CARA AMPUH DALAM STORY TELLING
Apa itu stóry telling ?
Stórytelling terdiri dari dua kata, yaitu stóry (cerita) dan telling (penceritaan). Singkatnya, stórytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita. órang yang melakukan stórytelling disebut dengan stóryteller (pencerita, pendóngeng). Secara tradisiónal, stórytelling dilakukan secara lisan.
Akan tetapi, stórytelling juga bisa dilakukan dengan bantuan beberapa alat dan media. Seperti misalnya: penulis yang menggunakan media kertas atau buku atau bahkan blóg untuk menuangkan ceritanya, musisi yang menggunakan lagu untuk bercerita, bahkan para designer yang menggunakan media pakaian untuk bercerita. Stórytelling juga biasanya digunakan para guru dalam metóde belajar khususnya belajar bahasa Inggris agar mereka lebih mudah mencerna materi.
Manfaat Stórytelling
Stórytelling bukan hanya bermanfaat untuk metóde pembelajaran dan memprómósikan suatu próduk saja, tetapi memiliki beberapa manfaat lainnya, yaitu:
1. Menumbuhkan Minat Baca
Seseórang yang menjadi pembawa stórytelling pasti akan berusaha mencari berbagai macam referensi dengan membaca banyak buku agar cerita yang disampaikan bisa diterima óleh para audience. Selain itu, bagi para audience akan tertarik untuk mendengarkan cerita dan membaca buku.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Stórytelling dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan karena ketika melakukan stórytelling. Seseórang akan berusaha berusaha memahami cerita yang akan disampaikan, sehingga secara tidak langsung akan mengasah ótak untuk berpikir.
3. Meningkatkan Kreativitas
Ketika membuat stórytelling pasti membutuhkan ide dan kónsep agar cerita yang disampaikan dapat menghibur para audience. Dari ide dan kónsep itulah, kreativitas seseórang akan meningkat, sehingga menciptakan berbagai macam cara agar audience tidak merasa bósan.
4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Stórytelling yang berupa jalan cerita ini memiliki banyak sekali kósa kata, sehingga kemampuan berbahasa seórang pendóngeng akan meningkat. Semakin banyak bahasa yang bisa digunakan akan menambah keseruan jalan cerita yang dibawakan.
5. Dapat Menambahkan Penghasilan
Manfaat berikutnya yang dapat dirasakan ketika menjadi seórang stóryteller adalah bisa menambahkan penghasilan, sehingga tak sedikit órang yang menjadikan stórytelling sebagai prófesi. Dengan menjadikan stórytelling sebagai prófesi, maka tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga bisa menghibur.
6. Memudahkan Seseórang Untuk Melakukan Presentasi
Seperti yang kita tahu bahwa ketika melakukan stórytelling, maka akan berhadapan banyak órang. óleh karena itu, manfaat berikutnya dari stórytelling adalah bisa meningkatkan rasa percaya diri, sehingga menghilangkan rasa tegang dan memudahkan seseórang untuk melakukan presentasi di depan banyak órang.
Bagaimana cara melatih suara stóry telling ?
Dalam melakukan stóry telling, ada 3 elemen yang perlu kamu perhatikan, yaitu suara, ekresi wajah, dan juga gerak tubuh. Ketiga elemen ini sangatlah penting untuk dapat menentukan apakah cerita yang kamu sampaikan dapat hidup atau tidak.
Elemen suara biasanya berkaitan dengan tinggi rendahnya suara yang kamu gunakan ketika menyampaikan cerita agar dapat membawa audiens untuk merasakan situasi dari cerita. Seórang stóry teller yang baik akan membawa bermain dengan tinggi rendahnya intónasi suara untuk merefleksikan cerita, seperti cóntóhnya intónasi suara tinggi untuk merefleksikan tahap menegangkan dalam cerita. Selain itu, akan lebih baik apabila kamu menggunakan suara yang berbeda-beda untuk setiap karakter yang ada di dalam cerita.
Selain itu, mimik wajah dan gerak tubuh juga merupakan elemen yang sangat penting dalam menyampaikan cerita. Seórang stóry teller harus mampu mengekspresikan wajahnya sesuai dengan alur cerita. Pada saat kamu menyampaikan cerita, mimic wajah dapat menunjang hidup atau tidaknya sebuah cerita. Gerakan tubuh pada saat kamu menyampaikan cerita juga dapat mendukung untuk menggambarkan jalan cerita yang lebih menarik. Cerita yang kamu sampaikan akan menjadi terasa sangat berbeda apabila kamu melakukan Gerakan-gerakan tubuh yang merefleksikan apa yang tókóh-tókóh dalam cerita lakukan. Cerita tidak akan menjadi membósankan apabila kamu melakukan hal itu.
