Amerika

Thursday, August 29, 2013

Ciptaan Canggih Manusia



Maraknya peralatan canggih ciptaan manusia telah merambah sampai pelosok desa, pesatnya teknologi TV, Parabola, Seluler, dan Komputer made in Korea, Jepang, Eropa, AS, China dan produk lokal yang dibandrol sangat murah membanjiri wilayah kita. Informasi global tak terelakkan lagi menerpa wilayah madura dan di bumi pertiwi ini, hal ini dapat dibuktikan Tower penyedia layanan komunikasi XL, Indosat, Smart, Fren, dan Telkomsel berdiri sampai ke desa-desa.
Dari uraian diatas seluler menempati ranking teratas, alat tersebut sudah bukan barang mewah lagi tapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat, pendidik, pedagang, pegawai dan siswa telah menggunakannya sebagai media yang wajib dimiliki, hal ini dibuktikan penggunanya dari anak-anak sampai orang dewasa, kota sampai desa. Dalam kurun waktu 5 tahun ini aplikasinya menjadi lebih canggih lagi yaitu ditanamkannya akses internet, penyedia lanyanan multimedia tersebut tanpa batas, maksudnya seseorang dapat mencari informasi apa saja yang diinginkan tersedia. Idiom buku adalah jendela dunia kini tergeser oleh dunia maya, internet adalah riil membuka jedela dunia tanpa batas.
Bagaimanakah kiat-kiat kita sebagai orang tua, pendidik dan ulama dalam meyikapi ciptaan canggih itu ? Sudah siapkah pendidik, ulama dan orang tua menerima ciptaan itu ? tentunya masyarakat sudah siap menerima ciptaan itu, hal ini sudah saya ulas diatas meluasnya pengguna alat itu dari desa sampai perkotaan, anak-anak sampai orang dewasa, kesiapan menerima media itu tak dibarengi dengan kesiapan dampak dari media tersebut, sehingga permasalahan-permasalahan terjadi menghantui kehidupan kita.
Setiap ciptaan manusia pasti menuai masalah jika penggunanya tidak mengunakan pada tempatnya, contoh pisau pada awalnya diciptakan hanya digunakan untuk memotong, mengiris dansebagainya, jika alat itu digunakan oleh orang yang kurang beriman digunakan untuk menciderai orang. Computer, digunakan untuk mengolah kata ( menulis ), mengedit, dan menyimpan data, Scanner mengambil gambar, data dan mengkopi, jika kita ingin menuangkan hasil tulisan, gambar dapat di cetak dengan perangkat printer, ciptaan manusia tercanggih ini sudah banyak yang menyalahgunakan contoh pembuatan uang palsu, akta cerai palsu, ijasah palsu dansebagainya. Handphone untuk komunikasi, dengan media ini batasan jarak sudah dapat teratasi, media ini juga dimamfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab digunakan sebagai intimidasi, modus penipuan contoh modus hadiah-hadiah palsu dari pengembang seluler, banyak sudah masyarakat yang tertipu.
Insan pendidikan yang berada di garis depan dalam mendidik generasi penerus bangsa ini seharusnya mencermati maraknya media canggih ciptaan manusia tersebut sejak dini. Dari media koran, dan televisi sudah digambarkan penyalahgunaan media canggih itu. Dalam paparan ini kami mengulas tentang komputer, handphone multimedia dan internet ( dunia maya ). Sudah saya jelaskan diatas segala ciptaan manusia akan menjadi masalah jika penggunanya adalah orang-orang yang kurang imannya.
Dunia maya janganlah ditakuti yang berlebihan, bagaimana kita menyikapi media itu ? tentunya mulai dari kita sebagai orang tua, pendidik dan ulama harus mengetahui dan mempelajarinya media itu, agar kita dapat memberikan arahan kepada putra-putri kita sebagai generasi penerus bangsa. Bagaimana bisa kita memberi arahan kepada mereka jika insan pendidik dan ulama gaptek komputer, handphone multimedia dan internet ? Banyak diantara insan pendidik dan ulama, hingga saat ini masih buta komputer, handpone multimedia, apalagi media dunia maya itu ? Permasalahan-permasalahan yang terjadi tak terlepas lemahnya kontrol dari dunia pendidikan dan meresotnya nilai kewibawaan guru dimata anak didiknya.
