
Meraih posisi puncak atau memperoleh sesuatu yang sangat diinginkan
tentu bukanlah hal mudah. Dibutuhkan motivasi dan kemauan yang kuat untuk
selalu bangkit setiap kali terjatuh. Tapi, bagaimana menumbuhkan motivasi ?
Andai saja Walt Disney tidak dipecat oleh seorang editor surat
kabar karena dianggap kekurangan ide dan beberapa kali jatuh bangkrut, mungkin
tak ada wahana permainan canggih Disneyland yang luar biasa. Begitu juga jika
Henry Ford tak jatuh bangkrut berkali-kali, ia mungkin tak akan meraih sukses
di bisnis otomotif.
Kisah sukses para tokoh bisnis terkemuka memang kaya
warna. Mereka berhasil membangun kerajaan bisnisnya karena dilandasi motivasi
yang tinggi. Kegagalan dan kekurangan justru mereka jadikan pelajaran untuk
meraih sukses. Winston Churcill pernah tidak naik kelas dan baru menjadi
Perdana Menteri Inggris pada umur 62 tahun setelah banyak mengalami kegagalan
dalam hidupnya. Thomas Alfa Edison sering direndahkan oleh gurunya karena
dianggap terlalu bodoh untuk mempelajari apa pun.
Apa yang Anda lakukan jika Anda seorang pemalu dan (maaf)
gagap, lalu ditawari pekerjaan sebagai resepsionis ? Banyak diantara Anda yang
mungkin akan menganggap pekerjaan itu tidak sesuai karena seorang resepsionis
mesti memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta bisa berkomunikasi secara
lancar. Tapi bagi Ida Kuraeny yang mengalami hambatan seperti itu, peluang
tersebut justru dijadikan kesempatan.
Dengan kemauan yang keras untuk mengalahkan kelemahan
dirinya itu, perlahan-lahan Ida bisa mengubah kekurangan tadi menjadi energi
yang sangat besar untuk meraih mimpinya sebagai seorang professional sukses.
Pekerjaan resepsionis di sebuah perusahaan di Jakarta, ia jadikan sebagai
sarana menempa diri sekaligus menjalin relasi.
Kini Ida adalah Ratu Asuransi Indonesia. Dengan bekal
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan plus beberapa pelatihan dan program
ekstensi, Ida yang meniti karir di Sequise Life, berhasil mewujudkan mimpinya.
Sejak tahun 1997 hingga 2001 lalu, ia selalu masuk kualifikasi MDRT (Million
Dollar Round Table).
Tahun 1999 ia mencapai posisi Top of the Table, sebuah
posisi prestisius di antara para anggota MDRT lainnya. Tahun
1998, ia meraih penghargaan sebagai Top Agent of the Year. Dan tahun 2000 dan
2003 ia meraih Top Agent Award versi Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kategori
Best Senior Productive Producer. Setiap
tahun ia berhasil menjual premi rata-rata di atas 500 juta rupiah.
Dengan kepiawaiannya di bidang asuransi yang ditimbanya
dari pengalaman, Ida yang kini memimpin Ikatan Agen Asuransi Indonesia (IAAI)
telah memiliki lembaga konsultan marketing bernama Ida Kuraeny & Associates
yang berkantor di lt.37 Wisma GKBI, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Sebuah lembaga
yang memberikan pelayanan public speaking bidang asuransi, marketing, customer
service, dan management skills. Dengan lembaga itu, Ida ingin supaya ketika
orang bicara asuransi, mereka ingat namanya.
Kepada Human Capital usai menjadi motivator speaker di
Jakarta beberapa waktu yang lalu, Ida mengungkapkan bahwa keberhasilannya kini
tidak terjadi secara instant, melainkan melalui proses panjang yang dibangun
setiap hari. Salah satu kuncinya, kata Ida, adalah berpikir positif.
“Berpikir positif sangatlah perlu. Ini akan membantu kita menjadi pribadi yang optimis,”
katanya. Ia mencontohkan, jika dulu ia berkutat pada kelemahan dirinya, tentu
ia tidak akan meraih sukses seperti sekarang. Sebab, yang dibayangkan setiap
hari adalah kekurangannya.
“Padahal, tiap-tiap orang punya potensi yang bisa
dikembangkan,” katanya.
Andreas Harefa, motivator trainer yang sangat produktif
menulis buku, menegaskan bahwa cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa
diraih jika seseorang memiliki motivasi yang kuat dalam dirinya. Tanpa motivasi
apa pun, sulit sekali seseorang dapat menggapai apa yang dicita-citakan. Tapi
tak dapat dipungkiri, membangun motivasi di dalam diri sendiri bukanlah
pekerjaan yang mudah. Bahkan, banyak yang tidak tahu pasti, bagaimana cara
membangun motivasi di dalam diri sendiri.