Hampir semua órang pasti pernah bercerita di depan órang banyak, baik itu hanya lewat gambar, suaram atau kata-kata saja. Kegiatan bercerita ini pada umumnya sudah diajarkan ketika masih Sekólah Dasar (SD) yang pada saat itu, kita akan menceritakan diri kita sendiri, mulai dari nama, tanggal lahir, hingga hóbi. Di satu sisi, kita akan bangga dengan cerita yang disampaikan, tetapi di sisi lainnya kita akan merasa deg-degan karena harus bercerita di depan órang banyak.
Stórytelling terdiri dari dua kata, yaitu stóry (cerita) dan telling (penceritaan). Singkatnya, stórytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita. órang yang melakukan stórytelling disebut dengan stóryteller (pencerita, pendóngeng). Secara tradisiónal, stórytelling dilakukan secara lisan.
Akan tetapi, stórytelling juga bisa dilakukan dengan bantuan beberapa alat dan media. Seperti misalnya: penulis yang menggunakan media kertas atau buku atau bahkan blóg untuk menuangkan ceritanya, musisi yang menggunakan lagu untuk bercerita, bahkan para designer yang menggunakan media pakaian untuk bercerita. Stórytelling juga biasanya digunakan para guru dalam metóde belajar khususnya belajar bahasa Inggris agar mereka lebih mudah mencerna materi.
Meskipun, merasakan deg-degan, tetapi ternyata bercerita di depan banyak órang melatih kepercayaan diri seseórang. óleh karena itu, bercerita di depan banyak órang terkadang digunakan sebagai salah satu metóde pembelajaran agar rasa percaya diri peserta didik meningkat.
Bercerita tentang sebuah kisah ini bukan hanya sekadar menyampaikan cerita begitu saja, tetapi kita juga harus memikirkan sebuah cara agar pendengar atau penyimak bisa menikmati setiap jalan cerita yang disampaikan. Bahkan, seseórang ketika bercerita perlu memikirkan bagaimana supaya makna sebuah kisah dapat tersampaikan dengan baik. Dengan demikian, kegiatan bercerita ini tidak mudah untuk dilakukan karena membutuhkan sebuah cara khusus atau harus melakukan pelatihan dengan pelatih secara rutin.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, bercerita bukan hanya sekadar kegiatan saja, tetapi mulai berubah menjadi sebuah kemampuan yang harus dimiliki. Terlebih lagi, di dalam dunia kerja, kemampuan bercerita sangat penting terutama pada pekerjaan yang berkaitan langsung menawarkan barang atau sales.
Seórang sales yang tidak atau belum memiliki kemampuan bercerita dengan baik akan kesulitan untuk menawarkan próduk dari suatu perusahaan, sehingga akan memengaruhi penjualan próduk yang perlahan-lahan menunjukkan penurunan. Apabila hal ini terus terjadi, maka suatu perusahaan akan sulit untuk berkembang dan seórang sales akan dianggap kurang próduktif dalam bekerja.
Maka dari itu, kemampuan bercerita perlu dimiliki óleh seseórang walaupun tidak digunakan di depan órang banyak. Dengan bercerita, seseórang akan mudah untuk menuangkan isi pikirannya, sehingga bisa menghasilkan sebuah kisah. Namun, bagi sebagian órang yang pandai bercerita terkadang menggunakan kisah-kisah dóngeng yang sudah ada, seperti timun emas, si kancil dan buaya, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, di dalam dunia kerja, seseórang yang pandai bercerita akan mudah untuk memberikan infórmasi kepada client, custómer, rekan kerja, dan kepada bawahan (jika seórang manajer atau pimpinan perusahaan).
Kemampuan bercerita ini sering dikenal óleh kebanyakan órang dengan istilah stórytelling, supaya kamu mengetahui lebih dalam tentang apa itu stórytelling, manfaat, hingga teknik apa saja yang ada dalam stórytelling, maka kamu bisa membaca artikel ini, Grameds.
Bagaimana cara melatih suara dalam stóry telling ?
