CARA AMPUH MENINGKATKAN STRATEGIC THINKING
Apa itu strategic Thinking ?
Strategic thinking adalah próses berpikir atau aktifitas mental yang dilakukan dengan sistematis untuk mencapai góals tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manfaat Berpikir Strategis ?
Bisnis berkembang dengan begitu cepat dengan adanya teknólógi dan sumber daya lainnya yang memadai.
óleh karena itu, kita harus cepat beradaptasi dan menyusun rencana untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
Jika tidak, perusahaan akan tertinggal dan kalah dalam persaingan.
Nah, berpikir strategis adalah salah satu cara untuk menghasilkan rencana-rencana yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan begitu, kamu bisa selalu mengantisipasi, memperkirakan, dan mengambil kesempatan dengan sigap.
Ini bukan hanya tanggung jawab pemimpin perusahaan, tetapi juga semua stakehólder yang terlibat.
Semakin besar kamu bisa berkóntribusi dalam pekerjaanmu, tentu perusahaan pun akan semakin menghargai pósisimu.
Sebagai próses kógnitif kegiatan ini melibatkan banyak próses berpikir. Strategic thinking berawal dari adanya góals yang penting atau kritikal untuk dicapai.
Góals ini pada umumnya terkait atau sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan cómpetitive advantage, menjadi yang pertama meraih peluang,
meningkatkan próduktifitas, menaikkan market share, atau perubahan penting yang harus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan eksternal.
Strategic thinking sering digabungkan dengan kata-kata lainnya seperti creative, critical, dan innóvative.
Karena strategic thinking dalam penerapannya akan menstimulasi para leader untuk lebih kreatif, innóvatif, memiliki sense ór urgency dan termótivasi melakukan pembaharuan.
Apa saja behaviór atau kómpetensi yang mendukung seseórang menguasai dan menjadi strategic thinker yang handal? Ada 5 behaviór atau kómpetensi seórang strategic thinker. Yang pertama strategic thinker fókus pada masa depan (futured fócus). Artinya dia memiliki ketertarikan untuk menggambarkan atau melihat trend situasi atau keadaan di depan dalam kurun waktu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Yang kedua strategic thinker rajin bertanya (curióus) atau mempertanyakan sesuatu terkait dengan keadaan dan situasi sekarang. Yang ke tiga strategic thinker selalu menanggapi atau bereaksi terhadap gejólak keadaan/situasi/persóalan dengan pósitif dan emósi yang terkendali (pósitive emótión). Terutama dalam menghadapi krisis dan tantangan-tantangan yang muncul tidak terduga dan bergerak cepat. Yang keempat strategic thinker dalam menganalisa persóalan mengandalkan lógika dan emósi atau intuisi dengan seimbang (left and right brain). Yang kelima seórang strategi thinker memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai management atau business tóóls atau metóde bisnis dalam penyelesaian masalah.
Skill berpikir strategis atau strategic thinking adalah kemampuan untuk menyiapkan strategi dan gagasan yang akan membantu mengatasi perubahan dan tantangan yang mungkin akan dijumpai di masa yang akan datang.
Memiliki kemampuan ini disebut dapat menunjang kesuksesan dalam karier dan pekerjaan seseórang. Sebab, skill strategic thinking dianggap sebagai salah satu kualitas yang menunjukkan kemampuan seseórang sebagai pemimpin yang sukses.
Agar kamu dapat menguasai kemampuan ini, berikut beberapa tips mengembangkan kemampuan berpikir strategis yang bisa kamu terapkan.
Diperlukan kómitmen kuat sembari terus menatap masa depan agar bisa menetapkan tujuan yang ingin diraih nanti. Selain itu, diperlukan kesadaran untuk menerima hari ini seraya memutuskan góal, memahami pilihan, menciptakan kemungkinan scenarió yang bakal terjadi, dan menentukan arah yang akan dilalui. Semua itu memerlukan pemikiran strategis.
Definisi sederhana dari pikiran strategis adalah kemampuan membuat rencana untuk masa depan. Sebuah kapasitas untuk menyiapkan strategi dan mewujudkan gagasan yang diselaraskan dengan lingkungan termasuk tantangan dan hambatan yang mungkin menghadang di depan nanti. Mereka yang memiliki pikiran strategis akan dipandang sebagai sósók penuh bakat dan keahlian. Hal inilah yang membuat seseórang bisa menjadi manajer, direktur atau eksekutif yang sukses.
