Amerika

Saturday, January 4, 2014

Campuran Dalam Air Mani



 












Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru
tersusun
dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini
mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim,
dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur''an, fakta ini, yang
ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu
ditetapkan sebagai cairan campuran:
"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia
(anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur''an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia
diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia
dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur''an,
32:7-8)
Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau
terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini
menunjukkan bahwa Al Qur''an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui
penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.
Jenis Kelamin Bayi
Kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifatsifat
kewanitaan. Di
dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang
menentukan sifat-sifat kewanitaan. Di dalam air mani ayah, terdapat spermasperma
yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi
bergantung
pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur,
apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut,
penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah. Pengetahuan
tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Al Qur''an diturunkan,
adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur''an adalah kalam Allah.
Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan
oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini
ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi
yang berbeda dalam Al Qur''an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau
perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".
"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan." (Al Qur''an, 53:45-46)
Keajaiban AlQuran
 
Disadur dari HarunYahya oleh Rika Hermawan
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler
telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur''an ini. Kini
diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa
wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang
menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom
ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk
kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari
kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita,
kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa
kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkyang
berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur
berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka
bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang
bergabung dengan sel telur wanita.
Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke20.
Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak
wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi
perempuan.
Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur''an telah mengungkapkan
informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita
bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang
menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di
atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging. Informasi ini, yang ditemukan oleh
embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur''an 14 abad yang lalu
dengan menggunakan kata "''alaq", yang bermakna "sesuatu yang menempel pada suatu
tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk
menghisap darah.
Jika kita terus mempelajari fakta-fakta yang diberitakan dalam Al Qur''an
mengenai pembentukan manusia, sekali lagi kita akan menjumpai
keajaiban ilmiah yang sungguh penting.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir
terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera
berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu
saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada
dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui
Keajaiban AlQuran

No comments:

Post a Comment