Pada era 1960-an, wibawa guru masih kental dan terasa. Sosok guru selalu dipuja, dihormati, dan sikap serta pemikirannya senatiasa diteladani. Apa yang disampaikan gurunya selalu dianggap sebagai amanat yang wajib dilaksanakan. Siswa menjunjung tinggi gurunya, bahkan melebihi orang tua kandungnya sendiri. Pada era itu, siswa tidak berani berbicara sambil menatap langsung mata gurunya, tetapi berbicara sambil menunduk dengan suara yang pelan. Begitu tingginya derajat guru kala itu, siswa akan gugup dan berkeringat dingin ketika diajak bicara oleh sang guru.
Perubahan dan pergeseran perilaku generasi muda setengah abad kemudian di era 2000-an telah berimbas kepada merosotnya wibawa guru. Idiom guru  sosok yang digugu dan diguru tidak berlaku lagi. Siswa cenderung memandang enteng gurunya. Oleh karena merasa sudah membayar mahal uang sekolahnya serta menganggap guru sebagai orang bayaran. Pada lain pihak, guru seperti memakan buah simalakama. Pada satu sisi, guru ingin menancapkan kewibawaannya di mata siswanya, tetapi pada sisi lain ada perut yang harus diisi, ada dapur yang harus mengepul,dan ada anak yang harus dibiayai. Ketidakberdayaan guru karena lemahnya kemampuan keahlian lain yang dimiliki oleh seorang guru, seandainya seorang guru memiliki kemampuan keahlian lain niscaya mereka tidak akan bekerja serawutan seperti tukang ojek, seorang yang terdidik seharusnya dapat mengasah keilmuanya mencari peluang tambahan keuangan yang masih dalam lingkup pendidikan dan tidak melantarkan anak didiknya, seorang guru harus memiliki kecakapan hidup (life skills). Kecakapan hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Jadi, indikasi merosotnya wibawa guru adalah karena adanya impitan ekonomi dan tidak memiliki kecakapan hidup ( skills ). Untuk menegakkan wibawa yang runtuh itu, diperlukan kebesaran hati guru itu sendiri dengan mau berjuang untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan kompetensi serta profesionalismenya. Guru yang smart dan berwawasan luas dapat menyihir siswanya serta membuat takjub dan terkesima sehingga si murid akan menaruh hormat kepadanya.
Nasib guru mulai tahun 2006 hingga sekarang sudah ada perbaikan yaitu diberlakukannya UU Guru tentang Sertifikasi guru, dan pada tahun ini pemerintah pusat menggelontorkan perbaikan nasib guru yang non Sertifikasi, tapi di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini menuai masalah karna terjadinya tumpang tindih peraturan pusat dan daerah, masalah perbaikan nasib guru di kabupaten ini perlu dipertanyakan lagi ? Padahal di kabupaten ini pendatan PAD sangat besar jika dibanding dengan kabupaten yang lain di Provinsi Jawa Timur, lalu apa konkrik nyata untuk memperbaiki nasib guru di kabupaten ini ?
Bagi teman-teman yang telah memiliki sertifikat keahlian itu dan telah dibayar dengan satu kali gaji, adakah perbaikan mutu dari guru tersebut ? ternyata masih banyak juga teman-teman seprofesi, tak mengiraukan masalah-masalah yang berkembang di era ini, mereka bereforia dengan kesenangan sesaat misalnya mereka menyerbu suatu Bank guna meminjam uang yang bergitu besar, tapi tidak dimamfaatkan untuk pengembangan kemampuan skillsnya dan menambah keilmuaanya, mereka malah membeli mobil yang seharusnya mereka gunakan untuk meningkatkan kemampuan skillsnya, sebagai penopang tambahan gaji dihari kemudian. Mereka terlena dengan tambahan gaji tersebut, dengan tambahan itu, mereka harus sadar agar tak terulang lagi masalah kekurangan anggaran keluarganya. Jadi kesalahan itu masih terasa sehingga ekonominya tetap payah, seakan-akan tidak ada perbaikan dari pemerintah.
 Bagaimana kiat-kiat kita mempercepat kemampuan skills dan pengetahuan kita tentang media teknologi ? Banyak hal yang harus segera diregulasi pola fikir kita khususnya insan dunia pendidikan yaitu pendidik, yang masih kurang atau minim kemampuan skills dan pengetahuan tentang media canggih diatas. Hal ini kita harus segera mereformasi pola fikir dan kebiasaan konsumtif yang buruk itu, kemampuan skills dan pengetahuan itu sangat urgen dan harus dimiliki oleh seorang pendidik agar dapat mengatasi masalah dan memberi arahan kepada anak didik kita ? Seorang guru atau pendidik di era abad ke 21 ini seharusnya telah memeliki kemampuan menggunakan peralatan canggih, al :

