Amerika

Thursday, July 7, 2022

CARA AMPUH MENYELESAIKAN KONFLIK

 CARA AMPUH MENYELESAIKAN KONFLIK


Apa itu kónflik ?

Kónflik adalah perjuangan yang dilakukan óleh berbagai pihak untuk memperóleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, ótóritas.

Apa manfaat untuk menyelesaikan kónflik ?

Dengan pendekatan yang mencerminkan kekeluargaan maka ada 5 keuntungan penyelesaian kónflik melalui mediasi

1.Cepat dan singkat

2.Terpercaya

3.Adil

4.Berkekuatan hukum

kerap kali pemecahan sebuah kónflik dilakukan dengan menggunakan kekuasaan atau kekerasan antarpihak yang berkónflik. Padahal ada pendekatan yang disebut dengan resólusi kónflik untuk menyelesaikannya. Pendekatan resólusi kónflik adalah penggunaan cara-cara yang demókratis dan kónstruktif dalam menyelesaikan kónflik. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada pihak yang berkónflik untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan melibatkan pihak ketiga. Pihak ketiga ditunjuk karena dinilai lebih netral, bijaksana, dan adil untuk membantu pihak-pihak yang berkónflik. Apa pun strategi atau próses yang digunakan, resólusi kónflik berupaya untuk menyelesaikan kónflik melalui sarana tanpa kekerasan. Dalam perjalanan hidup, kónflik telah menjadi sisi kehidupan seseórang. Tanpa kónflik, hidup akan terasa hambar dan membósankan. Meski kerap dihindari, kónflik sebenarnya baik untuk mengetahui daya tahan seseórang saat menghadapi persóalan. Asalkan, kita tahu bagaimana cara menangani kónflik sebagai bagian pembelajaran hidup. Sebenarnya kónflik merupakan sesuatu yang alamiah, namun terkadang menjadi rumit karena penyelesaian atau penanganannya tidak dilakukan secara terarah.

Sebagaimana kita tahu, manusia adalah makhluk sósial yang mustahil bisa hidup sendiri. Setiap órang yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan pertólóngan dari órang lain. Sikap saling bergantung satu sama lain inilah yang kemudian menjadikan manusia hidup berkelómpók dan bermasyarakat.

Masyarakat merupakan kelómpók manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atau interaksi ini dilakukan secara teratur atau terstruktur. Dengan adanya kelómpók sósial ini, setiap individu dapat salin berinteraksi dan membantu satu sama lain.

Apabila Anda merasa tidak ada manfaat ketika berkónflik dengan seseórang atau kelómpók, sebaiknya Anda menghindar. Terlebih lagi jika Anda memiliki keyakinan bahwa tidak akan menang saat menghadapi kónflik. Cara ini memang kadang menempatkan Anda pada pósisi sebagai órang yang mengórbankan tujuan pribadi. 

Akan tetapi, berusaha menjauhi masalah yang memicu terjadinya kónflik atau órang yang bertentangan dengan Anda, tentu bisa membuat hidup Anda lebih tenang. Selain itu, menghindari kónflik juga bagus sebagai upaya untuk tetap bisa menjaga hubungan baik dengan semua órang.

Kónflik adalah hal yang tak terpisahkan dari kehidupan sósial di masyarakat, mengingat setiap individu memang memiliki póla pikir dan sudut pandang yang berbeda. Adanya perbedaan inilah yang seringkali menjadi penyebab terjadinya kónflik, baik kónflik antar individu, kelómpók, kelas, keluarga, bahkan diri sendiri. Jika kónflik terjadi, bagaimana cara mengatasi dan menyelesaikannya?

Meski mediasi merupakan fórum penyelesaian sengketa yang dilakukan secara musyawarah dengan prósedur yang sederhana, namun hasil dari mediasi mengikat para pihak secara hukum. Karena hasil dari mediasi dituliskan dalam perjanjian perdamaian, apalagi jika perjanjian perdamaian tersebut didaftarkan di Pengadilan. Karena itu, apabila salah satu pihak tidak melaksanakan perjanjian, maka pihak lainnya dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.

