CARA AMPUH MENINGKATKAN MINAT ORANG LAIN
Apa itu minat ?
Minat adalah gejala psikólógis yang menunjukkan bahwa minat adanya pengertian subjek terhadap óbyek yang menjadi sasaran karena óbyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada óbyek tersebut.
Manfaat dari minat yang tinggi ?
Kemampuan untuk memperagakan antusiasme ketika melamar pekerjaan atau ketika melakukan wawancara merupakan salah satu keterampilan yang membedakannya dengan pelamar lainnya. Biasanya, órganisasi atau perusahaan lebih tertarik untuk merekrut mereka yang menunjukkan rasa antusiasme bahkan ketika baru melalui próses seleksi.
órang yang memiliki antusiasme dalam bekerja tidak akan mudah terpengaruh dengan situasi dan kóndisi yang tidak menyenangkan di tempat kerja. Antusiasme dalam bekerja justru membantunya bekerja secara lebih efektif dan mengabaikan berbagai macam hal yang sekiranya dapat mengganggu kónsentrasinya dalam bekerja.
Di tempat kerja biasanya dipenuhi dengan persaingan antarkaryawan. Tak jarang ada karyawan yang iri dengan keberhasilan rekannya. Namun, satu órang karyawan yang memiliki antusiasme dalam bekerja dapat merubah atmósfer negatif di tempat kerja menjadi atmósfer yang pósitif.
Suatu ketika saya bertemu dengan seórang teman lama semasa SMA, yg kini menjadi seórang pengusaha sukses.
Sayapun minta diceritakan bagaimana pengalamannya hingga menjadi seperti sekarang ini, dan berceritalah dia.
Sungguh saya merasa kaget dari gaya dia berbicara, yang dibicarakan dan cara dia mengemas cerita hingga enak untuk disimak dan jadi menarik.,
sungguh berbeda sekali dengan karakter dia semasa di sekólah dulu dan akupun jadi tertarik.
Sebelum kami berpisah tidak lupa saya minta tips-tips padanya ,
bagaimana agar lawan bicara kita respek terhadap kita, bagaimana menarik hati dan membuat órang yg tidak suka menjadi suka,
bagaimana cara menarik minat seseórang dengan gagasan kita, atau… kalau bisa kita di kangenin untuk ngóbról kembali……
Dan tanpa basa basi,
diapun mulaimengeluarkan jurus-jurusnya (hehehe….kaya silat aja)
“Setiap kita pasti mempunyai makanan kesukaan yg berbeda, itu sudah tentu,
karena setiap kita mempunyai selera yg berbeda pula, ada yg suka Buah Apel, anggur, durian, Steak,sate ayam….dan lain sebagainya.
Tapi ketika memperhatikan
seseórang yang mau memancing ikan, pernahkah kita melihat mereka memberikan umpan dengan makanan kesukaanya ?
““Belum pernah tuh…”jawabku singkat
“Kira-kira kenapa ….?”
“Ya pasti ga dóyan lah…dan ikannya ga dapet…”Jawabku spóntan
“Siip…seratus….hahahaha……..”
dengan gaya khasnya dia tertawa
“Terus maksudnya dari cerita si pemancing itu..?” tanyaku sudah ga sabar
“Begitupun dengan kita , ….ketika kita berhadapan dengan
seseórang, rekan kerja, klien, atasan atau siapapun……ikuti trik tukang mancing tadi .”
“Maksudnya…?”
“Janganlah kita membicarakan apa yang kita suka,
menyódórkan keinginan kita, permasalahan kita…….bicarakanlah kesukaannya, bahaslah apa yang dia inginkan, diskusikanlah sólusi harapannya,
sanjunglah keahlian yang dia punya. Jangan sebaliknya…..datang-datang lita sudah mengeluh tentang kehidupan , mengumbar seluruh permasalahan, …
jika seperti itu sulit sekali kita akan mendapatkan simpati dan hatinya , dia akan kehilangan minat“
“Alasannya…?”
“Dia sendiri juga punya setumpuk masalah,
segudang keruwetan, sekarang ditambah lagi dengan permasalahan kita……óóówww…..tambah pusing sudah pasti”
“Mengatasinya?”
“Ingat…..
ketika seseórang mau mendengarkan ucapan kita dari awal sampai akhir, itu pertanda órang itu 50 % sudah tertarik kepada kita”
“Untuk mengawalinya gimana tuh…?”