1.      Pengetahuan media handpone multimedia
2.      Editing foto, dan Video 
3.      Mengusai ilmu komputer  ( microsoft word, excel dan powerpoint ) minimal versi window 2003,
4.      Pengetahuan Internet dan email
5.      Website / Blog

Penguasaan media diatas masih banyak rekan-rekan kita yang masih buta komputer, untuk ini harus segera dipercepat memberantas buta komputer. Penguasaan ilmu kumputer inilah seorang guru akan dapat dengan mudah mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain yang banyak digunakan oleh siswa-siswi kita dalam kesehariannya, misalnya penggunaan handphone multimedia tersebut, handphone jenis ini memiliki fitur : foto, video, suara MP3 dan 3 GP, internet, jika seorang guru memahami hal diatas seorang guru dapat mendekteksi dini permasalahan sosial yang lagi marak sekarang ini,  Bagaimana bisa guru akan dipatuhi muridnya jika gurunya sendiri gaptek handphone mutimedia, komputer dan internet ? Dalam hal ini kita jangan selalu melarang yang telah menjadi trendy di abad ini, guru akan dikatakan gaptek dan kewibawaan guru akan runtuh dimata siswa-siswinya, jika seorang guru menguasai atau paling tidak memahami karektristik multimedia ini, seorang guru itu pasti akan dihargai, dan wibawa seorang guru dapat terangkat. “ Wibawa adalah sifat yang memperlihatkan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan daya tarik (KBBI, 2000)”. Guru yang berwibawa adalah guru yang dapat membuat siswanya terpengaruhi oleh tutur katanya, pengajarannya, patuh kepada nasihatnya, dan mampu menjadi magnet bagi siswanya sehingga siswanya akan terkesima dan tekun menyimak pengajarannya.
Pertama,seorang guru yang memiliki tambahan kemampuan skills dan pengetahuan handphone multimedia, tidak perlu lagi ada aturan sekolah melarang siswa-siswinya membawa handphone ke sekolah, kita harus bijak dan memberikan arahan kepada putra-putri kita menggunakan peralatan canggih itu untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, karena alat itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, contoh jika terjadi sesuatu yang diluar nalar kita misalnya ada gangguan alam, sakit, ada berita keluarga yang harus segera dia ketahui ( ada kerabat dan keluarga yang menenui musibah ) kita akan segera dapat menghubunginya,  alat itu bisa digunakan sebagai modem di laptop atau komputer, misalnya waktu istirahat siswa-siswi bisa diarahkan dengan tugas-tugas yang dipandu gurunya mencari materi di alam maya dan tentukan alamat situsnya tanpa harus dibawa pulang.
Kedua, dengan memiliki kemampuan editing foto dan video, seorang guru bisa menyiapkan bahan materi melalui foto dan video dari handphone misalnya percakapan, puisi atau cerita, hal ini bisa merubah suasana penyajian materi lebih hidup dan tidak membosankan.
Ketiga, kemampuan dalam bidang komputer, seorang guru dapat menyajikan mata pelajaran dengan media yang canggih misalnya dengan mengunakan powerpoint, atau dapat menampilkan materi ajar dalam bentuk buku digital, dengan alat ini kita dapat merekayasa multimedia dari handphone, camera digital, handycam, untuk diubah menjadi bahan ajar yang modern kepada siswa-siswi kita.
Keempat, kita akan menerangkan peta provinsi Jawa Timur, kita bisa menggunakan jasa internet dengan google earth atau kita record dulu menjadi media video dan diputar di perpustakaan sekolah, karena beberapa tahun yang lalu telah diregulasikan bantuan TV sebanyak 2 buah tiap sekolah dari tingkatan SD/MI sd SMP/MTs negeri maupan swasta, dan modem internet, tetapi kedua alat tersebut hanya digunakan nonton acara yang tak ada hubungannya pada proses pembelajaran, sedangkan modemnya digudangkan, ini terjadi karana kemampuan skills individu pendidik tentang media itu sangat minim sekali, jika seorang guru memiliki kemampuan skills multimedia tersebut siswa akan mendapatkan materi ajar yang bervariasi.