Bagi seorang pekerja, tantangan untuk membangun motivasi
menjadi lebih besar lagi lantaran mereka banyak dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya : teman sekerja, atasan, dan aturan perusahaan. James Gwee James
dari Academia Education & Training yang berbasis di Singapura
mengungkapkan, cara memberikan motivasi kepada karyawan adalah dengan
memberikan kebebasan. “Makin seorang karyawan diberi kebebasan, maka ia makin
berkembang. Justru jika seseorang yang memiliki motivasi tinggi, kemudian
dikontrol ketat justru akan menurunkan motivasinya bekerja,” katanya.
Pengembangan motivasi bagi karyawan, menurut James sangat
penting karena di lingkungan kantor ada beberapa orang yang hanya sekadarnya
saja bekerja. Karena itu, tugas seorang manajer membimbing dan memberitahu
kepada karyawan yang bekerja sekadarnya saja ini. “Seorang konduktor harus
berani membuang salah seorang pemain musik yang tidak punya motivasi dan tidak
professional. Ini untuk membangun moral kerja karyawan,” katanya.
Manusia hidup tidak bisa sendirian. Anda membutuhkan
orang lain untuk melaksanakan apa yang Anda inginkan, secara pribadi maupun
profesional. Sebaliknya, orang lain juga butuh Anda di dalam hidupnya. Untuk
sukses di segala bidang, termasuk karir, manusia perlu mengembangkan jejaring
(network) atau, dalam istilah umum, silaturahmi.
Secara definisi, mengembangkan jejaring, menurut Dianne
Darling dalam bukunya Networking for Career Success, adalah seni membangun dan
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan. Ada tiga jenis manusia di
dunia ini : mereka yang membuat sesuatu terjadi, mereka yang hanya
memperhatikan sesuatu terjadi, dan mereka yang selalu khawatir terhadap apa
yang terjadi. Anda termasuk tipe yang mana ? Yang terbaik tentu saja mereka
yang membuat sesuatu terjadi dan mengetahui orang lain yang bisa membuat segala
sesuatu terjadi. Dengan berusaha mengenali orang lain dan membiarkan mereka
mengenal Anda, maka Anda memulai siklus jejaring.
Reputasi dan kepercayaan sangat penting dalam jejaring.
Reputasi adalah pandangan orang lain terhadap Anda. Ia ditentukan oleh kesan
pertama. Reputasi dibangun agar orang lain mengenali Anda - bilamana Anda
efektif, bilamana Anda bekerja baik dengan orang lain, bilamana Anda tulus,
bilamana Anda menghormati orang lain, dan sebagainya.
Menjadi orang yang handal (reliable) sangat penting untuk
tumbuhnya kepercayaan. Anda menghancurkan reputasi Anda jika Anda bertindak
tidak konsisten atau tidak bisa diduga.
Berikut beberapa kiat sukses dalam membangun jejaring :
Mulailah dengan cerdas
Kebanyakan orang membangun jejaring ketika membutuhkan sesuatu -
sebuah arahan bisnis, karyawan, pekerjaan, mendanai pertumbuhan perusahaan,
atau kontribusi terhadap kegiatan amal yang disenangi. Tetapi, bukan begitu
seyogyanya dalam membangun jejaring. Sebab, hal semacam itu bersifat siklikal :
dimulai dengan hal kecil, memberi dan menerima, dan dibangun atas keberhasilan
jejaring Anda. Yang paling penting, bangunlah kepercayaan.
Bagaimana memulainya ? Sebagian besar menyarankan untuk
membuat daftar teman-teman, kolega kerja, anggota keluarga, dan berbagai kontak
lainnya serta mulai melakukan kontak. Tapi, hal itu harus dibarengi pula dengan
mulai berbicara dengan orang-orang yang sama sekali tidak dikenal. Ketika Anda
berkomunikasi dengan orang asing dan membuat hubungan, Anda telah menyelesaikan
satu langkah kunci di dalam membangun jejaring. Makin sering Anda melakukannya,
Anda semakin percaya diri. Cobalah hal yang sama kepada orang lain yang sekadar
kenal.
Susunlah rencana di dalam membangun setiap jejaring.
Berikut adalah tiga langkah di dalam membuat rencana jejaring :
Tetapkan tujuan :
Penting untuk mengetahui apa yang ingin diraih
Buatlah tujuan dengan SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Realistic, and Timed)
Terbukalah terhadap peluang : Hati-hati, jangan sampai
Anda terlalu fokus terhadap tujuan Anda, terlalu kaku dalam perencanaan, karena
Anda bisa kehilangan peluang. Bangunlah jejaring dengan strategi maupun secara
tidak sengaja.