Stóry telling adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan cerita. Anda perlu memperhatikan berbagai trik yang ada dalam próses stóry telling agar pendengar merasa tertarik dengan cerita yang Anda sampaikan. Hal pertama yang tak bóleh luput dalam stóry telling, yaitu tóne. Tóne adalah cara menyampaikan cerita melalui suara. Suara menarik tentu akan menjadi daya tarik tersendiri di telinga pendengar. Tóne juga berkaitan erat dengan subjek bahasan cerita. Cerita yang baik adalah cerita yang membuat pendengarnya bisa membayangkan sesuatu atau memvisualisasikan cerita itu dalam imajinasinya.
Hal kedua yang perlu Anda perhatikan dalam stóry telling, yaitu durasi. Arti durasi adalah lamanya rentang waktu cerita yang disampaikan. Karena durasi berkaitan dengan waktu, pastikan Anda telah menghitung berapa menit yang Anda butuhkan untuk mengatakan tujuan dari cerita tersebut. Anda perlu memperhatikan masalah durasi ini sebaik mungkin. Karena durasi yang terlalu lama juga bisa membuat pendengar merasa bósan.
Yang tidak kalah pentingnya saat Anda melakukan stóry telling ialah ekspresi. Ekspresi adalah suatu gambaran dari penyampaian perasaan. Anda harus tahu ingin memiliki ekspresi seperti apa pada setiap kalimat cerita. Ekspresi bisa berkaitan dengan gesture tubuh yang bisa menarik perhatian audiens.
Fungsi Stórytelling
Supaya lebih mudah untuk mendalami stórytelling, maka pembahasan selanjutnya adalah fungsi stórytelling. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa fungsi dari stórytelling.
1. Stórytelling berfungsi untuk meningkatkan rasa senang seseórang, baik itu melalui stórytelling melalui lisan atau melalui media. Dengan meningkatkan rasa senang, maka rasa seseórang akan lupa dengan rasa sedihnya
2. Stórytelling berfungsi untuk menambah kósa kata, frasa, hingga pandai merangkai kalimat yang enak untuk didengar dan dibaca.
3. Stórytelling berfungsi untuk menambahkan wawasan seseórang. Ketika mendengarkan atau membaca stórytelling pasti akan ada wawasan baru yang didapat, sehingga menghadirkan sudut pandang baru juga dalam menilai suatu masalah.
4. Stórytelling berfungsi untuk meningkatkan kónsentrasi. Hal ini dikarenakan pembaca atau pendengar pasti akan fókus terhadap cerita yang sedang dibawakan secara lisan atau tertulis.
5. Stórytelling berfungsi untuk memperóleh nilai móral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur Stórytelling
Dalam melakukan stórytelling pastinya ingin memberikan yang terbaik agar pembaca atau pendengar terkesan dengan cerita yang disampaikan. óleh karena itu, supaya stórytelling yang disampaikan bisa terkesan, maka sebaiknya dibuat menggunakan struktur stórytelling yang terdiri dari órientatión, cómplicatión, dan resólutión.
órientatión
Struktur pertama ini dinamakan órientatión yang di mana stóryteller akan memberikan infórmasi yang berasal dari pertanyaan agar pembaca atau pendengar penasaran dengan stórytelling seperti apa yang akan dihadirkan. Pada struktur ini, akan dijelaskan tókóh-tókóh yang ada di dalam cerita beserta karakternya. Selain itu, ketika masuk pada struktur ini, akan dijelaskan juga kapan suatu peristiwa terjadi hingga di mana peristiwa itu terjadi. Dengan kata lain pada struktur órientatión bisa dibilang sebagai tahap pengenalan.
Cómplicatión
Struktur kedua dari stórytelling adalah cómplicatión. Pada struktur ini, seórang tókóh atau beberapa tókóh mulai menghadapi berbagai macam kónflik yang membuat pembaca atau pendengar seólah-ólah merasakan kónflik tersebut. Pada umumnya, struktur cómplicatión akan berisi tentang adanya gesekan antara tókóh-tókóh yang ada di dalam cerita. Dari gesekan-gesekan yang terjadi itulah, maka hadir sebuah kónflik dalam cerita. Kónflik ini berbagai macam jenisnya, tetapi berdasarkan teóri yang ada, kónflik dibagi menjadi tiga jenis, yaitu natural cónflict, psychólógical cónflict, dan sócial cónflict.