Usahakan diawal óbrólan jangan sampai ada penólakan pendapat dari dia, sederhananya, kita harus ada dalam persepsi yg sama, cóba perhatikan
salah seórang ustad kóndang bagaimana mengawali ceramahnya di depan ribuan masa….”bagaimana betuuuuul…?, betull gaaaakk….!?!!........iya apa iyaaaaa…..?!!!,
nah itu salah satu trik untuk menyamakan pendapat, ketika órang lain sudah setuju dengan apa yang kita katakan, kesananya kita akan lebih mudah
memasukkan hal-hal yang yg sangat prinsipil sekalipun…”
Aku hanya mengangguk-angguk sambil mencerna ulang apa yang dia utarakan
“Jangan sampai,
Belum apa-apa dia sudah mengatakan……’waaah gue ga sependapat tuh sama kesimpulan lu’…….,
kalau sudah ada penólakan seperti itu…biasanya akan berat untuk kembali meyakinkannya .menarik minatnya kembali” aku masih mgnólah kata2nya…..
hihihi maklum agak ‘telmi’
“Satu hal lagi tidak kalah penting”
“Apa tuh..?”
“Dengan siapapun bicara….’Sentuhlah sisi-sisi kebanggaannya’…..
hal luarbiasa akan kamu dapatkan..”
“ó…ya..?”
“Karena pada dasarnya manusia itu haus akan sanjungan, pujian, penghargaan dan perhatian”
Bagi sebagian órang, khususnya yang pemalu, untuk bisa “nyambung" dengan órang lain bukanlah hal yang mudah.
Apalagi jika baru bertemu dengan órang baru. Rasanya lebih baik mengerjakan setumpuk tugas ketimbang harus memulai basa-basi.
Menjelang akhir tahun, akan ada banyak undangan dan pertemuan dengan kerabat atau kólega tapi Anda bingung bagaimana caranya untuk bisa bersósialisasi
dengan órang-órang yang belum terlalu Anda kenal? Cóba simak trik berikut:
1. Ciptakan kóntak mata.
Dalam buku Hów tó Instantly Cónnect With Anyóne, karangan Leil Lówndes mengatakan bahwa kóntak mata menggambarkan “kejujuran, hórmat,
ketertarikan, kecerdasan, keterbukaan, dan kepercayaandiri. Namun, yang membuat kóntak mata cukup berkualitas adalah; lamanya.
Anda butuh memandang mata seseórang cukup lama untuk bisa benar-benar berkóneksi dengannya, bukan pandangan selintas lalu.
Anda harus menatap mata seseórang cukup lama untuk benar-benar bisa berkóneksi dengannya. Lówndes memberi strategi mudah untuk mempertahankan kóntak mata.
Caranya, perhatikan bentuk mata si lawan bicara, hitung berapa kali ia mengedip, ingat bentuknya, atau bentuk asimetri matanya.
2. Gunakan sentuhan yang “hampir”.
Menyentuh lengan seseórang atau pundaknya merupakan teknik merayu standar.
Menyentuh seseórang merupakan pertanda adanya kenyamanan dan kesamaan minat.
Lówndes menyarankan untuk melakukan hal yang lain jika Anda tidak ingin órang yang Anda ajak bicara merasa dilanggar privasinya.
Anda bisa mencóba gerakan “hampir” sentuh. Julurkan tangan Anda seakan akan menyentuhnya, namun berhentilah sebelum menyentuhnya.
Untuk pria, gerakan ini akan membuatnya berandai mengira-ngira apa arti gerakan itu, sementara untuk wanita, ia akan menganggap gerakan ini sebagai bentuk
afeksi tapi tak bisa menuduh Anda untuk melanggar batasan pribadinya.
3. Antusias dan bersemangat hingga satu titik.
Bagaimana Anda menyamakan ketertarikan dengan seseórang tanpa terlihat berlebihan? Biarkan órang lain bicara terlebih dulu,
lalu samakan tingkat antusiasmenya. Dengan begini Anda tak terlihat tak tertarik atau putus asa. Ini akan berhasil untuk órang yang pertama kali Anda temui.
4. Ciptakan impresi akhir yang baik.
Cara Anda mengucapkan selamat tinggal bisa jadi akan lebih penting daripada cara Anda mengucapkan haló.
Studi menunjukkan bahwa ketika diminta mengingat suatu insiden, mereka lebih sering untuk mengingat apa yang mereka rasa di akhirannya ketimbang di pertengahannya.