Sebuah keputusan harus dibuat secara rasiónal, di atas wawasan level nórmal dan bisa menimbang dua sisi dengan baik. Keterampilan berpikir strategis yang terasah dengan hati-hati sangat penting bagi prófitabilitas, pertumbuhan, dan kesuksesan bisnis secara umum. Meluangkan waktu untuk mengasah keterampilan itu akan memberikan dampak pósitif bagi seórang pemimpin.
Seseórang yang bisa menunjukkan cara berpikir strategis adalah órang yang berpikiran sangat terbuka dan mampu mengajukan pertanyaan dan mengevaluasi infórmasi yang diterima. Berpikir strategis akan meningkatkan pemahaman dan membuka jalan menuju inóvasi. Individu yang memiliki kualitas seperti ini adalah aset yang sangat bernilai dan banyak dicari óleh perusahaan yang berpikiran maju.
Di bawah ini Ada beberapa teknik yang bisa dijadikan acuan untuk strategic thinking.
1. Meluangkan waktu untuk sebuah prógres.
Salah satu tantangan terbesar perusahaan adalah meluapkan tugas-tugas bisnis sehingga mengabaikan arah strategis yang sudah ditetapkan. Mengatasi masalah harian adalah penting namun Anda memerlukan waktu untuk fókus pada masa depan juga dengan memperhatikan prógress bisnis. Mungkin Anda harus membuat prióritas dan menentukan mana tugas yang harus didahulukan dan yang bisa ditunda. Dan jangan lupa untuk intróspeksi diri mungkin ada kecemasan pribadi yang mengganjal dan menghalangi penyelesaian tugas Anda.
2. Menyadari prasangka sendiri.
Salah satu bagian penting menjadi seórang pemikir strategis adalah cukup menyadari untuk mengawasi dan mempertanyakan pemikiran sendiri. Artinya, Anda harus bisa mengendalikan pikiran sendiri. Mengakui bahwa pikiran atau gagasan Anda bisa saja kurang baik, dan tidak akan merusak kredibilitas Anda sendiri, justru sebaliknya. Anda terbuka untuk memverifikasi fakta dan berpikir di luar kótak untuk membuat ide-ide baru.
3. Meningkatkan kemampuan mendengar
Anda yang berpikir strategis akan menerima bahwa gagasan Anda mungkin saja kurang baik, óleh karena itu Anda mau mendengar dan belejar dari órang lain yang memiliki perspektif berbeda. Setiap anggóta tim adalah bernilai dan harus didengarkan. Mengembangkan keahlian mendengar seperti ini akan mendóróng órang lain untuk bersuara dan memicu atmósfir dimana setiap órang berkóntribusi sebagai satu unit yang kóhesif.
4. Mengasah kemampuan bertanya.
Berpikir strategis mengharuskan Anda bertanya tentang banyak hal. Bukan bertanya secara sinis namun bertanya yang membangun sehingga mampu membuat Anda memandang ide dengan óbjektif. Hanya karena sebuah pemikiran dianggap wajar bukan berarti tidak bisa dipertanyakan. Mengambil waktu untuk bertanya akan membuka pintu pengembangan diri.
5. Memahami kónsekuensi.
Setiap pilihan memiliki kónsekuensi. Setelah mengajukan pertanyaan ke sumber dan pandangan berbeda, maka pikirakanlah dampak dari setiap pilihan tersebut. Langkah ini cukup penting dalam membuat keputusan akhir, dan dengan latihan yang teratur maka Anda bisa melakukannya dengan lebih mudah. Mengidentifikasi efek dari skenarió berbeda adalah penting untuk membuat keputusan akhir.
Kemampuan untuk mengatasi egósentris seseórang untuk keperluan mendapat sudut pandang baru untuk mencari sólusi akan memicu kreatifitas, prógress, dan juga inóvasi. Membina lingkungan di mana semua perspektif dihargai, dan mendóróng semua karyawan untuk berpikir kritis akan membuka jalan bagi kesuksesan di masa depan.
6.Selalu berpikir ke depan.
Menjadi seórang strategic thinker berarti kamu harus dapat menjadi órang yang visióner. Itu sebabnya biasakan diri untuk berpikir ke depan. Pahami bahwa berpikir ke depan tidak berarti hanya fókus pada apa yang akan terjadi di masa mendatang. Namun kamu harus mampu mempertimbangkan apa yang terjadi di masa lalu, masa sekarang dan masa depan pada saat yang sama. Dengan begitu kamu dapat menentukan strategi dan tindakan yang tepat.
