Amerika

Saturday, September 6, 2014

Menjadi Pemenang dan Unggul





Melihat dan membaca artikel ini, menjadi cermin buat diri sendiri terutama ana. Semoga tidak hanya menjadi bacaan usang dikala hati nelongso dan lupa pada saat kita mendapatkan kesenangan.

Menjadi pemenang adalah dambaan setiap orang, Kemenangan selalu identik dengan kesuksesan dan keunggulan. Namun tak mudah untuk mewujudkan hal itu, perlu berbagai kiat dan itikad agar kemenangan yang begitu didamba dapat diraih. Kemungkinan terburukpun mesti kita perhitungkan, sehingga saat kemenangan tak datang pun, kita tetap punya mental pemenang. Berikut kiat-kiat yang dapat dijalani untuk menjadi pemenang.

  1. Sadari bahwasannya setiap problem yang menghampiri kita merupakan hal yang wajar dan lumrah.
 â€œPermasalahan ibarat pernafasan manusia. Saat seseorang tidak punya masalah hidup, maka sama halnya dengan manusia yang tidak bernafas lagi”.

  1. Pengendalian diri adalah kunci untuk menjalani hidup sesuai dengan keputusan.
Refleksi dari pengendalian diri adalah sabar. Dengan demikian hati kita akan tertata dan dapat berfikir positif untuk bisa bertahan, melakukan prioritas, tidak terpengaruh oleh keadaan, serta tidak serta merta menyerah. “Dan jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu”.

  1. Jangan mencari kambing hitam, biasakanlah untuk bertanggung jawab.
Segala sesuatu yang telah terjadi tidak bisa diulangi. Jangan melimpahkan kesalahan pada orang lain ataupun pada keadaan yang sedang buruk. Bertanggung jawablah akan semua hal yang terjadi. “Sebesar ke insyafanmu, sebesar itulah keberuntunganmu “.
Meskipun dalam kondisi yang paling menderita sekalipun, jangan biasakan berkeluh kesah. “Suffering can teach ma to respect the goodness and wonders of life”. Penderitaan mengajarkan seseorang untuk menghargai kebaikan dan keindahan hidup.

  1. Hargai diri sendiri. Jangan biasakan mencari penghargaan dari orang lain.
Kerahkan semua potensi Anda, jagan mencela diri sendiri, syukurilah segala apa yang ada pada dirimu. Ukuran harga diri bukanlah dari penilaian orang lain. Hanya orang-orang yang lemahlah yang rela menjilat demi mendapatkan penghargaan orang lain. Secara otomatis orang akan menghargai Anda saat Anda mampu menghargai diri Anda sendiri.

  1. Berani memasuki daerah yang penuh tantangan.
Anda tidak akan mendapatkan apapun dari tempat yang nyaman dan aman-aman saja. Pelaut yang ulung bukan karena riak-riak air yang kecil, melainkan dari ombak dan badai yang selalu menghantam. Jadi, lebih baik menjadi orang yang bodoh di antara orang yang pandai dari pada merasa pandai di antara orang-orang yang bodoh. Biasakan menempa diri Anda, dalam situasi sepayah apa pun.

  1. Rencanakan visi dan misi yang jelas.
Visi dan misi yang jelas membuat Anda tahu langkah prioritas mana yang harus didahulukan. Janga pernah mencibir cita-cita tinggi Anda. Saat visi dan misi sudah terprogram, biasakanlah untuk segera bertindak. “Don’t put of till tomorrow what you can do today”. Jangan tunda sampai esok apa yang dapat Anda kerjakan hari ini.

  1. Biasakanlah untuk berfikir besar.
Seseorang yang mempunyai jiwa besar akan cendereung berfikir positiv. Saat seseorang berfikiran sempit (su’uzhon), maka yang ada adalah kekesalan, kemurugan dan ketidaksenangan. Su’uzhon inilah pangkal segala bentuk keputusasaan. Maka dari itu biasakanlah berhusnuzhon dalam segala hal.

Seperti pembicaraan pertelpon dengan teman, waktu itu membicarakan mobil yang mogok karena kehabisan air aki nya, dengan mudahnya ana menyalahkan pemilik mobil “bagaimana sih kan seharusnya sebagai rent a car sudah mengecek semuanya sebelum mobil itu kita pakai”. Begitu keluhku di telpon. Namun teman ana ini menjawab “mungkin dia lupa”. Tersentak ana malu dengan jawaban itu. Subhanallah indahnya berprasangka baik itu. (Keep ukhuwah sobat, kadang perlu ada pengingat untuk tetap berhusnuzhon).

  1. Anggaplah setiap kegagalan itu sebagai pelajaran dan bukan alasan untuk menyerah.
Sebenarnya kegagalan atau kesuksesan bukanlah ukuran kebahagiaan seseorang. Keduanya adalah hal lumrah dalam kehidupan. Yang terpenting dari semua adalah proses yang dijalani. Apakah proses tersebut ditempuh dengan jalan yang mulia atau jalan yang hina. “Man proposes, God disposses”. Manusia hanya bisa merencanakan, Allahlah yang menentukan.

Ingat pembicaran dengan teman yang selalu bilang ‘Santai aja lagiii, kan semua itu proses’. Jazakallah, Allah pasti memberikan melebihi dari yang ana harapkan, karena Dia Maha Mengetahui sesuatu yang ana tidak ketahui.

  1. Beranilah megakui kesalahan.
Mengakui kesalahan, baik itu pada Allah, kepada diri sendiri, ataupun kepada orang lain akan menimbulkan sikap sportif. Sportivitas yang tinggi akan membuahkan peluang yang besar untuk menjadi pemenang.


  1. Berusahalah menjadi termostat yang mempengaruhi lingkungan, bukan parasit yang menggangu orang lain.
Islam dihadirkan sebagai rahmatan lila’lamin. Sebesar apapun problem yang dihadapi, usahakan untuk bersikap yang lebih mendatangkan manfaat untuk orang lain, bukan meggangu kepentingan orang lain. Kalau bisa, sekali mendayung 2 atau 3 pulau terlampaui. Sekali bertindak, masalah pribadi akan tuntas, orang lain pun kebagian manfaat dari apa yang kita lakukan.

  1. Beranilah mengakui keunggulan orang lain.
Bersihkan hati dari iri dan dengki. Saat seseorang dipenuhi rasa iri, ia akan cenderung mencemooh, padahal kelebihan orang lainlah yang akan menutup kekurangan kita. Biasakanlah melihat sisi positif orang lain dan pujilah dengan spontan dan tulus. Sikap tersebut akan mengobsesi kita untuk bisa berbuat yang lebih dan berlomba-lomba dalam kebajikan.

Ingat lagu ‘Jagalah hati’ semua liriknya bagus dan menyentuh, semoga tidak hanya menjadi ucapan bibir semata melainkan menjadi tausiah bagi kita khususnya ana. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung pada–Mu dari perbuatan yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui.

  1. Jadilah motivator untuk diri sendiri dan orang lain.
Seorang pemenang tidak mengenal kamus “menyerah”. Ia akan selalu mensupport orang lain yang lemah, terlebih lagi untuk diri sendiri saat mengalami masa sulit. Keyakinan dan dukungan yang kuat akan mendorong seseorang untuk berjuang pantang menyerah.

  1. Jangan lupakan do’a, karena semua yang ada pada kita tak lepas dari rekayasa dan takdir-Nya.

No comments:

Post a Comment