Pengalaman pribadi saya sebelum mengenal peralatan canggih itu dunia terasa sempit, setelah mengenal media itu pengetahuan saya dalam banyak hal terus bertambah seiring kemajuan teknologi yang terus berkembang, saya tidak ketinggalan jaman dan selalu up to date, mengasah keilmuan yang lagi ngetren di abad ini. Dengan media email siswa bisa menanyakan, menyimpan perihal materi ajar tanpa ada batasan waktu, dan guru dapat menjelaskan materi ajar yang ditanyakan oleh siswa, dengan media ini guru bisa menyiapkan bahan-bahan ajar dalam bentuk ringkasan, ulasan dsb, sehingga bahan-bahan materi dapat diakses oleh siswa diluar pemberian bahan ajar rutin di kelas.
Banyak hal yang ingin kita gali dan mencari bahan ajar di dunia maya itu, saya istilahkan meyelam sambil minum air, dampak dari pengetahuan itu merubah pandangan saya tentang banyak hal, kita tidak lagi terbelenggu dengan buku-buku materi yang harus disiapkan kita tinggal ambil saja dari dunia maya dan buku-buku itu saya ubah menjadi media buku elektronik, dan meyebarkannya kepada murid-murid hal-hal yang bersifat membangun dan pengetahuan-pengetahuan baru dan sangat direspon siswa-siswi kita dengan suka cita.
Kelima, dengan mengenal website dan blog, seorang guru dapat memberikan bahan ajar dalam bentuk digital, bertukar fikiran dengan teman-teman seprofesi, siswa dapat mencari materi ajar yang sudah disiapkan link / alamat situs bahan ajar, sehingga siswa dapat mengakses bahan-bahan itu, mengambil ( download ), menyimpan data ( upload ) ke dunia maya itu, sehingga pengetahuan siswa dapat bertambah melalui buku-buku, ringkasan, ulasan digital dll. Siswa dan guru dapat berinteraksi tanpa dikendalikan oleh tempat dan waktu.
Hal ini sejalan dengan keilmuan yang lagi marak di dunia pendidikan saat ini, yaitu pemanfaatan TI, dalam pembelajaran ini dipercaya dapat :
(a) meningkatkan kualitas pembelajaran,
(b) mengembangkan keterampilan TI (IT skills) yang diperlukan oleh siswa ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti,
(c) memperluas akses terhadap pendidikan dan Pembelajaran,
(d) menjawab the technological imperative" (keharusan berparpartisipasi dalam TI).
(e) mengurangi biaya pendidikan, dan
(f) meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan.
Sistem pendidikan yang tidak memanfaatkan TI akan menjadi kadaluarsa dan kehilangan kredibilitasnya. Munculnya paradigma baru, yaitu paradigma “ e “ yang berarti electronic. Paradigma ini mulai melekat dalam seluruh aspek kehidupan kita dan teknologi ini akan merubah jalan hidup manusia. Munculnya paradigma "e'', akan memicu kita untuk better (multimedia standard), faster (data communication process), accessbility (internet reaches any point), available web-based & collaborative software.
TI mempunyai kemampuan dan kontribusi yang sangat besar dalam merubah learning and teaching process, dan budaya belajar. Perubaham paradigma ini, lebih mengarah pada terciptanya budaya learning how lo learn, dan budaya long live learningyang tidak tergantung tempat dan waktu. Keunggulan TI yang diperankan oleh Internet dalam menyediakan informasi apa saja, yang ditayangkan secara multimedia, telah membawa perubahan dalam budaya belajar khususnya dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Saat ini, lembaga pendidikan berbagai negara, telah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan bantuan TI, pendidikan seperti ini dinamakan sebagal e-Education, e-Learning, e-Campusi, e-digital, Tele-Educaton, Cyber-Campus, Virtual Universiy, dll yang juga dilengkapi dengan digital library atau virtual-library termasuk didalamnya e-book, di Indonesia juga telah mengembangkan melalui OPAC ( On Line Public Access Catalog ) dan memperkenalkan pengelolaan perpustakaan menggunakan Teknologi Informasi dengan perangkat komputer yaitu sistem otomasi terutama berdasarkan WinSIS ( Windows Intregated Set of Information System ) yang dikembangkan Unesco PBB.  Model pendidikan e-duction ini, akan sangat diandalkan pada saat ini dan dimasa mendatang. Pada dekade berikutnya perubahan besar yang terjadi adalah penggunaan teknologi dan delivery system. Model e-Education dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk dapat menjawab tantangan perkembangan TI, khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia.