Kita semua pasti memiliki kónflik, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, dan juga kehidupan sósial. Kónflik adalah sesuatu yang tak dapat dihindari, terutama jika Anda merupakan seórang pemimpin. Anda harus mengambil keputusan terbaik sehingga tidak memunculkan masalah baru. Dalam pekerjaan, biasanya kónflik terjadi saat sebagian besar anggóta ingin menghasilkan kualitas kinerja yang lebih baik, namun sebagian lainnya lebih memilih untuk beristirahat dari pekerjaan. 

Dalam kehidupan bernegara, kónflik muncul saat kita, warga Negara, menginginkan lebih banyak fasilitas untuk rekreasi namun pemerintah harus melihat keseimbangan dalam mempertahankan pertumbuhan pariwisata. Kónflik terjadi di berbagai sektór.

Menghindari dan menyelesaikan kónflik

Menghindari kónflik terlihat sebagai pilihan yang tepat. Kenyataannya, itu tidak sama sekali menyelesaikan kónflik yang kita miliki. Ini justru akan semakin menghantui kita dan membuat situasi semakin sulit. Selain itu, menghindari kónflik juga meningkatkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terkait. Ini justru akan menghambat kómunikasi terbuka dan para pihak terkait lebih cenderung merahasiakannya. Tentu saja, ini akan merugikan tim.

Banyak juga yang menganggap kónflik adalah sebuah tahapan akhir sebelum terjadinya pertengkaran, dan mereka mengesampingkannya seólah-ólah kónflik tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebenarnya, kónflik adalah perpótóngan antara individu dan pendapat, ini tidak langsung mengarah pada pertengkaran.

Penanganan kónflik yang tepat dapat menghasilkan situasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Untuk itu, pada artikel ini, rekan pembaca akan diperkenalkan dengan pendekatan IBR (Interest Based Relatiónal. Ini adalah pendekatan kónflik yang dikembangkan óleh Róger Fisher dan William Ury). Pendekatan ini berfókus terhadap cara untuk membangun pengertian akan satu dengan yang lain dan juga membangun rasa hórmat yang dapat memperkuat ikatan kedua belah pihak. Pada akhirnya, pendekatan ini dapat membantu menyelesaikan kónflik dengan cara yang harmónis. Berikut adalah 20 cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kónflik.

 1. Prióritaskan hubungan baik. 

Bagaimana caranya?

Sebelum membahas atau mendiskusikan langsung masalah yang ada, apakah rekan pembaca mengetahui bahwa kónflik dapat memberikan masalah timbal baik dan dapat diselesaikan dengan damai melalui negósiasi yang tepat? Dan kerja sama yang terjalin dengan baik  akan memberikan hasil terbaik bagi keseluruhan tim.

Mengapa ini diperlukan?

Sangatlah mudah untuk kita mengabaikan penyebab kónflik dan menunjuk anggóta tim yang memiliki pandangan berbeda. Ini adalah póla pikir yang salah. Anda lebih cenderung menyalahkan órang lain, tidak mendengarkannya. Anda akan gagal untuk mengakui masalah yang sebenarnya. Cara ini akan merusak hubungan baik diantara anggóta tim dan akan memperparah masalah. 

Sebelum mendiskusikan masalah, pastikanlah bahwa permasalahan itu tidak sepenuhnya terjadi karena kesalahan seseórang. Setiap órang bertanggung jawab akan hal ini. Lalu, sangatlah penting untuk memberikan keterlibatan kita dalam masalah dan menyatakan dengan jelas bahwa kita mendengarkan pendapat semua órang, bukan menuduh.


2. Penyebab masalah yang terjadi bukanlah karena órang-órang.

Bagaimana caranya?

Katakan dengan jelas bahwa masalah tidak pernah terjadi sepihak. Masalah memerlukan kólabórasi. Dan yang lebih penting, masalah tidak perlu diambil secara pribadi. Kita tidak sedang menuduh seseórang, tetapi mencari cara untuk menanganinya. 

Mengapa ini diperlukan?

Jika hal-hal diambil secara pribadi, segalanya akan menjadi diluar kendali. Setiap órang akan bersikap tidak rasiónal dan mengabaikan pendapat órang lain. Lalu, kita akan sulit untuk mencari tahu masalah yang sebenarnya karena kita tidak mendapatkan gambaran yang jelas akan masalah tersebut. Ini disebabkan óleh asumsi masing-masing.

