betul melihat saya sebagai seorang pemimpin), keprofesionalan kerja dapat terjaga dan orang yang bersangkutan tetap bisa menghargai saya sebagai orang yang memimpin hidupnya dan layak menerima respek darinya.

Integritas dalam hubungan
Dalam
menjalin hubungan, integritas adalah hal yang sangat penting, karena dengan integritas yang terjaga hubungan yang ada akan tetap sehat. Ketika salah satu pihak gagal menjaga integritas, pihak lainnya akan merasa dimanipulasi atau dimanfaatkan. Kadang kala memang ada orang-orang tertentu yang lebih rela mempertaruhkan (bahkan membuang) integritas demi kesetiakawanan. Satu hal yang pasti, setia kawan tidak boleh melampaui batasan-batasan kebenaran. Jangan sampai hanya gara-gara setia kawan, kita justru menghancurkan integritas kita sendiri. Seorang sahabat yang baik tidak akan menjatuhkan/menjerumuskan sahabatnya sendiri -apalagi sampai si sahabat kehilangan integritas hidupnya- karena integritas adalah aspek yang sangat penting dalam dunia kerja dan dunia profesional. Hidup tanpa integritas tidak ubahnya tubuh yang cacat. Karena itu, jika Anda mendapati orang yang Anda anggap sebagai sahabat mulai menuntut Anda untuk meninggalkan integritas, Anda perlu mempertanyakan kualitas persahabatan Anda dengan orang tersebut.

Sebagai bawahan, kadang kala kita dilanda kebimbangan jika atasan menyuruh melakukan sesuatu yang jelas-jelas salah. Contohnya, menggandakan laporan keuangan perusahaan demi menghindari pajak.
Jawaban atas kasus ini tidak boleh diberikan kepada satu pihak saja; jawaban ini harus berbicara kepada kedua belah pihak, baik bawahan ataupun atasan. Kita perlu hidup berdasarkan prinsip, yaitu prinsip kebenaran. Sebagai pemimpin, saya mendapati bahwa saat saya menggunakan prinsip kebenaran sebagai patokan standar kerja, ada banyak keuntungan yang dapat saya nikmati. Sebagai bawahan, jika kita hidup berdasarkan prinsip kebenaran, ada banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh. Memang akan selalu ada resiko dalam setiap ucapan, tindakan dan pengambilan keputusan yang kita lakukan. Pertanyaannya, apakah resiko tersebut akan menuntun kita untuk terus naik, atau justru sebaliknya? Apakah resiko yang kita ambil akan memberikan keuntungan jangka panjang, atau hanya keuntungan sesaat? Resiko yang hanya memberi keuntungan sesaat justru akan menjadi bumerang di kemudian hari, yang meruntuhkan semua hasil kerja yang sudah bertahun-tahun dibangun dengan jerih lelah dan keringat. Karena itu, apapun posisi Anda saat ini -- baik sebagai pemimpin maupun karyawan, mari bangun hidup dan pekerjaan kita dalam prinsip kebenaran. Meski tampaknya progresifitas kita tidak sesignifikan orang-orang yang memakai cara-cara kotor, pertumbuhan yang kita alami akan langgeng adanya.
Orang yang membangun hidup dan karir dengan cara-cara ‘kotor' akan mendapati -pada satu titik tertentu- semua yang mereka bangun runtuh begitu saja, tetapi kita akan terus melanjutkan perjalanan dengan sejahtera, dan hasil yang kita nikmati permanen sifatnya. Oleh sebab itu, jika pemimpin menyuruh Anda melakukan hal-hal yang melanggar hati nurani, saya menyarankan Anda berbicara kepada pemimpin dan menyampaikan apa yang ada dalam hati Anda. Jangan langgar hati nurani Anda. Resiko dimutasi atau dipecat pasti ada, tapi percayalah, ada banyak pemimpin lain (bahkan perusahaan besar) yang mencari orang yang jujur. Kalau pun kita kehilangan posisi karena kejujuran kita, yakinlah, Tuhan itu adil dan Ia tidak akan tinggal diam.
Kalau saat ini Anda sedang mengalami situasi seperti di atas, lihatlah ini sebagai ‘masa persiapan' untuk mengalami promosi yang lebih besar -- sama seperti pegas yang semakin ditekan akan semakin melompat tinggi. Saya percaya itulah yang akan terjadi atas orang yang membangun hidup di atas dasar kebenaran. Jangan pernah mengkompromikan integritas, dan jangan pernah kompromikan kebenaran.

Sebuah hubungan akan selalu memperluas cakrawala dan wawasan kita.
Semakin banyak kita berteman, semakin banyak kita membangun hubungan dengan orang lain (dalam kualitas yang lebih baik dari biasanya), kesempatan untuk meraih kesuksesan juga semakin besar. Karenanya, jangan pernah membatasi diri; bukalah hati Anda selebar-lebarnya dan milikilah sahabat sebanyak mungkin. Pastikan Anda menjadi sahabat bagi banyak orang, karena dengan demikian akan ada banyak orang yang menjadi sahabat bagi Anda. Sahabat akan selalu menjadi orang pertama yang menolong kita ketika kita membutuhkannya.