Mungkin Anda memiliki ide cemerlang, sudah punya rencana matang, modal ada,
pendek kata siap menjalani bisnis. Tetapi tahukah Anda, orang sering membuat kesalahan yang
tidak terpikirkan pada awal merencanakan bisnisnya. Mau tahu apa saja kesalahan
itu?
1. ALASAN TAK TEPAT
Biasanya menjalankan bisnis dilakukan ketika seseorang baru saja di-PHK. Padahal, Anda memerlukan waktu untuk menilai kelebihan dan kekurangan sebelum mengeluarkan sejumlah besar uang dan tenaga untuk berspekulasi dalam wiraswasta. Kecuali Anda memang telah mempersiapkan jauh hari sebelumya dengan baik. Yang kerap terjadi, karena panik dan berpikir harus segera menghasilkan uang serta kembali berkegiatan, orang membuka bisnis secara terburu-buru.
Ingat, tidak ada kamus "menjadi kaya dalam sekejap". Namun bila sejak dulu Anda memang bercita-cita menjadi seorang pengusaha dan telah melakukan penelitian sebelumnya, baik tentang rencana bisnis ataupun cara mengevaluasi pro dan kontra, wujudkan impian itu dengan mata yang terbuka lebar-lebar.
2. TAK ADA RENCANA JANGKA PANJANG
Pemula bisnis perlu mengawasi bisnisnya secara intensif selama 6 sampai 12 belas bulan pertama. Jadi, pastikan Anda memiliki ide kongkret untuk mempertahankan keuntungan perusahaan selama beberapa tahun mendatang. Untuk itu, diperlukan rencana yang jelas. Bila Anda tak melakukan riset pasar yang memadai, kegagalan dan kerugian finansial jelas bakal dialami.
Perusahaan yang tumbuh berkembang adalah yang secara konstan melakukan penemuan-penemuan baru, memperbaiki, dan mengembangkan produk serta pelayanannya. Juga selalu mencari jalan untuk meningkatkan pendapatannya. Antara lain dengan mengikuti seminar-seminar, mahir berbicara, dan membuat kontrak.
3. BELUM-BELUM SUDAH "ROYAL"
Berhati-hatilah menginvestasikan tabungan untuk berspekulasi. Mengorbankan uang yang sudah disiapkan untuk pendidikan anak-anak serta uang belanja bulanan keluarga, bukan merupakan ide yang baik. Meminjam uang dari sanak keluarga ataupun teman-teman dapat merusak hubungan baik.
Oleh karena itu, bila tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank, maka sebaiknya pikirkan kembali rencana bisnis Anda. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah pembagian keuntungan yang tidak sama. Bila partner bisnis memberi jumlah yang besar pada awal berdirinya usaha Anda, maka keuntungan harus dibagi secara adil.
4. TAK PUNYA KETERAMPILAN MENGELOLA
Bila usaha Anda memerlukan tenaga kerja, Anda harus dapat melakukan wawancara saat mencari tenaga, mempekerjakan dengan baik, mengelola, dan memecat pegawai. Anda perlu memiliki keterampilan memimpin untuk memotivasi pegawai agar tidak putus asa bila mengalami masalah-masalah.
Pemimpin yang senang memperhatikan yang kecil-kecil (mikro manajer) dengan pegawai yang tidak terampil, hasilnya adalah motivasi yang tidak baik. Bersikaplah diplomatis, profesional, dan sabar.
5. MERASA PALING HEBAT
Pada akhirnya pengusaha harus tahu, dia tidak dapat melakukan semuanya secara sendirian. Jadi, tak perlu bersikap atau merasa paling tahu, paling hebat. Pekerjakan orang yang mampu dan dapat Anda percayai sesuai dengan bidangnya.
6. DIKELILINGI PARA ABS
Pemimpin yang kuat dan tegas akan membentuk tim kerja yang beranggotakan orang-orang yang mampu dan terampil dalam bidangnya. Jadi, bukan mempekerjakan orang yang hanya bisa mencari muka alias ABS (Asal Bapak Senang).
Anda memerlukan penasihat, mitra, dan pegawai yang dapat dipercaya, yang memberikan umpan balik yang Anda perlukan secara jujur dan bukan hanya ingin menyenangkan hati belaka. Seorang pengusaha dapat menjadi buta secara sementara terhadap masalah-masalah penting. Pastikan keluarga, teman-teman, dan mitra kerja merasa cukup nyaman untuk mengatakan secara jujur kepada Anda tentang kesalahan yang Anda lakukan.
1. ALASAN TAK TEPAT
Biasanya menjalankan bisnis dilakukan ketika seseorang baru saja di-PHK. Padahal, Anda memerlukan waktu untuk menilai kelebihan dan kekurangan sebelum mengeluarkan sejumlah besar uang dan tenaga untuk berspekulasi dalam wiraswasta. Kecuali Anda memang telah mempersiapkan jauh hari sebelumya dengan baik. Yang kerap terjadi, karena panik dan berpikir harus segera menghasilkan uang serta kembali berkegiatan, orang membuka bisnis secara terburu-buru.