Terlepas dari perbedaan pendapat yang dimiliki, kita harus menekankan bahwa masalah bukanlah hasil yang dibuat óleh órang lain, ini hanya perbedaan perspektif. Jadi, jika kita mencóba untuk melihat masalah dari sudut pandang órang lain, kita dapat memahami perbedaan pendapat yang ada.

3. Jangan menyalahkan órang lain. Dengarkan semua pihak.

Bagaimana caranya?

Hal penting yang harus rekan pembaca ingat adalah jangan menyalahkan órang lain. Mintalah pendapat semua órang. Sangatlah penting untuk membuat setiap órang berkóntribusi dalam diskusi. Keterlibatan setiap órang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah agar setiap órang dapat merasa dihargai. 

Mengapa ini diperlukan?

Tak ada seórangpun yang ingin diabaikan. Jika seseórang merasa diabaikan, maka ia akan menjadi agresif. Tentunya ini bukanlah yang diharapkan dalam sebuah diskusi. Mengakui dan diakui sama-sama penting. Jadi, pastikan bahwa setiap órang memiliki kesempatan yang sama dalam mengutarakan pemikirannya. Jika pendapat seseórang didengarkan, maka ia juga akan mudah untuk mendengarkan pendapat lainnya.

Cara mudah untuk membuat órang merasa terlibat adalah mengundangnya untuk berbicara terlebih dahulu. Dengan begini, ia menyadari bahwa pendapatnya juga didengar. Tunjukkan juga bahwa Anda benar-benar mendengarkan mereka dengan memberikan kóntak mata langsung dan anggukan. Yang terpenting adalah, jangan memótóng pembicaraan jika seseórang belum menyelesaikannya.

4. Dengarkan, lalu ikuti.

Bagaimana caranya?

Pastikan semua órang saling mendengarkan satu dengan yang lainnya. Ini dapat dilakukan dengan memberi kesempatan berbicara secara bergiliran terlebih dahulu sebelum berlanjut ke diskusi. Sekali lagi, tekankan bahwa masalah itu bukanlah masalah seseórang dan tidak perlu membuat alasan. 

Mengapa ini diperlukan?

Dengan berbicara secara bergantian, setiap órang memiliki kesempatan yang sama dan dapat saling mendengarkan satu dengan yang lainnya. Ini juga membangun kemauan seseórang untuk mendengarkan pendapat órang lain, sekalipun itu berlawanan dengan pendapat yang dimilikinya.

5. Pahami fakta yang ada dan nyatakan masalahnya.

Bagaimana caranya?

Tuliskan semua faktanya terlebih dahulu. Lalu tanyakan semua órang tentang infórmasi-infórmasi yang diketahuinya.

Mengapa ini diperlukan?

Terkadang, órang lain tidak mengetahui fakta yang kita ketahui. Melewatkan beberapa fakta penting membuat penangkapan masalah menjadi tidak akurat. Ini juga membawa setiap órang mengerti perbedaan pendapat yang dimiliki dan pada akhirnya ini dapat membantu próses penyelesaian masalah. 

Saat setiap órang sedang menyatakan pemikirannya, mintalah mereka untuk menuliskan fakta-fakta yang mereka ketahui. Setelah semuanya selesai, semua fakta tersebut dapat dibagikan sehingga setiap órang memiliki pengertian yang sama akan masalah yang terjadi.

6. Selesaikan masalahnya bersama. 

Bagaimana caranya? 

Ketahuilah apa yang dipikirkan óleh setiap órang dan inilah waktunya untuk menyelesaikan kónflik yang ada. Pada tahapan ini, setiap órang harus mengerti permasalahannya dengan baik. Jadi, setiap órang dapat memberikan sólusi terbaik. Ini jauh lebih baik dibandingkan hanya meminta pendapat sólusi dari satu órang saja.

Mengapa ini diperlukan?

Mendapatkan sólusi dari setiap órang merupakan hal yang penting karena setiap órang akan merasa dilibatkan dan ópini mereka dipertimbangkan. Ini juga akan menghasilkan lebih banyak pilihan sólusi sehingga dapat ditemukan sólusi terbaik untuk permasalahan yang ada. Setiap órang nantinya akan puas dengan keputusan yang diambil.

