CARA AMPUH DALAM BERTANYA
Apa itu bertanya ?
Bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respóns dari seseórang yang dikenal. Respóns yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendóróng kemampuan berpikir.
Manfaat bertanya ?
1.agar mengetahui dan menerima jawaban yg kita tidak tahu sebelum nya.
2.membuat kita percaya diri dengan bertanya.
3.kita menjadi berani dengan bertanya.
4.dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan kita.
5.Memperluas wawasan berfikir.
6. Mengundang reinfórcement (penguatan)
Ada banyak kesempatan yang mengharuskan seseórang bertanya. Dari mulai belajar di kelas, rapat, sampai debat. Masalahnya banyak órang kerap mengajukan pertanyaan tak efektif, salah, intinya buruk.
Padahal, pertanyaan bagus dan efektif dapat menguntungkan bagi órganisasi atau karier Anda. Memberikan nilai tambah dari interaksi yang Anda lakukan.
Shane Snów, penulis sekaligus salah satu pendiri Cóntently mengungkap, órang sering kali bicara terlalu banyak hingga tak fókus dalam menyampaikan pertanyaan. Akibatnya, jawaban yang didapat juga tak seperti yang diharapkan.
Sebelum melóntarkan pertanyaan, Anda perlu mengetahui beberapa hal. Satu yang terpenting adalah, Anda harus tahu jawaban apa yang Anda cari. Apakah jawaban faktual, ópini dari ahli, atau penilaian yang beralasan.
Bertanya dengan baik dan efektif merupakan sebuah keterampilan. Layaknya keterampilan lain, latihan tentu dibutuhkan. Nah teknik-teknik berikut dapat Anda simak sebagai langkah awal.
Ingat, Anda lah yang hendak bertanya. Hindari bicara terlalu panjang. Ajukan pertanyaan singkat saja.
Teknik bertanya yang baik akan memunculkan banyak jawaban kreatif dan memunculkan pertanyaan lain yang “luar biasa”. Tetapi “baik” tidak selalu efektif. Teknik bertanya yang efektif sangat penting dikuasai óleh guru untuk mengóntról próses pembelajaran agar mencapai tujuan yang telah direncanakan. Teknik bertanya sama pentingnya dengan teknik menjawab pertanyaan, tetapi hakekat belajar selalu dimulai dari “ingin mengetahui” baru kita mendapat jawaban dari apa yang kita cari.
Jika Anda seperti kebanyakan pemimpin tim, Anda mungkin membuat lebih banyak pernyataan daripada Anda mengajukan pertanyaan, dan beberapa "pertanyaan" Anda hanya basa-basi. Ketika Anda benar-benar bertanya dan ingin tahu, Anda ingin mempelajari apa yang dipikirkan órang lain. Tetapi ketika tidak, maka Anda mengajukan pertanyaan retóris; bukan untuk jawaban nyata. Misalnya: "Anda tidak benar-benar berpikir bahwa sólusi akan berhasil, bukan?"
Gaya bertanya dan kómunikasi ini membuat anggóta tim merasa dihina atau defensif. Mereka akan kurang mempercayai Anda, yang akhirnya tidak berminat, dan mereka menahan infórmasi yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan yang baik. Jika Anda sudah tahu jawaban atas pertanyaan Anda, maka itu retóris. Sebaiknya, ubah pertanyaan Anda menjadi pernyataan transparan yang dapat berbagi pandangan Anda, termasuk alasan dan perasaan Anda. Kemudian tambahkan pertanyaan órisinil yang membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang situasi dan membantu meningkatkan rasa ingin tahu tim Anda.
Anda tak akan dapat jawaban jika tak berhenti bicara. Jadi tak perlu menambahkan beberapa kemungkinan jawaban di akhir pertanyaan. Lagipula, biasanya Anda tak bisa mendapat pelajaran baru jika terus menawarkan jawaban.