Ingat, tidak ada kamus "menjadi kaya dalam sekejap". Namun bila sejak dulu Anda memang bercita-cita menjadi seorang pengusaha dan telah melakukan penelitian sebelumnya, baik tentang rencana bisnis ataupun cara mengevaluasi pro dan kontra, wujudkan impian itu dengan mata yang terbuka lebar-lebar.
2. TAK ADA RENCANA JANGKA PANJANG
Pemula bisnis perlu mengawasi bisnisnya secara intensif selama 6 sampai 12 belas bulan pertama. Jadi, pastikan Anda memiliki ide kongkret untuk mempertahankan keuntungan perusahaan selama beberapa tahun mendatang. Untuk itu, diperlukan rencana yang jelas. Bila Anda tak melakukan riset pasar yang memadai, kegagalan dan kerugian finansial jelas bakal dialami.
Perusahaan yang tumbuh berkembang adalah yang secara konstan melakukan penemuan-penemuan baru, memperbaiki, dan mengembangkan produk serta pelayanannya. Juga selalu mencari jalan untuk meningkatkan pendapatannya. Antara lain dengan mengikuti seminar-seminar, mahir berbicara, dan membuat kontrak.
3. BELUM-BELUM SUDAH "ROYAL"
Berhati-hatilah menginvestasikan tabungan untuk berspekulasi. Mengorbankan uang yang sudah disiapkan untuk pendidikan anak-anak serta uang belanja bulanan keluarga, bukan merupakan ide yang baik. Meminjam uang dari sanak keluarga ataupun teman-teman dapat merusak hubungan baik.
Oleh karena itu, bila tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank, maka sebaiknya pikirkan kembali rencana bisnis Anda. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah pembagian keuntungan yang tidak sama. Bila partner bisnis memberi jumlah yang besar pada awal berdirinya usaha Anda, maka keuntungan harus dibagi secara adil.
4. TAK PUNYA KETERAMPILAN MENGELOLA
Bila usaha Anda memerlukan tenaga kerja, Anda harus dapat melakukan wawancara saat mencari tenaga, mempekerjakan dengan baik, mengelola, dan memecat pegawai. Anda perlu memiliki keterampilan memimpin untuk memotivasi pegawai agar tidak putus asa bila mengalami masalah-masalah.
Pemimpin yang senang memperhatikan yang kecil-kecil (mikro manajer) dengan pegawai yang tidak terampil, hasilnya adalah motivasi yang tidak baik. Bersikaplah diplomatis, profesional, dan sabar.
5. MERASA PALING HEBAT
Pada akhirnya pengusaha harus tahu, dia tidak dapat melakukan semuanya secara sendirian. Jadi, tak perlu bersikap atau merasa paling tahu, paling hebat. Pekerjakan orang yang mampu dan dapat Anda percayai sesuai dengan bidangnya.
6. DIKELILINGI PARA ABS
Pemimpin yang kuat dan tegas akan membentuk tim kerja yang beranggotakan orang-orang yang mampu dan terampil dalam bidangnya. Jadi, bukan mempekerjakan orang yang hanya bisa mencari muka alias ABS (Asal Bapak Senang).
Anda memerlukan penasihat, mitra, dan pegawai yang dapat dipercaya, yang memberikan umpan balik yang Anda perlukan secara jujur dan bukan hanya ingin menyenangkan hati belaka. Seorang pengusaha dapat menjadi buta secara sementara terhadap masalah-masalah penting. Pastikan keluarga, teman-teman, dan mitra kerja merasa cukup nyaman untuk mengatakan secara jujur kepada Anda tentang kesalahan yang Anda lakukan.
Pertajam Visi Anda Dari Uraian yang sudah, dapat kami gambarkan kembali :
·
Selamat Anda telah bergabung di bisnis ini dengan
peringkat yang anda inginkan sebagai suatu modal awal yang sudah bagus,
walaupun mungkin masih ada keraguan dalam diri anda mengenai keberhasilan
bisnis yang akan anda jalankan.
·
Anda sudah mencoba mengikuti Pelatihan-Pelatihan yang
diadakan untuk New Distributor merupakan modal yang lebih dari cukup untuk
menjalankan bisnis ini yang menepis keragu-raguan anda sebelumnya, sudah
mengerti prinsip-prinsip 7 kunci sukses yang akan anda jalankan.
·
Tiba saatnya Anda untuk mulai menularkan ilmu yang anda
kuasai ke calon partner bisnis anda di Tianshi,pada kenyataannya dilapangan,
proses bisnis Anda tidak semulus yang Anda harapkan. Hal ini disebabkan adanya
keragu-raguan beberapa orang tentang bisnis pemasaran jaringan. Beberapa orang
gagal dalam bisnis pemasaran jaringan, mereka menyalahkan sistem, perusahaan, upline
dsb. Padahal kenyataannya, mereka tidak memilih dan menjalankan bisnis mereka
dengan cara yang benar.
Thanks & Regards
No comments:
Post a Comment