Syukurlah dulu Fakultas tempatku kuliah letaknya hanya sekitar 50 m dari asrama, dan di perpustakaan ada meja yang menghadap kedinding, sehingga kalau mau belajar tak terganggu. Disinilah tempatku belajar jika tak ingin terganggu, atau sekadar membaca buku. Sejak 2 (dua) minggu yang lalu sampai dengan akhir bulan kesibukanku sangat padat. Bulan Juni banyak jadual training, bulan dilakukannya pertanggung jawaban keuangan (RUPS), serta bulan untuk mereview apakah target tahun ini akan tercapai. Saya sadari, pada saat-saat seperti ini, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh hari. Entah karena memang semakin berumur, sehingga fisik tak sekuat dulu lagi, apalagi pada akhir-akhir ini Jakarta cuacanya berubah-ubah, setelah panas menyengat, kemudian hujan cukup deras…maka badan rasanya mulai panas dingin. Akhirnya setelah hari Jumat rapat seharian, saya memutuskan hari Sabtu dan Minggu istirahat, sekedar jalan-jalan keluar, Minggu menghadiri kopdarnya Fertob, menonton “Kungfu Panda”, dengan harapan bisa fresh dan besoknya mulai bekerja kembali untuk membuat materi pembelajaran, studi kasus dan soal ujian. Walaupun ini sudah ketiga kalinya mengajar materi yang sama pada kelas yang berbeda, rasanya kalau studi kasusnya tak diubah kok terasa membosankan.
Pagi-pagi saya sudah bangun, setelah berolah raga, saya mulai mandi, ditengah-tengah mandi…blep, listrik padam. Celaka, padahal si mbak lagi merendam cucian seember besar. Jadi akhirnya saya minta diteruskan mencuci, dengan harapan listrik padamnya nggak lama, karena selama setahun tinggal di daerah Cilandak listrik padam paling lama hanya 2 (dua) jam. Ternyata sampai siang belum menyala, dan entah kenapa, saya malah sakit perut dan bolak balik pengin buang air kecil. Akhirnya saya berhenti bekerja, pakai kaos kaki agar kaki hangat (saat itu agak mendung sehingga cuaca “agak dingin”….padahal rumahku tanpa AC, tapi lubang anginnya banyak sekali)…terus berselimut di atas tempat tidur….dan akhirnya hari Senin itu hanya dihabiskan dengan membaca dan tidur, rencana mau menulis dan sebagainya berantakan. Syukurlah jam 5 sore listrik menyala, dan saya terpaksa menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, mengirim email…dan baru selesai jam 12 malam. Dan karena sudah terlanjur melek, saya malah sulit tidur dan baru jam 3 pagi terlelap. Padahal hari Selasa ada rencana meeting, yang diadakan di ruangan dingin….lebih celaka lagi salah satu yang hadir lagi kena flu. Saya berdoa semoga tak ketularan, karena hari Kamis harus mengajar seharian dan hari Jumat ada RUPS. Benar saja, sore itu tenggorokan mulai gatal, dan sebelum tidur saya berkumur pakai listerin, dan segera tidur sore. Namun besoknya tetap harus menyelesaikan dulu pekerjaan membuat laporan kinerja keuangan perusahaan. Syukurlah sore hari tugas selesai, dan saya mulai nge print…minta tolong si mbak untuk memfotokopi dan siap dikirim. Besoknya saat mengajar saya merasa “agak melayang” syukurlah masih bisa bertahan sampai sesi terakhir selesai.
Pembelajarannya, jangan pernah mencoba menunda pekerjaan, karena pada saat ini ada hal-hal yang mungkin menganggu rencana anda, antara lain:
- Cuaca yang tak menentu, terutama jika terjadi hujan bercampur angin, akan membuat jaringan internet terganggu. Dan untuk perbaikan memerlukan waktu. Selain itu, terkadang koneksi internet “lelet”, dan ini akan mempengaruhi kecepatan menyelesaikan pekerjaan
- PLN saat ini sering menjadi kendala, karena listrik jadi sering padam, entah karena alasan pemeliharaan jaringan atau alasan lain
- Dan ini adalah faktor dari diri sendiri, yaitu bahwa bekerja dirumah memerlukan kedisiplinan yang tinggi, bahkan harus lebih disiplin dibanding jika masih bekerja di kantor. Di kantor, kita berangkat pagi-pagi dan bisa langsung bekerja. Namun jika jenis pekerjaan seperti saya, yang dikerjakan di rumah, kemudian dikirim lewat email, serta baru nantinya ada pertemuan, atau langsung mengajar, maka kedisiplinan adalah sangat penting. Apalagi orang lain sering berpikir bahwa kalau di rumah pastinya sedang tidak bekerja. Ini pula yang membuatku tak berada di luar rumah, pada jam-jam harus bekerja, agar tak harus merasakan kesulitan jika ketemu tetangga dan ingin mengajak mengobrol.
No comments:
Post a Comment