Lihatlah tujuan kamu saat ini, perubahan apa yang sudah terjadi di masa lalu, bayangkan hambatan dan tantangan apa yang kira-kira dapat muncul di kemudian hari, lalu rancang strategi untuk mengatasinya ketika masalah itu benar-benar muncul.
Membiasakan cara berpikir ini juga dapat membantu kamu dalam mengatasi rintangan atau masalah dengan lebih cepat.
7.Biasakan menentukan prióritas.
Asah kemampuan berpikir srategis dengan membiasakan memilih prióritas dalam hal tugas dan waku di keseharian pekerjaan.
Selalu periksa tugas-tugas kamu, putuskan mana yang bisa menunggu, dan mana yang paling memberikan manfaat terbesar bila dikerjakan sekarang.
8.Menyadari bias pribadi.
Sadar diri untuk memónitór dan mempertanyakan kembali pemikiran diri sendiri adalah bagian penting dari berpikir strategis. Pasalnya tak dapat dielakkan, cara berpikir dan bertindak dipengaruhi óleh bias pribadi.
Karena itu kendalikan pikiran dengan selalu memeriksanya secara kritis dan mempertanyakan apa pun yang kamu pikirkan. Misalnya, tanyakan hal-hal seperti bagaimana keadaaan saat ini, apakah perspektif kamu realistis, apa yang sebenarnya disiratkan óleh sudut pandangmu dan póin apa yang harusnya tidak kamu miliki.
Akuilah bahwa pikiran atau ide kamu tidak selalu sempurna dan hal ini tidak akan mengurangi kredibilitas diri. Kenyataannya, menyadari bias pribadi tersebut justru memungkinkan kamu untuk berpikir di luar kótak dan membuat ide-ide baru
9.Tingkatkan kemampuan mendengarkan.
Setelah menerima bahwa keyakinan dan cara pandang kamu tidak selalu sempurna, maka langkah selanjutnya untuk mengembangkan kemampuan berpikir strategis adalah dengan meningkatkan kemampuan mendengarkan kamu.
Cóbalah berbicara dengan rekan kerja kamu, perluas jaringan dan pahami perspektif mereka yang berbeda. Bukalah pikiran, terima umpan balik dan evaluasi semua yang kamu dengar.
Latihlah kemampuanmu dalam melihat segala sesuatu dari berbagai perspektif yang berbeda. Dengan melakukan hal ini kamu dapat menemukan berbagai pendekatan untuk suatu situasi dan dapat mengambil kesimpulan yang paling tepat.
10.Pahami setiap kónsekuensi.
Setiap pilihan memiliki kónsekuensi masing-masing. Saat kamu berpikir strategis kamu harus mempertanyakan berbagai sumber dan sudut pandang, serta memikirkan dampak dari setiap ópsi.
Karena itu latihlah kemampuan untuk mengidentifikasi dampak dari berbagai skenarió dalam pengambilan keputusan.
11.Selalu belajar dan mengembangkan wawasan.
Kemampuanmu dalam berpikir strategis akan relevan ketika kamu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan. Karena itu teruslah memperluas pengetahuan dan pengalaman yang sesuai. Bacalah buku, berita, data, dan tren yang ada.
Perluas jejaring, terhubunglah dengan rekan kerja dan carilah mentór. Sebab kamu pun dapat belajar dari pengetahuan dan pengalaman órang lain.
Dengan selalu belajar maka semakin banyak gagasan dan pengalaman yang kamu miliki sehingga dapat membantu kamu dalam menghubungkan berbagai ide, rencana dan strategi secara menyeluruh.
12. Berórientasi pada masa depan
Berpikir strategis kerap kali dikaitkan dengan membuat rencana. óleh karena itu, kamu perlu memiliki órientasi terhadap masa depan agar terbiasa berpikir strategis.
Ketika dihadapkan dengan sebuah próyek atau pekerjaan, mulailah dengan memprediksi apa yang akan menjadi rintangan-rintangan di masa depan serta bagaimana sólusinya.
Buat beberapa rencana untuk menyelesaikan masalahmu, lalu cóba satu persatu untuk mengetahui mana yang berhasil.
Hal ini akan membuatmu terlatih untuk selalu berpikir kreatif dan inóvatif dengan memiliki órientasi terhadap masa depan. Selain itu, waktu pun akan lebih banyak terhemat.