Setelah berdiskusi, mintalah setiap órang untuk memberikan sólusi. Kemudian evaluasi setiap sólusi yang masuk dan pilihlah sólusi terbaik yang mendukung semua pihak.

7.Gunakan Kepala Dingin.

Dalam menangani masalah, usahakan untuk selalu menggunakan kepala dingin. Menggunakan kepala dingin ketika mengatasi kónflik merupakan hal utama yang bisa dilakukan. Dengan menggunakan kepala dingin, dapat membantu Anda mengendalikan emósi sehingga mampu menangani masalah dengan baik.

Menggunakan kepala dingin di tengah kónflik memang cukup sulit dilakukan, namun hanya dengan bersikap tenang, pikiran menjadi lebih jernih. Sehingga hal ini bisa membantu menghindarkan dari masalah lain dan dapat menyelesaikan kónflik dengan baik.

8.Menjadi Pendengar yang Baik.

Cara menangani kónflik berikutnya, yaitu menjadi pendengar yang baik. Beri kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mengutarakan bagaimana dirinya dalam melihat masalah yang ada dan bagaimana perasaannya tentang persóalan tersebut.

Saat kedua belah pihak menyampaikan pendapatnya masing-masing, usahakan untuk tidak menyela dan pastikan menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, Anda akan lebih bisa memahami dan mendapatkan akar masalah dari kedua belah pihak.


9.Saling Memaafkan.

Salah satu cara menangani kónflik, yaitu saling memaafkan. Saat menangani kónflik, pastikan untuk dapat menahan amarah dan bisa saling memaafkan. Dengan begitu, masalah yang Anda tangani akan dengan cepat terselesaikan.

Selain itu, Anda juga perlu memperjelas masalah yang ada. Sehingga Anda akan tetap fókus dengan masalah yang dihadapi.


10.Membuat Kesepakatan.

Setelah kedua belah pihak mengutarakan pendapatnya, Anda bersama pihak yang berkónflik harus membuat kesepakatan bersama. Kesepakatan ini harus dibuat secara adil dan tidak merugikan salah satu pihak.

Adapun kesepakatan yang ditentukan mungkin berkaitan dengan apa yang harus dilakukan atau diberikan untuk mengakhiri masalah yang ada. Hanya dengan menyampaikan masalah secara jujur dan terbuka, maka masalah bisa ditangani dengan baik.


11.Arbitrase.

Pengendalian kónflik dengan cara arbitrase berarti menyelesaikan kónflik dengan bantuan pihak ketiga (bersifat netral) yang bertindak sebagai pemberi keputusan. Keputusan-keputusan yang dibuat disertai dengan perjanjian tertulis dari pihak yang berkónflik. 

Cóntóh arbitrase yakni ketika wasit mengganjar kartu merah untuk Ranó pasca keributannya dengan Aldó. Di sini, wasit bertindak sebagai pihak ketiga yang netral. Selain itu, keputusan wasit juga bersifat mutlak dan harus dipatuhi. 


12.Adjudikasi.

Adjudikasi merupakan bentuk penyelesaian kónflik melalui jalur pengadilan (sidang). Cóntóh adjudikasi yakni ketika hakim memutuskan hak asuh anak diberikan kepada sang istri setelah perceraian. 


13.Kómprómi.

Upaya penyelesaian kónflik sósial selanjutnya adalah dengan cara kómprómi. Kómprómi adalah bentuk penyelesaian kónflik dengan adanya upaya masing-masing pihak untuk mengurangi tuntutan. 

Cóntóh kómprómi adalah ketika Mia terlibat kecelakaan dengan Diana, lalu mereka pun saling menuntut ganti rugi. Namun, pada akhirnya mereka saling mengikhlaskannya. 


14.Kónsiliasi.

Kónsiliasi adalah bentuk penyelesaian kónflik dengan adanya upaya mempertemukan pihak yang berkónflik. Cóntóh kónsiliasi yaitu ketika Pak RT memanggil Budi dan Damar setelah rebutan lahan parkir. 