Berbicara di depan Orang Banyak, Siapa Takut !




Saya sering dihadapkan pada situasi dimana saya harus berbicara di depan orang banyak, rasa cemas, deg-degan, gelisah kerap kali melanda diri saya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, latihan dan terus latihan, dan berulang kali harus tampil di depan orang banyak, satu demi satu kesalahan dapat diatasi. Intinya adalah terus latihan !! Dan sebenarnya berbicara di depan umum itu bukanlah sebuah bakat, setiap orang mampu dan bisa berbicara dengan percaya diri dan lancar seiring dengan latihan yang terus dilakukkan.
Saya ingin berbagi sedikit ilmu yang pernah saya dapatkan sepanjang saya kuliah, yang sedikit banyak berkaitan dengan berkomunikasi khususnya berkomunikasi di depan publik.

Let’s start!!!!^_^

PUBLIC Speaking (PS) secara harfiyah artinya berbicara di depan umum, utamanya ceramah atau pidato. Secara luas, PS mencakup semua aktivitas berbicara (komunikasi lisan) di depan orang banyak, termasuk dalam rapat, membawakan acara (jadi MC), presentasi, diskusi, briefing, atau mengajar di kelas. Presenter TV dan penyair radio termasuk melakukan PS dilihat dari sisi jumlah audience yang banyak (publik), meskipun tidak face to face. Dapat disimpulkan Publik speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang secara sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur pendengar. Seni dan ilmu publik speaking khususnya di lingkungan yang kompetitif di Amerika Utara, juga dikenal sebagai forensics. Kata forensik adalah sebuah kata sifat yang berarti “perdebatan umum atau argumen.” Kata tersebut berasal dari bahasa Latin forensis, yang berarti “dari forum.”Jadi terdapat keterkaitan antara dua pengertian tersebut.
Dalam melakukkan salah satu seni berkomunikasi tersebut harus diperhatikan lima unsur yang sangat berpengaruh, yakni :
  1. Pengirim pesan (sender),
  2. Pesan yang dikirim (message),
  3. Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau medium),
  4. Penerima pesan (receiver) dan
  5. Umpan balik (feedback).
Ke lima unsur tersebut harus sangat diperhatikan, dasar yang digunakan untuk mendukung ke lima unsur tersebut adalah berbagai macam hukum-hukum dan teori-teori komunikasi yang ada. Beberapa hukum komunikasi antara lain :
  1. Hukum pertama dalam berkomunikasi secara efektif, khususnya dalam berbicara di depan publik adalah sikap hormat dan sikap menghargai terhadap khalayak atau hadirin. Hal ini merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain, termasuk berbicara di depan publik. Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai hadirin kita. Kita harus ingat bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan orang tersebut.
  2. Hukum kedua adalah empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam berbicara di depan publik, kita harus terlebih dulu memahami latar belakang, golongan, lapisan sosial, tingkatan umur, pendidikan, kebutuhan, minat, harapan dan sebagainya, dari calon hadirin (audiences) kita. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.  Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan atau pun umpan balik apa pun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam berbicara di depan publik, kita perlu siap untuk menerima masukan atau umpan balik dengan sikap positif.
  3. Hukum ketiga adalah audible. Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Audible dalam hal ini berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui medium atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
  4. Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (clarity). Selain bahwa pesan harus dapat diterima dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity juga sangat tergantung pada kualitas suara kita dan bahasa yang kita gunakan. Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti oleh hadirin, akan membuat pidato atau presentasi kita tidak dapat mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh pentingnya Clarity dalam public speaking, sehingga tidak menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilih untuk digunakan dalam presentasi atau pembicaraannya.
  5. Hukum kelima dalam komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Kerendahan hati juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap diri penting ketika kita berbicara di depan publik. Justru dengan kerendahan hatilah kita dapat menangkap perhatian dan respon yang positif dari publik pendengar kita.
Kelima hukum komunikasi tersebut sangat penting untuk menjadi dasar dalam melakukan pembicaraan di depan publik. Terdapat pula beberapa tips atau kiat-kiat untuk public speaking yang saya adaptasi dari buku Say It Like Shakespeare, karangan Thomas Leech.