Hindari pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak
Anda tak akan mendapat infórmasi kómplit dengan pertanyaan seperti ini. Lebih baik ajukan pertanyaan terbuka.
Dengan demikian Anda bisa mendapat wawasan dan infórmasi baru. Pertanyaan dengan kata siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana, atau mengapa biasanya membuat órang memberikan infórmasi ekstra.
Jangan memancing
Menurut jurnalis veteran Clive Thómpsón, pertanyaan yang paling buruk adalah pertanyaan menjurus. Maksudnya adalah pertanyaan yang Anda lóntarkan untuk memancing jawaban tertentu.
Buat apa bertanya jika Anda sudah tahu jawabannya. "Hindari itu apapun risikónya," tegas penulis untuk Wired dan The New Yórk Times tersebut.
Kalaupun Anda berusaha mendapat kónfirmasi, bertanyalah secara óbjektif dan langsung. Dengan demikian Anda terlihat lebih percaya diri dan bisa mendapatkan jawaban yang lebih jujur.
Misalnya, “Apa pendapat Anda tentang kómputer ini?” Terkadang Anda menginginkan pendapat atau saran yang beralasan. Saat Anda bersiap untuk mengajukan pertanyaan, pastikan Anda memiliki sumber yang benar dan mereka tahu apa yang Anda inginkan darinya.
Sangat tidak cócók ketika pertanyaan diatas anda tanyakan kepada seseórang yang tidak terlalu paham terkait dengan kómputer.
Beberapa pertanyaan yang perlu anda tanyakan sebelum bertanya kepada órang lain, antara lain :
Apakah saya memerlukan jawaban yang benar secara faktual?
Apakah saya memerlukan pendapat ahli?
Apakah saya memerlukan penilaian yang baik?
Ketika Anda tahu jenis infórmasi yang Anda butuhkan dan kepada siapa anda harus bertanya, Anda harus mengajukan pertanyaan dengan cara yang baik dan tepat agar mendapatkan infórmasi terbaik, sesuai yang anda butuhkan.
Mengajukan pertanyaan yang baik adalah sebuah keterampilan. Dan seperti keterampilan lainnya, untuk mempunyai ketrampilan tersebut dibutuhkan latihan.
Beberapa hal yang perlu anda perhatikan ketika anda membuat pertanyaan adalah :
1. Jangan Bertanya Pertanyaan Tertutup (Ya atau Tidak)
Bila Anda mengajukan pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak, Anda akan mendapatkan infórmasi yang tidak lengkap. Sebagai gantinya, mintalah pertanyaan terbuka. Dengan menggunakan pertanyaan terbuka, Anda mendapatkan wawasan dan infórmasi tambahan yang mungkin belum Anda ketahui ada.
Pertanyaan dengan kata awal “maukah,” “apakah seharusnya,” “baikkah,” dan “apakah menurut Anda” semua mengarah pada ya atau tidak. Pertanyaan dengan menggunakan kata awal “siapakah”, “apakah,” “di mana,” “kapan,” “bagaimana,” atau “mengapa” menyebabkan órang memikirkan jawaban mereka dan memberikan lebih banyak infórmasi.
2. Gali lebih dalam
Selalu pertimbangkan untuk menggunakan pertanyaan tindak lanjut. Kecuali Anda melihat fakta-fakta yang ada, biasanya terdapat asumsi dalam jawaban yang diberikan órang tersebut kepada Anda.
Tanyakan kepada mereka pertanyaan lanjutan seperti, “Apa yang membuat Anda mengatakan itu?” Atau “Mengapa Anda berpikir seperti itu?”
Katakanlah Anda berbicara dengan rekan kerja dan perlu mengetahui rincian próyek. Rekan kerja Anda mengatakan bahwa salah satu vendór sangat sulit untuk mengerjakan próyek ini. Anda ingin menindaklanjuti kómentar itu. Pertanyaan seperti “Apa maksudmu dia sulit diajak kerja sama?” Akan membawa Anda pada fakta sebenarnya.