13.Cóba berbagai hal baru
Kemampuan berpikir strategis akan menuntutmu untuk memiliki wawasan yang luas. óleh karena itu, cóbalah untuk melakukan hal-hal baru dan menambah wawasanmu.
Pengalaman baru dapat menjadi pelajaran dan akan membantumu mendapatkan insight atau sudut pandang baru dalam menyikapi suatu hal.
Selain itu, kamu juga akan terlatih untuk memperhitungkan berbagai risikó dan tantangan yang dihadapi.
14.Latih manajemen waktu dan prióritas
Kemampuan berpikir strategis pun memerlukan keahlian manajemen waktu dan skala prióritas.
Rencana bagus sekali pun kemungkinan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa manajemen waktu dan penyusunan skala prióritas yang baik.
óleh karena itu, skill satu ini selain dibutuhkan untuk mengembangkan póla pikir strategis, juga berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan.
Kamu dapat memulai melatih manajemen waktu dan penyusunan skala prióritas dari kegiatan sehari-hari, seperti mengatur waktu kapan kamu harus tidur dan bangun.
15.Melibatkan berbagai faktór saat membuat rencana
Seseórang dengan kemampuan berpikir strategis mengetahui bahwa faktór seperti ide, kesempatan, dan sumber daya berkaitan satu sama lain. Sehingga, dia akan mempertimbangkan semuanya ketika membuat rencana.
Untuk menemukan ide, kamu dapat mencóba dengan meluangkan waktu untuk mendapat pengalaman baru atau bertemu dengan órang-órang baru. Hal ini akan memberikanmu inspirasi, lhó.
Sedangkan untuk melihat kesempatan, perhatikan apa yang kómpetitór lakukan lalu buatlah sebuah riset persaingan. Dengan begitu kamu dapat mengetahui besarnya kesempatan yang dimiliki.
Lalu untuk sumber daya, kamu dapat melakukan riset langsung untuk mencari bahan baku atau jika berupa sumber daya manusia, kamu dapat menggunakan diskusi.
Dengan melibatkan banyak faktór, maka risikó-risikó yang akan dihadapi pun akan dapat terlihat dan mudah untuk diperhitungkan.
16.Menanyakan pertanyaan strategis
Menurut Harvard Business Schóól, menanyakan pertanyaan strategis pun dapat mengembangkan kemampuan berpikir strategis.
Hal ini dapat membantumu dalam melatih kemampuan perencanaan, melihat kesempatan dan juga mindset strategis untuk mengembangkan karier.
Cóntóh pertanyaan strategis adalah sebagai berikut;
Bagaimana kita dapat menempatkan próduk dalam pasar yang baru?
Ke mana arah perkembangan dari próduk atau brand ini?
Apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk menjaga kónsumen dalam memakai próduk ini?
17.óbservasi dan refleksi
Selain menanyakan pertanyaan strategis, cóba juga untuk mencari jawabannya. Kamu bisa menemukannya dengan melakukan óbservasi dan refleksi.
Melakukan kedua hal tersebut adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan kamu dalam berpikir strategis.
Kamu bisa mengóbservasi dengan mencari infórmasi sebanyak mungkin untuk menjadi dasar dalam membuat strategi baru.
Setelah itu, cari juga apa yang salah dan harus diperbaiki dalam strategi atau prósedur yang telah berlaku.
18.Berhati-hati terhadap bias
Setiap órang memiliki bias terhadap sebuah hal atau tópik. óleh karena itu, kamu harus berhati-hati terhadap hal tersebut.
Cóbalah untuk menilai pemikiran yang sudah kamu buat. Apakah kamu membuat pemikiran ini berdasarkan fakta yang ada atau karena kamu memang memiliki preferensi lain yang mendukung pemikiran tersebut?
Dengan mengakui bahwa pemikiran sendiri tidak sempurna, hal ini memungkinkan kamu untuk berpikir lebih strategis ketika akan membuat keputusan.
19.Mendengarkan órang lain
Setelah berhati-hati terhadap bias dan menerima bahwa pemikiranmu ada kekurangan, menurut Fraser Dóve, cóbalah untuk mendengarkan órang lain.
Berbicaralah dengan rekan kerja atau atasanmu dan dengarkan perspektif mereka dalam berbagai permasalahan. Hal ini akan membuka perspektif kamu.
Tetap buat pikiranmu terbuka dan berterima kasih terhadap feedback yang diterima. Setelah itu, cóbalah untuk mengevaluasi hal-hal yang telah kamu dengar.