  • Persiapan, hal yang paling penting dalam persiapan kita untuk berbicara di depan publik adalah membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasa takut dan emosi kita. Bahkan banyak pakar komunikasi yang mengatakan bahwa persiapan mental jauh lebih penting daripada persiapan materi atau bahan pembicaraan. Meskipun demikian, persiapan materi juga sangat mempengaruhi kesiapan mental kita. Kesiapan mental yang positif merupakan syarat mutlak bagi kita dalam berbicara di depan publik. Pastikan juga bahwa anda beristirahat dan tidur yang cukup menjelang waktu anda berbicara di depan publik dan majulah dengan sikap optimis dan sukses. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam menyampaikan pesan kepada publik: Kualitas suara kita merupakan faktor kunci yang menentukan apakah hadirin memperhatikan kita maupun pesan yang kita sampaikan. Pastikan bahwa suara anda cukup keras dan jelas terdengar bahkan oleh hadirin yang duduk paling jauh dari anda sekalipun. Jika tersedia, selalu gunakan pengeras suara (loudspeaker), meskipun anda merasa suara anda sudah cukup keras. Cobalah dengan berlatih mendengarkan suara anda sendiri. Caranya dengan menutup mata, berbicaralah, kemudian perhatikan kualitas, kekuatan dan kejelasan suara anda. Suara kita merupakan aset kita yang paling berharga dalam berkomunikasi secara lisan. Oleh karena itu memelihara kualitas suara dan berlatih secara kontinu merupakan keharusan jika kita ingin menjadi pembicara publik yang sukses. Jika suara kita kurang bagus dan sumbang, kita dapat mencari pelatih suara profesional atau mengikuti kursus atau pendidikan (seperti misalnya di Institut Kesenian Jakarta) untuk meningkatkan kualitas suara kita. Apalagi misalnya anda bercita-cita jadi presenter, pembicara publik, MC dan sebagainya. Anda harus benar-benar memperhatikan kualitas suara anda. Bahasa dan kata-kata yang kita gunakan merupakan faktor kunci lain yang menentukan kemampuan komunikasi kita. Bahasa yang baik dan tepat dapat membantu memperjelas dan meningkatkan kualitas presentasi atau pembicaraan kita. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untuk memperhatikan kata-kata dan bahasa yang kita pilih. Pikirkanlah kata-kata yang akan anda gunakan, karena kemampuan berbahasa yang buruk akan tercermin pada kualitas penyampaian pesan kita. Hindari menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Jika anda salah mengucap, cukup anda ulangi sekali lagi kalimat tersebut dengan benar. Penampilan adalah kesan pertama. Jadi kita harus pastikan bahwa pada saat kita maju atau berdiri untuk berbicara, hadirin atau audiens kita memperoleh kesan yang baik terhadap kita. Pastikan bahwa penampilan kita membawa pesan yang positif, dan kita kelihatan lebih baik dan merasa lebih baik. Gunakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, dan sesuai dengan jenis pakaian yang digunakan oleh para hadirin lainnya.
  • Komunikasi Non-verbal, yang dimaksud dengan komunikasi non-verbal adalah: kontak mata, ekspresi wajah, penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris yang kita gunakan semuanya memberikan efek atau pengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian pesan kita. Para hadirin akan kebingungan ketika bahasa tubuh kita misalnya berbeda dengan bahasa verbal yang kita ucapkan. Biarkan tubuh kita berkomunikasi juga dengan audiens kita. Bahasa tubuh kita sebagai pembicara atau pengirim pesan dan bahasa tubuh pendengar atau audiens kita dapat membantu atau menghalangi proses komunikasi. Jika hadirin duduk dengan sikap seperti mau tidur atau menunjukkan wajah bosan, berarti kita harus mengubah suasana atau cara kita menyampaikan pesan.
  • Persiapan Mental, dalam membangun kesiapan mental kita dalam berbicara di depan publik, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengurangi ketegangan fisik dengan cara melakukan senam ringan (stretching). Karena kita tidak dapat menurunkan ketegangan mental sebelum kita mengendorkan otot-otot tubuh kita yang tegang. Seperti yang dikatakan oleh psikolog Amerika yang terkenal Dr. Richard Gillett, It is almost impossible to go into alpha without considerable muscular relaxation. Hampir tidak mungkin masuk ke kondisi alpha (kondisi gelombang otak atau mental yang relaks) tanpa mengendorkan otot-otot tubuh. Biasanya saya memegang ujung kaki sambil berdiri membungkuk selama sepuluh detik. Kemudian tarik napas yang panjang dan dalam, tahan beberapa detik, kemudian keluarkan napas pelan-pelan. Selanjutnya anda bisa batuk sekali atau minum segelas air putih untuk mempersiapkan vokal anda. Cara lain yang efektif untuk membangun kesiapan mental adalah dengan datang ke tempat pertemuan lebih awal. Dengan demikian kita dapat mengetahui suasana dan keadaan terlebih dahulu. Selanjutnya kita bisa mencari dukungan (back up support) dari orang-orang yang kita kenal maupun kenalan baru serta dari mereka yang mengharapkan kita sukses dalam presentasi nantinya. Mengobrollah dengan mereka sebelum presentasi dimulai.

Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mental sebelum berbicara di depan publik:
1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat menegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya dengan baik. Tidak akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelah presentasi atau penyampaian anda. Jadi tenang dan relaks saja.
2. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas ataupun brilian untuk berbicara di depan publik.
3. Siapkan 2-3 poin pembicaraan atau pertanyaan, karena audiens anda akan sulit untuk mengingat atau memperhatikan lebih dari tiga hal dalam satu waktu.
4. Kita harus memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dan terarah.
5. Kita tidak perlu menganggap diri kita adalah seorang pembicara publik. Tujuan kita adalah menyampaikan pesan (message) kita kepada hadirin
6. Kita tidak perlu harus dapat sepenuhya menguasai seluruh hadirin. Biarkan saja kalau ada beberapa yang tidak menaruh perhatian. Fokuskan perhatian kita pada mereka yang tertarik dan mendengarkan presentasi kita.
7. Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan kita berhasil dalam presentasi atau penyampaian pesan kita.

SO…SIAPA TAKUT BERBICARA DI DEPAN PUBLIK!!!!!!^_^

tampil di depan publik dengan membawakan presentasi adalah suatu hal yang mudah jika kita benar-benar menguasai hal/materi/substansi apa yang akan kita bicarakan, oleh karena itu, jelas-jelaslah dulu apa yang akan kita presentasikan di depan publik, buat resume/ringkasan, pokok-pokok permasalahan dan urutan pembicaraan, insya Allah dengan sangat menguasai apa yang akan kita bicarakan maka kita akan memiliki rasa percaya diri untuk tampil di depan publik,
yang kedua, beranggapan-lah bahwa yang kita bicarakan adalah sesuatu yang memang benar-benar informasi yang diperlukan oleh publik, beri kesan yang menarik dengan memberi problem atau cerita yang berkaitan dengan substansi pembicaraan kita.
penampilan turut juga mendukung rasa percaya diri, oleh karena itu baju, sepatu, celana, mulai dari ukuran sampai dengan warna dan asesorisnya sebaiknya dipersiapkan dengan baik.
mental, nah yang berkaitan dengan ini, sebelum anda berbicara di depan khalayak ramai, mulailah berlatih berbicara pada kelompok-kelompok kecil, insya Allah rasa percaya diri anda akan berkembang sejalan dengan pengalaman yang anda lalui.

1. Hafalkan/kuasai presentasinya supaya tidak gugup dan yakin dengan bahan yang dikuasai.
2. Coba latihan bicara di depan cermin untuk menambah kepercayaan diri.
3. Latihlah presentasi anda berulang-ulang di depan sesuatu misalnya boneka.
4. Coba presentasikan di depan keluarga atau teman teman dekat anda.
5. Kalau mau bisa bawa pointer atau pulpen (secara psikologis sih pegang benda di tangan kadang bisa menentramkan)
6. Sebelum presentasi, berdoalah dan tariklah nafas dalam 2-3 kali.
7. Sudah siap? Yakin dengan diri anda sendiri? Yak! Silakan maju! Yang anda hadapi adalah orang bukan monster.
8. Masih takut juga? Anggap saja di depan anda itu boneka (ehehe).
Semoga berguna.

Kenali 14 Jenis Phobia Manusia



Selama ini banyak orang yang salah mengartikan phobia dan menganggapnya sama dengan rasa ngeri. Namun sebenarnya phobia itu tidak sama dengan ngeri. Perbedaannya sebenarnya cukup tipis. Ketika Anda merasa ngeri, maka secara alami Anda akan berusaha melindungi diri. Sedangkan pada phobia, rasa takut tersebut akan menguasai, dan ia tak akan berusaha melindungi diri. Saat mengalami phobia, seseorang juga akan menjadi kalut dan lemah.

Ada tiga macam phobia yang digolongkan oleh para ahli, agoraphobia, yaitu adalah rasa takut yang muncul ketika berada di tempat yang ramai dan penuh orang. Ia akan cenderung mencari jalan keluar dan mencari tempat yang sepi. Yang kedua adalah Social phobia, di mana rasa takut bertemu dengan orang, dan berusaha sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan orang lain. Dan yang ketiga, Spesific phobia, sebuah ketakutan akan suatu objek atau situasi, misal: takut air, takut akan hewan, dll.

Seperti Woman kutip dari WebMd, ada beberapa kategori phobia yang masuk dalam tiga macam phobia yang telah disebutkan, dan mereka adalah:

Agoraphobia: Takut akan tempat ramai

Sebenarnya nama agora diambil dari sebuah pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno.
Sehingga sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Mereka yang menderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.

Social Phobia: Takut bertemu orang

Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.

Spesific phobia: ketakutan terhadap beberapa hal yang spesifik

1. Claustrophobia: takut berada di ruang yang sempit

Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas saat berada di ruang yang sempit. Ketakutan yang dialami biasanya cukup parah dan membutuhkan perhatian yang khusus. Mereka tak bisa berada di ruang sempit seperti lift, toilet di pesawat atau kereta api, dan tempat sempit lain. Sebaiknya jika ada orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, berikan mereka tempat duduk di dekat jendela saat berada di transportasi publik, ajak dia naik eskalator atau tangga.

2. Zoophobia: takut akan hewan tertentu

Zoophobia adalah rasa takut akan hewan tertentu, pada umumnya ketakutan tersebut meliputi: ketakutan terhadap laba-laba yang disebut arachnophobia; ketakutan terhadap ular yang disebut ophidiophobia; ketakutan terhadap burung yang disebut ornithophobia; dan ketakutan terhadap lebah yang disebut apiphobia.

3. Brontophobia: takut akan halilintar/petir

Bronte dalam bahasa Yunani artinya adalah petir. Dan mereka yang mengalami brontophobia biasanya menolak untuk pergi keluar pada saat hujan yang disertai dengan petir. Mereka bahkan kerap bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal agar bisa bersembunyi dari petir.

