Amerika

Sunday, September 15, 2013

Membangun mentalitas mencintai perubahan




Saya mendapati ini menjadi sesuatu yang sulit bagi kebanyakan orang. Sebetulnya, cara agar kita dapat membangun mentalitas mencintai perubahan tersebut -bahkan untuk aspek-aspek hidup kita yang lain termasuk pengambilan keputusan- sangatlah sederhana. Kita hanya perlu mencari aktivitas di luar kebiasaan kita, seperti yang pernah saya bahas dalam topik “Keluar dari Zona Nyaman” beberapa waktu yang lalu. Contohnya: jika kita terbiasa untuk berangkat ke kantor pada jam tertentu dan melewati satu jalur tertentu, cobalah untuk berangkat lebih awal dan cari alternatif jalan yang lain. Hal ini dapat menolong kita agar tidak mudah terjebak dalam rutinitas, karena rutinitas dan pola yang terpatok dapat membuat kita memiliki banyak blind spot yang menyebabkan kita cenderung berpikir dalam ‘satu kotak’ atau batasan tertentu. Ketika mentalitas yang menyukai perubahan mulai terbangun dalam diri kita, akan mulai tercipta kemampuan berpikir ‘out of the box’ dalam hidup kita – yang mana sangat kita butuhkan, khususnya bagi kaum profesional yang memerlukan kreativitas dan inovasi yang tinggi.

Contoh lain yang bisa diterapkan: jika setiap pulang kantor kita selalu merebahkan diri di sofa dan menyalakan televisi, kali ini lakukanlah aktivitas yang berbeda, misalnya berolahraga atau membaca koran. Pada awalnya, alam bawah sadar kita akan segera memberi sinyal yang membuat kita merasa tidak nyaman dengan aktivitas tersebut. Namun alam sadar kita harus tetap belajar mengendalikan alam bawah sadar kita –- kita harus langsung mengambil sikap dan tindakan untuk mendisiplin diri. Setelah 2-3 kali kita mendisiplin diri untuk melakukan aktivitas di luar rutinitas, dengan sendirinya alam bawah sadar kita akan mulai berhenti mengirimkan sinyal yang membuat kita merasa tidak nyaman, sehingga kita dapat menikmati aktivitas-aktivitas baru tersebut. Akan tetapi, jangan melakukan aktivitas yang itu-itu saja, karena hal tersebut akan kembali menjebak kita dalam rutinitas dan pola yang baku. Dengan melakukan aktivitas yang ‘tidak lazim’ secara terus menerus dan acak, perlahan tapi pasti mentalitas kita akan mulai terbentuk untuk terbiasa dengan perubahan -- bahkan menyukainya. Ketika kita tidak lagi merasakan sesuatu yang membuat kita merasa tidak nyaman dengan aktivitas di luar kebiasaan, artinya kita tidak lagi terjebak dalam sebuah rutinitas.

Mentalitas mencintai perubahan sangat dibutuhkan dalam segala aspek. Kita harus tetap mencintai perubahan, serta belajar untuk mengikuti dan menyikapinya secara positif. Kita harus terus belajar meng-update diri dengan hal-hal positif dari setiap perubahan yang terjadi. Memang setiap perubahan memiliki sisi positif dan negatif, tetapi Tuhan memberi kita akal budi untuk dapat mengambil keputusan dan memilih sisi positif dari setiap perubahan yang ada.

Teratur vs. mencintai perubahan
Berbicara tentang pola hidup teratur dan mencintai perubahan, keduanya adalah pola hidup yang memang harus kita miliki. Kita perlu memiliki keteraturan dalam hidup kita, dan pada saat yang sama kita juga membutuhkan paradigma atau mentalitas yang siap untuk mengalami perubahan. Jangan ijinkan pola hidup teratur kita menjadi ‘penjara’ bagi kita, dan jangan ijinkan pola hidup mencintai perubahan menjadi alasan untuk tidak menata hidup kita. Keduanya harus menjadi satu paket yang terbangun dalam hidup kita.

Saya bisa menyimpulkan bahwa ada banyak kesempatan yang sebenarnya terbuka di depan mata kita, namun pengalaman negatif, trauma, paradigma dan mentalitas salah yang kita miliki seringkali menyebabkan peluang-peluang tersebut berlalu begitu saja. Jangan biarkan peluang berlalu dari hidup Anda, karena peluang tersebut dapat menghantar Anda meraih kesuksesan. Karenanya, tidak ada alternatif lain, tanggulangi setiap ketakutan/kekhawatiran dan hambatan-hambatan internal yang masih Anda miliki, pastikan mentalitas yang mau terus berubah dan berkembang selalu ada dalam diri Anda. Ingat baik-baik, jika kita dapat terus meningkatkan kapasitas hidup, kesuksesan ada di depan mata kita!

No comments:

Post a Comment