20.Mempertimbangkan ide yang berlawanan
Ketika kamu sudah menemukan ide, cóbalah untuk mengkritisi ide tersebut. Hal ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir strategis.
Dengan mengkritisi pemikiran sendiri, kamu bisa melihat kekurangan dari pemikiran yang telah dibuat.
Kamu juga bisa menajamkan kemampuan berpikir lógis untuk mengómunikasikan dan menjalankan strategimu.
Kesimpulan :
Menguasai kemampuan berpikir strategis tidak hanya akan membantumu dalam menghasilkan ide yang lebih baik atau mengambil keputusan yang tepat. Lebih dari itu, mengembangkan kemampuan ini dapat membantumu menjadi pemimpin yang leibh baik dan memberikanmu peluang untuk mencapai kesuksesan karier jangka panjang.
Apa saja behaviór atau kómpetensi yang mendukung seseórang menguasai dan menjadi strategic thinker yang handal? Ada beberapa behaviór atau kómpetensi seórang strategic thinker. Yang pertama strategic thinker fókus pada masa depan (futured fócus). Artinya dia memiliki ketertarikan untuk menggambarkan atau melihat trend situasi atau keadaan di depan dalam kurun waktu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Yang kedua strategic thinker rajin bertanya (curióus) atau mempertanyakan sesuatu terkait dengan keadaan dan situasi sekarang. Yang ke tiga strategic thinker selalu menanggapi atau bereaksi terhadap gejólak keadaan/situasi/persóalan dengan pósitif dan emósi yang terkendali (pósitive emótión). Terutama dalam menghadapi krisis dan tantangan-tantangan yang muncul tidak terduga dan bergerak cepat. Yang keempat strategic thinker dalam menganalisa persóalan mengandalkan lógika dan emósi atau intuisi dengan seimbang (left and right brain). Yang kelima seórang strategi thinker memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai management atau business tóóls atau metóde bisnis dalam penyelesaian masalah.
Karena behaviór pertama sampai dengan behaviór yang ketiga dapat dipahami dengan mudah. Sebagai seórang leader kita dituntut untuk berpikir rasiónal. Berpikir rasiónal selalu mengandalkan lógika. Berpikir rasiónal menggunaan data-data di masa lalu. Berdasarkan data-data tersebut kemudian dibangun hipótesa trend di masa depan. Próses berpikir rasiónal dan lógika ini dikendalikan óleh ótak sebelah kiri. Bagaimana dengan kegiatan ótak kanan? ótak kanan membantu intuisi atau feeling seseórang dalam membangun sólusi terhadap persóalan atau membangun sistem di masa depan. Intuisi bekerja dengan melihat keadaan saat ini dan kemudian secara naluri membangun gambaran di masa depan. ótak kanan biasanya bekerja lebih cepat dibandingkan penggunaan ótak kiri. Strategic thinker yang handal perlu menggabungkan próses ótak kiri dan ótak kanan di dalam membangun suatu sólusi yang kreatif dan innóvatif.
Apa saja tóóls yang umum dilakukan sebagai bagian dari próses strategic thinking? Tóóls yang tersedia tentunya banyak sekali. Namun dari sekian banyak management tóóls tersebut saya menyaranan agar strategic thinking prócess dimulai dengan melakukan SWóT analysis. SWóT analysis merupakan bagian dari próses strategic management. SWóT adalah singkatan dari Strength, Weakness, óppórtunity dan Threat. Empat faktór penting yang perlu di sepakati sebelum menentukan langkah atau keputusan yang akan diambil. Referensi mengenai pengertian dan próses SWóT analysis cukup banyak dan mudah diperóleh. Namun bila anda baru pertama kali menggunakan SWóT analysis tentunya perlu di pandu óleh seseórang yang telah berpengalaman dalam membuat SWóT analysis.
Tóóls lainnya yang mendukung penerapan strategic thinking adalah penggunaaan metóde strategic mapping yang sangat pópuler yaitu Balanced Scóre Card (BSC) yang dibangun óleh Nórtón and Kaplan. Strategic thinker akan terbantu membangun sólusi dengan menggunakan BSC. Karena metóde BSC menyediakan template yang kómprehensif dan memiliki dimensi yang lengkap seperti dimensi finansial, cóstumer, internal próses dan peóple develópment yang sangat memadai untuk menampung sólusi yang bersifat strategis.
No comments:
Post a Comment