4. Acrophobia: takut ketinggian

Pada umumnya mereka yang mengalami acrophobia akan menolak untuk naik ke tempat yang tinggi. Jika memang mereka terpaksa naik ke tempat tinggi maka biasanya mereka akan sangat tegang, mengeluarkan keringat dingin, wajah menjadi pucat, dan bahkan yang berbahaya ia tak akan bisa bergerak saat ia merasa ketakutan.

5. Aerophobia: takut terbang

Seseorang yang mengalami aerophobia takut jika harus naik pesawat terbang. Hal ini bisa dikarenakan ia pernah mengalami trauma, entah kecelakaan ataupun turbulensi.
Pada umumnya mereka akan merasa panik, dan terbayang-bayang akan hal buruk yang terjadi.

6. Phobia rasa sakit

Phobia ini termasuk ketakutan akan darah (hemophobia) dan takut akan jarum suntik (trypanophobia). Mungkin rasa takut akan jarum suntik adalah wajar, namun pada penderita phobia ini kondisi mereka akan drop, dan ada kemungkinan mereka bisa pingsan.

7. Phobia paranormal

Ada phobia yang disebut triskaidekaphobia, yaitu takut akan semua hal yang berhubungan dengan angka 13 yang konon merupakan angka sial. Bagi mereka yang mengalami phobia ini biasanya akan menunda perjalanan jika diharuskan pergi pada tanggal 13. Ada pula chiroptophobia, yaitu ketakutan akan kelelawar yang berhubungan dengan vampir. Mereka cenderung menganggap kelelawar adalah jelmaan vampir. Sedangkan phasmophobia adalah rasa takut yang timbul akan hantu. Dalam benaknya, mereka selalu terbayang bahwa ada hantu di sekitar mereka.

8. Emetophobia: adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah

Beberapa dari kita mungkin sering merasakannya, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran, di mana saat melihat sesuatu secara visual, maka hal tersebut dikirimkan secara cepat pada otak dan diproses. Sayangnya justru rasa mual tersebut terbayang terlalu nyata, sehingga otak menganggapnya sebagai perintah. Dan hasilnya, Anda akan ikut muntah.

9. Carcinophobia: takut akan kanker

Carcinophobia atau cancerophobia adalah rasa takut yang teramat sangat akan kanker, dan pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini berperilaku berlebihan terhadap rasa sakit yang dialaminya. Jika ia sedang mengalami sakit kepala, maka ia menganggap ia mengidap tumor otak. Sedang saat ia merasa nyeri di dada karena otot yang mungkin terlalu tegang, ia langsung menyimpulkan bahwa itu adalah kanker payudara.

10: Neophobia: rasa takut akan semua hal yang baru

Neophobia ini biasanya muncul saat ia mendapatkan hal baru, misalnya tas baru, teman baru, handphone baru atau rumah baru. Dan mereka cenderung berusaha menolak dan lebih mencintai barang lama mereka.

11. Gerontophobia: rasa takut menjadi tua

Pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini sangat protect terhadap kecantikan dan keindahan fisik mereka. Terlebih lagi, mereka berusaha agar terlihat awet muda dan sangat merasa takut jika bertambah tua.

12. Phartophobia: rasa takut buang gas di tempat umum

Mungkin phobia yang satu ini juga sering kita alami, mengingat kita selalu menjaga agar kita tak menjadi bahan tertawaan dan mencemari udara dengan gas alami kita.

13. Odontiatophobia: Rasa takut saat pergi ke dokter gigi

Mereka akan mati-matian berjuang agar tak pergi ke dokter gigi, meskipun mungkin gigi mereka sudah berlubang dan harus ditambal. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka pernah trauma di masa kecil, pernah bertemu dengan dokter gigi yang lebih mirip dengan nenek sihir dan galak. Itulah mengapa saat ini dokter gigi selalu menghiasi ruangan mereka dengan benda-benda berupa boneka agar pasien, baik anak-anak maupun dewasa merasa lebih nyaman.

14. Spargarophobic: takut akan asparagus

Entah apa yang ada di dalam benak mereka, tapi memang benar bahwa penderita spargarophobic akan lari terbirit-birit atau berteriak histeris saat ada menu asparagus di piring mereka. Mungkin mereka menganggapnya sebagai UFO atau sesuatu ya?

Masih ada beberapa jenis phobia lain yang tak mungkin dibahas satu per satu di dalam artikel ini. Namun jika Anda atau orang terkasih Anda mengalami phobia, ajaklah ia berkonsultasi dengan para ahli, phobia bukanlah suatu penyakit yang tak dapat sembuh. Phobia adalah suatu ketakutan yang bisa perlahan dihilangkan dengan terapi tertentu.