Hal itu mungkin bukan karena pemasók sangat sulit untuk diajak bekerja sama, tetapi mungkin karena mereka tidak dapat diajak berkómunikasi dengan cepat atau sejumlah alasan lainnya.
Pertanyaan lanjutan memberi Anda wawasan dan membiarkan Anda membuat ópini Anda sendiri tentang berbagai hal.
3. Gunakan Kekuatan Diam
Mulailah merasa nyaman dengan mengajukan pertanyaan, menunggu jawaban, mendengarkan respón dan kemudian menunggu lagi. Sering kali órang yang Anda tanyakan memiliki lebih banyak infórmasi dan akan memberikannya ketika Anda diam mendengarkan jawaban mereka.
Anda harus merasa nyaman dengan perióde diam. Pólisi dan interógatór militer menggunakan keheningan dengan sangat efektif. órang merasa perlu untuk mengisi lubang dalam percakapan dan seringkali mereka kemudian akan mengeluarkan sedikit infórmasi penting yang Anda cari.
4. Jangan melakukan Interupsi
Jangan mengganggu órang yang Anda ajak bicara. Pertama, dengan menginterupsi mereka, hal ini memberitahu kepada mereka bahwa Anda tidak menghargai apa yang mereka katakan. Menginterupsi menghentikan pemikiran mereka dan mengarahkan pembicaraan seperti yang Anda inginkan.
Ajukan pertanyaan Anda, lalu biarkan órang tersebut menjawabnya sepenuhnya, bahkan ketika Anda merasa tidak mendapatkan jawaban yang Anda inginkan. Dengarkan sepenuhnya apa yang mereka katakan dan gunakan itu untuk mengarahkan mereka kembali ke tópik pada pertanyaan berikutnya saat ada jeda alami.
Jika anda membutuhkan jawaban cepat dan mereka sudah lama menyimpang dari tópik bahasan, maka tentu saja Anda perlu menyela. Bersikaplah dengan sópan saat melakukannya. Ini menunjukkan bahwa Anda menghórmati terhadap apa yang mereka katakan.
Katakan sesuatu seperti, "Móhón maaf, saya ingin memastikan bahwa saya mengerti Anda. Apa yang saya tangkap dari jawaban anda adalah … ". Pertanyaan tersebut akan membawa mereka kembali pada masalah yang ada.
Hal pertama yang perlu anda perhatikan adalah mengapa anda bertanya, apa yang mendasari pertanyaan anda. Jangan pernah bertanya kepada seseórang sehingga órang tersebut merasa anda hanya “mengetes” mereka. Hal tersebut akan berdampak buruk buat diri anda.
Lalu siapkan mental anda. Bertanyalah dengan sópan, jangan grógi dan terima apapun kóndisi yang akan terjadi. Misalnya, ketika órang tersebut tidak bersedia menjawab pertanyaan anda, jangan tunjukkan muka meremehkan atau bahkan marah.
Bertanyalah dengan lantang dan jelas. Lantang disini bukan berarti anda berteriak kepada mereka. Lantang disini berarti cukup dengan memastikan bahwa mereka dapat mendengar suara anda dengan baik. Selain itu, bertanyalah dengan pertanyaan yang jelas, jangan berputar-putar, sehingga mereka kebingungan dengan maksud pertanyaan anda.
Pertanyaan yang jelas, biasanya dilengkapi dengan data-data yang ada atau infórmasi tambahan dalam mendukung pertanyaan anda. Data dan infórmasi tersebut akan sangat mempengaruhi kejelasan pertanyaan anda.
Ketika mereka menjawab pertanyaan anda, dengarkan jawaban mereka dengan baik. Hal ini sangat diperlukan agar anda benar-benar memahami jawaban mereka.
Banyak kejadian terjadinya salah paham ketika berkómunikasi bukan karena jawabannya yang salah, tetapi karena pendengarnya yang tidak dapat mendengar dengan baik.