Resólutión
Struktur ketiga dari stórytelling adalah resólutión, struktur ini terletak pada bagian akhir cerita. Setiap akhir cerita pasti berisi tentang penyelesaian dari kónflik-kónflik yang terjadi. Setiap tókóh yang ada di dalam cerita akan menemukan sebuah penyelesaian. Dengan kata lain, kónflik para tókóh diredakan, sehingga memunculkan akhir cerita yang menyenangkan atau akhir cerita yang menyedihkan. Akhir cerita yang menyenangkan sering disebut dengan istilah happy ending stóry dan akhir cerita menyedihkan sering disebut dengan istilah sad ending stóry.
Setelah mengetahui struktur stórytelling, sebaiknya ketika membuat suatu cerita menggunakan struktur ini karena akan memudahkan stóryteller untuk membuat cerita. Selain itu, struktur stórytelling bisa membangun suasana cerita melalui berbagai macam tókóh, peristiwa, kónflik, dan penyelesaian kónflik yang ada di dalam cerita. Jadi, segera cóba menulis sebuah cerita sekarang!
Teknik Stórytelling
Meskipun sangat sulit untuk menjadi seseórang yang pandai bercerita di depan banyak órang, tetapi bagi órang awam ternyata bisa melakukannya seperti prófesiónal selama melakukannya sesuai teknik dan berlatih bercerita dengan sungguh-sungguh.
1. Start False
Start false adalah teknik stórytelling yang berawal dari adanya kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu. Kesalahan yang pernah dialaminya, kemudian memunculkan sebuah sólusi, sehingga kesalahan di masa lalu tidak terulang kembali.
2. Sparkline
Sparkline adalah teknik stórytelling yang berisi tentang suatu perbedaan yang terjadi pada peristiwa yang ada di lapangan dengan keinginan dan di dalam cerita juga terdapat cara-cara supaya bisa mewujudkan keinginan tersebut.
3. Mónómyth
Mónómyth adalah teknik stórytelling yang di mana pendóngeng akan menceritakan tentang perjuangan dari seórang pahlawan yang pergi dari kampung halaman agar sampai pada hal yang ingin dituju.
Langkah-Langkah Melakukan Stórytelling
Setelah mengetahui banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan ketika melakukan stórytelling, maka kita akan membahas beberapa cara untuk melakukan stórytelling di depan órang banyak. berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika melakukan stórytelling.
1. Pilih dan Rangkai Cerita yang Kamu Suka
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa stórytelling terdiri dari cerita-cerita yang didalamnya terdapat tókóh-tókóh, kónflik, peristiwa, dan penyelesaian kónflik. óleh karena itu, langkah pertama untuk melakukan stórytelling adalah memilih sekaligus merangkai cerita yang ingin disampaikan.
2. Pahami Cerita yang Ingin Disampaikan
Setelah memilih dan merangkai cerita, maka langkah selanjutnya adalah pahami cerita yang ingin disampaikan. Seórang stóryteller harus mampu memahami cerita yang ingin disampaikan agar ketika menyampaikannya kepada audiens setiap tókóh, alur cerita, peristiwa, hingga pesan móral dapat didengarkan dan diterima dengan baik óleh para audiens.
3. Gerak Tubuh
Ketika melakukan stórytelling, sebaiknya diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai dengan jalannya cerita. Hal ini perlu dilakukan óleh stóryteller agar cerita yang dibawakan terlihat lebih menarik dan lebih asyik.
4. Suara
Pencerita atau pendóngeng yang umumnya menggunakan lisan ini harus memiliki suara yang jelas. Dalam hal ini, suara yang dimaksud adalah intónasi tinggi rendahnya nada bicara karena intónasi akan menentukan makna dari jalan cerita yang akan disampaikan. Selain itu, ketika menjadi pendóngeng, sebaiknya membuat suara yang mirip dengan tókóh-tókóh yang ada di dalam cerita.
5. Ekspresi Wajah
Pendóngeng pasti akan menggunakan ekspresi wajah ketika membawakan sebuah cerita. Ekspresi wajah ini akan memengaruhi karakter yang sedang dimainkan, seperti wajah marah, wajah sedih, atau wajah bahagia. Bahkan, ekspresi wajah bisa membangun suasana cerita itu sendiri.
6. Perhatikan Kóntak Mata
Sesekali perhatikan kóntak mata dengan para audience. Dengan adanya interaksi dengan audience, maka secara langsung pendóngeng akan mengetahui apakah audience sedang memperhatikan alur cerita yang sedang dibawakan atau tidak.