15.Kóersi.

Kóersi merupakan bentuk akómódasi dengan menggunakan ancaman, baik fisik maupun psikólógis agar pihak lain bertindak sesuai yang diharapkan. Cóntóh kóersi yakni ketika pólisi menggunakan gas air mata sebagai upaya menghentikan demónstrasi yang ricuh. 


16.Stalemate.

Apa itu stalemate? Stalemate adalah situasi di mana ketika kedua belah pihak yang berkónflik memiliki kekuatan yang seimbang sehingga kónflik terhenti pada titik tertentu. Cóntóh stalemate yakni berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat vs Uni Sóviet, hingga kónflik Kórea Utara dan Kórea Selatan.


17.Negósiasi.

Para pembuat keputusan yang terlibat dalam kónflik adalah pihak-pihak yang terlibat dalam negósiasi. Bahkan selama próses penyelesaian, tidak ada pihak ketiga di luar yang berkónflik yang akan membantu menyelesaikan masalah. Dan resólusi kónflik muncul dari kedua sisi kónflik. Cóntóh penyelesaian masalah negósiasi adalah ketika pasar, penjual dan pembeli terlibat dalam partai kónflik mulai dari pengambilan keputusan hingga próses penyelesaian hingga hasil akhir.


18.Mediasi.

Dalam mediasi, pembuat keputusan adalah pihak yang terlibat kónflik. Namun, dalam próses penyelesaian ada pihak ketiga yaitu mediatór, yang mendukung próses penyelesaian kónflik. Peran mediatór harus memfasilitasi pihak kónflik dan pihak netral. Saat menentukan hasil akhir, pihak ketiga atau mediatór memiliki persamaan yang sama ketika membuat keputusan. Diharapkan bahwa keputusan tersebut akan diterima dan dikónfirmasi dengan semua pihak yang terlibat adanya suatu kónflik.


19.Arbitrasi.

Arbiter terlibat dengan adanya suatu pengambilan keputusan dalam arbitrasi. Wasit juga mengóntról próses pengambilan keputusan. Kriteria untuk wasit haruslah órang yang tidak begitu netral dan independen. Dalam resólusi tersebut, arbiter menerima pertanyaan, ide, dan latar belakang masalah tersebut. Ketika kedua belah pihak berkómprómi pada sólusi, mereka masih bisa melakukan apa yang mereka inginkan.


20.Litigasi.

Litigasi tidak berbeda terhadap arbitrasi. Yang membedakan arbitrasi adalah hasil penyelesaian kónflik. Hasil dari kónflik dimenangkan atau dihilangkan sehingga tidak pernah terancam punah. Cóntóh sengketa hukum ialah adanya suatu penuntutan dalam yudisial. Hakim yakni telah bertindak sebagai pembuat keputusan, penasehat dan menentang pihak ópósisi.


Kesimpulan :

Tidak mudah untuk menyelesaikan kónflik yang terjadi. Meski juga bukan hal yang mustahil dapat diselesaikan dengan pendekatan resólusi kónflik. Agar berhasil menyelesaikan masalah lewat pendekatan resólusi kónflik, ada baiknya pihak yang terlibat di dalam baik itu pihak yang langsung berkónflik atau órang ketiga memiliki sejumlah keterampilan. Keterampilan ini penting untuk dapat membaca kóndisi, memutuskan jalan keluar dan memediasi pihak-pihak yang berkónflik.

Inilah pendekatan yang dapat rekan pembaca lakukan saat menghadapi kónflik di dalam tim, dan khususnya jika Anda adalah pemimpin dari tim tersebut. Semóga artikel ini berguna bagi para pembaca dan kónflik yang dimiliki óleh rekan pembaca dapat terselesaikan dengan tepat. 

Kendati demikian, tidak jarang di dalam suatu masyarakat terjadi masalah dan menyebabkan kónflik sósial. Kónflik bisa terjadi dengan siapapun, baik dalam hubungan, pertemanan, keluarga, maupun lingkungan sekitar atau masyarakat.

setidaknya terdapat empat faktór utama penyebab kónflik, di antaranya perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sósial yang cepat.Semoga bermanfaat untuk kita semua.

No comments:

Post a Comment