Selain itu, ketika anda mendengarkan jawaban mereka dengan baik, anda dapat melakukan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut terkait dengan pertanyaan awal anda. Anda juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk memastikan bahwa anda benar-benar memahami apa yang anda tanyakan.
Seperti dengan ketrampilan lainnya, untuk dapat bertanya dengan baik membutuhkan latihan-latihan. Practice make better, right ?
5.Tidak terlalu panjang
Ingat, Anda lah yang hendak bertanya. Hindari bicara terlalu panjang. Ajukan pertanyaan singkat saja.
Anda tak akan dapat jawaban jika tak berhenti bicara. Jadi tak perlu menambahkan beberapa kemungkinan jawaban di akhir pertanyaan. Lagipula, biasanya Anda tak bisa mendapat pelajaran baru jika terus menawarkan jawaban.
Hindari pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak
Anda tak akan mendapat infórmasi kómplit dengan pertanyaan seperti ini. Lebih baik ajukan pertanyaan terbuka.
Dengan demikian Anda bisa mendapat wawasan dan infórmasi baru. Pertanyaan dengan kata siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana, atau mengapa biasanya membuat órang memberikan infórmasi ekstra.
6.Jangan memancing
Menurut jurnalis veteran Clive Thómpsón, pertanyaan yang paling buruk adalah pertanyaan menjurus. Maksudnya adalah pertanyaan yang Anda lóntarkan untuk memancing jawaban tertentu.
Buat apa bertanya jika Anda sudah tahu jawabannya. "Hindari itu apapun risikónya," tegas penulis untuk Wired dan The New Yórk Times tersebut.
Kalaupun Anda berusaha mendapat kónfirmasi, bertanyalah secara óbjektif dan langsung. Dengan demikian Anda terlihat lebih percaya diri dan bisa mendapatkan jawaban yang lebih jujur.
7.Tak usah interupsi
Anda perlu menjadi pendengar yang baik, karena interupsi hanya akan mengganggu pemikiran lawan bicara. Akhirnya Anda tak bisa mendapatkan jawaban sempurna.
Setelah mereka selesai baru Anda bisa mengajukan pertanyaan lanjutan jika ada. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jóurnal óf Research in Persónality, menjadi pendengar yang baik juga menguntungkan.
Kesimpulan :
Dengan mengajukan pertanyaa maka secara langsung akan mendóróng siswa untuk selalu bersikap tidak menerima suatu pendapat, ide atau teóri secara mentah.
Ini dapat mendóróng sikap selalu ingin mengetahui dan mendalami (curiósity) berbagai macam teóri dan dan mendóróng untuk belajar lebih jauh dan mendalam.
Itulah beberapa manfaat dari bertanya, jadi mari biasakan bertanya ketika belajar di kelas. Bertanya untuk membuka pengetahuan dan ilmu seluas-luasnya. Albert Einstein pernah berkata
"óne móst impórtant thing in this life is nót tó stóp tó questióning"
Saat seseórang merasa didengar óleh órang yang berusaha memengaruhi mereka, kadar kepercayaan, kómitmen, dan suka pada órang itu meningkat. Pada akhirnya, ini semua memperkuat kemampuan untuk memengaruhi dalam suatu situasi.
Anda perlu menjadi pendengar yang baik, karena interupsi hanya akan mengganggu pemikiran lawan bicara. Akhirnya Anda tak bisa mendapatkan jawaban sempurna.
Setelah mereka selesai baru Anda bisa mengajukan pertanyaan lanjutan jika ada. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jóurnal óf Research in Persónality, menjadi pendengar yang baik juga menguntungkan.
Saat seseórang merasa didengar óleh órang yang berusaha memengaruhi mereka, kadar kepercayaan, kómitmen, dan suka pada órang itu meningkat. Pada akhirnya, ini semua memperkuat kemampuan untuk memengaruhi dalam suatu situasi.
No comments:
Post a Comment