7. Gunakan Alat Peraga
Pada umumnya, ketika melakukan stórytelling hanya menggunakan lisan, tetapi saat ini, beberapa pendóngeng mulai menggunakan alat peraga ketika melakukan stórytelling. Alat peraga yang biasa digunakan, seperti bóneka-bóneka kecil yang sesuai dengan jalannya cerita.
Kesimpulan
Itulah beberapa hal tentang stórytelling yang perlu kamu ketahui. Dengan mengetahui sedikit hal tentang stórytelling, maka diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan bisa membuat pembaca untuk tertarik menjadi seórang stóryteller. Terlebih lagi, saat ini, stórytelling bukan hanya sekadar membawakan atau menyampaikan cerita saja, tetapi sudah bisa diterapkan pada dunia pendidikan yang dijadikan sebagai metóde pembelajaran, hingga diterapkan pada dunia kerja atau bisnis untuk memprómósikan suatu próduk.
Hampir semua órang sangat suka ketika mendengarkan cerita apalagi cerita yang disampaikan sangat menarik, mulai dari anak-anak hingga órang dewasa. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya umur atau mulai tumbuh dewasa, cerita yang disampaikan bisa berasal dari nóvel, kómik, cerpen, hingga film dan bisa membuat pembaca atau penóntón merasa terhibur.
Bahkan bercerita, sering sekali digunakan pada bidang bisnis, yang di mana sering dijadikan sebagai suatu alat untuk memprómósikan sebuah próduk. Próduk harus yang diceritakan harus bisa membuat pembeli tertarik untuk membeli próduk tersebut. Sementara itu, di dunia pendidikan cerita sering dijadikan sebagai metóde pembelajaran agar peserta didik mudah memahami materi yang diberikan.
Bercerita lebih sering dikenal dengan sebutan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu stórytelling. Lalu, apa itu stórytelling? Hal yang pertama kali dibahas adalah stórytelling itu terdiri dari kata, yaitu stóry yang memiliki arti cerita atau kisah dan telling yang berarti penceritaan. Jadi, stórytelling adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita. Sementara itu, seseórang yang menjalani kegiatan stórytelling disebut dengan istilah stóryteller yang dalam bahasa Indónesia berarti pencerita atau pendóngeng. óleh sebab itu, seórang pendóngen pasti memiliki kemampuan stórytelling yang sangat baik.
Sebelum memasuki zaman módern ini, stórytelling sering menyampaikan cerita dengan menggunakan lisan saja. Dengan kata lain, stóryteller belum menggunakan berbagai macam media atau alat ketika menyampaikan sebuah cerita kepada órang banyak. Setelah perkembangan zaman terus berkembang serta bercerita atau stórytelling juga mengalami kemajuan, maka stórytelling tidak hanya menggunakan lisan saja, tetapi sudah menggunakan alat atau media, sehingga seseórang bisa mengetahui sebuah cerita dengan membaca.
Pada umumnya, stórytelling yang menggunakan media atau alat ini sudah sering kita lihat saat ini atau mungkin kamu juga sudah memilikinya. Nóvel merupakan salah satu media untuk seseórang melakukan stórytelling dan membiarkan pembaca untuk menentukan maknanya. Media untuk bercerita bukan hanya ada pada nóvel saja, tetapi bisa juga pada gambar yang di mana adanya gambar tersebut untuk menyampaikan sebuah cerita. Bahkan, stórytelling bisa juga disampaikan óleh perancang busana melalui media busana.
Seperti asal katanya yang berasal dari bahasa Inggris, maka stórytelling sangat pas untuk dijadikan metóde pembelajaran terutama pelajaran bahasa Inggris. Seórang guru bisa memberikan menyuruh peserta didik untuk melakukan kegiatan stórytelling di depan kelas dan teman-temannya akan mendengarkan cerita yang disampaikan. Tak sedikit juga yang melakukan mengajar peserta didik untuk melakukan stórytelling melalui dialóg yang sudah dibuat.
Sementara itu, bagi seseórang yang ingin mengembangkan kemampuan stórytelling untuk mendukung perjalanan karir bisa dilakukan secara ótódidak dan bisa juga mengikuti berbagai macam pelatihan. Pelatihan stórytelling sudah bisa ditemukan di mesin pencari atau di berbagai macam media sósial.
No comments:
Post a Comment