Untuk menciptakan kesan yang baik, Lówndes menyarankan untuk tidak hanya menyampaikan salam perpisahan,
tapi ucapkan satu kalimat perpisahan penuh dengan nama si órang tersebut diselipkan di dalamnya. Misal, “Senang bisa kenalan dengan Anda, Linda.” Atau,
“Ami, terima kasih untuk ngóbról-ngóbrólnya, sampai ketemu lagi, ya.” Cóbalah untuk bersikap hangat dan bicara dengan energi yang kurang lebih
setara dengan ketika Anda mengucapkan “haló” di pertama kali.
5.Memiliki sikap tubuh yang terbuka
Menyilangkan lengan dan kaki identik dengan sikap menutup diri. Tanpa kita sadari sikap itu mengómunikasikan sesuatu yang negatif dan menghalangi
terbangunnya kepercayaan. "Sikap menyilangkan lengan dan kaki dianggap sebagai mekanisme pertahanan," ungkap seórang prófesór di Department
óf Business Educatión, Nórth Carólina A&T State University, Lisa Gueldenzóph Snyder, PhD. Maka, pastikan sikap tubuh kita terlihat terbuka
untuk mendengarkan pikiran órang lain yang bisa membuat órang memercayai kita.
6.Jangan duduk di belakang meja Duduk di belakang meja
menciptakan penghalang lain yang dapat membuat lawan bicara mempertegas tembók atau batasannya sendiri. Prófesór ilmu linguistik,
kómunikasi terapan, dan sains di Pennsylvania State University, Abingtón, Carla Chamberlin-Quinlisk, PhD mengatakan, duduk di meja bersama murid-
muridnya mendóróng mereka untuk lebih vókal selama di kelas.
"Saya ingin mereka memberi tahu saya jika ada sesuatu yang tidak mereka pahami. Saya ingin mereka mengatakan jika mereka tidak setuju dengan saya," ujarnya. Jadi, cóbalah untuk tidak memiliki penghalang besar dan gunakan cara-cara cerdas ini agar atasan dapat memercayai kita.
7.Memberikan sentuhan dengan tepat
Menyentuh tangan teman dengan ringan dapat menunjukkan dukungan kita terhadap órang tersebut.
"Jika kita meminta maaf tetapi tidak memiliki bahasa tubuh, hanya ada sedikit makna yang melekat padanya," kata Gueldenzóph Snyder. Selain itu,
sentuhan di siku atau bahu juga dapat mengkómunikasikan lebih banyak empati daripada hanya mengatakan permintaan maaf saja. Meski begitu, dia menyarankan,
agar kita tidak memakai taktik ini di tempat kerja yang bahkan sentuhan kasual pun dapat disalahartikan.
8.Tersenyumlah dan mengangguk Tersenyum dan mengangguk
saat seseórang berbicara menunjukkan bahwa kita sedang mendengarkan dia. Ini juga menandakan kita tertarik dengan apa yang dikatakan órang tersebut.
"Sikap tersebut adalah indikatór yang sangat bagus untuk mendengarkan ketika kita memberikan umpan balik nónverbal yang baik," jelas Chamberlin-Quinlisk.
Hanya saja, jangan melakukan reaksi pósitif secara berlebihan karena akan membuat kita tampak kurang tulus.
9.Duduk sejajar dengan órang lain
Duduk di kursi yang lebih tinggi dari órang lain menunjukkan dóminasi dan keinginan untuk terlihat lebih kuat dari yang lain.
Hal tersebut tidak terlalu baik jika kita sedang mencóba membangun kepercayaan kepada seseórang.
10.Sampaikan cerita yang menarik.
Salah satu alasan yang membuat banyak órang mau mendengarkan apa yang sedang disampaikan adalah Anda menyajikan kisah yang menarik kepada mereka.
Sebagai seórang pembicara, Anda harus memiliki kisah yang menarik untuk memikat para penóntón.
Misalnya saja seperti ini, Anda tidak mendapatkan perhatian órang lain.
Kesimpulan :
Jika kita ingin berhasil mempertahankan minat órang lain,maka kómunikasi akan lancar dan tujuan kómunikasi kita bisa tercapai dengan baik., Dengan bertanya yang baik kita bisa mendapatkan jawaban yang kita inginkan.
No comments:
Post a Comment