Kenali lebih jauh
Anda memiliki lebih banyak orang yang telah Anda kenal.
Tetapi, pernahkah Anda mengelompokkan mereka secara spesifik, misalnya jejaring
alumni, jejaring bisnis, jejaring tetangga, dan seterusnya? Lalu, pernahkah
Anda membangun jejaring berdasarkan kesamaan hobi? Galilah informasi tentang
jejaring itu lebih jauh. Juga dengan siapa saja Anda merasa nyaman berbicara,
dengan dengan siapa saja yang tidak?
Dalam menyusun data jejaring, ada tiga hal yang harus
diperhatikan :
1. Bersikap
bijaklah di dalam tiga hal - politik, agama, dan gender. Berhati-hatilah
berbicara tentang hal tersebut. Hindarkan upaya mengasingkan orang lain.
2. Fokus pada
kualitas, bukan kuantitas. Setiap
orang umumnya mengenali 200-250 orang. Secara otomatis, terlalu jauh untuk
mewujudkan jejaring melibatkan 10.000 orang. Sedikit sekali orang yang mampu
membangun jejaring sebesar itu secara baik. Tapi, jika Anda fokus pada hubungan
yang baik, jejaring 200-250 orang itu lebih dari cukup.
3. Peliharalah
informasi jejaring agar tetap terorganisasi dengan baik dan paling mutakhir
Evaluasi kontak-kontak
Anda
Sekarang identifikasi orang-orang dalam jejaring Anda,
telaah masing-masing mereka menurut bagaimana mereka bisa membantu dan Anda
membantu mereka. Banyak orang dalam hidup kita yang ada hanya karena kita
menyukasinya dan tanpa ada agenda spesifik. Yang lain adalah orang yang ingin
membantu kita dalam kehidupan profesional maupun personal, dan sebaliknya, kita
juga ingin membantu mereka.
Berikut adalah beberapa kriteria penilaian
kontak-kontak Anda :
1. Seberapa mudah orang tersebut
dihubungi
2. Akankah ia
akan menelepon balik dengan segera (dalam 48 jam)? Bagaimana perasaan saya
dibuatnya? Bersemangat? Loyo? Apakah saya bernilai? Apakah ia memperlakukan
saya dengan hormat? Apakah saya nyaman berada di sekitarnya? Apakah yang saya
peroleh darinya : umpan balik yang sangat berharga atau kritikan ?
3. Apakah
pengetahuan dan keahliannya berguna untuk saya?
4. Apakah ia mau
menyediakan waktu untuk saya?
5. Apakah ia
mempunyai akses terhadap orang lain yang bisa membantu saya?
6. Apa yang
dapat saya berikan kembali? Adakah seseorang yang bisa saya kenalkan dengannya?
Apakah bisa saya ceritakan tentang organisasi atau kegiatan? Apa kompensasi
yang diharapkan dari bantuan yang diberikannya? Uang
tunai? Pengenalan? Advis? Referensi? Waktu?
Selanjutnya Anda perlu juga menelaah jejaring Anda secara
umum :
1. Siapa saja
orang yang memiliki kekuatan membantu Anda melalui jejaring?
2. Apa yang Anda
butuhkan dari orang-orang ini? Apa yang Anda inginkan? Tahukah Anda
perbedaannya? Apakah Anda telah menuliskannya?
3. Apa cara
terbaik mendekatinya? Siapa yang bisa mengenalkan Anda dengannya?
4. Seberapa
berharga mereka buat Anda? Apa yang mereka tawarkan?
5. Seberapa
bernilai Anda buat mereka? Apa yang Anda tawarkan?
Secara sederhana, Anda harus menelaah peluang potensial.
Di bawah ini adalah tiga cara mengelola orang dalam jejaring Anda, yang tidak
sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai Anda :
1. Berpikirlah
secara realistis tentang kualitas kontak Anda : Sering sekali kita berpikir
perlunya memiliki jejaring yang luas, meskipun hanya kenalan biasa. Fokus
kepedulian terhadap hubungan yang strategic dan terbatas pada yang bagus saja
lebih baik daripada orang dalam basis data yang besar namun tidak memberikan
kontribusi positif.
2. Lepaskan
hubungan satu arah : Kita mengetahui siapa saja orang yang menghubungi kita
kapan mereka merasa perlu saja. Terapkan batas toleransi Anda terhadap
orang-orang ini dan berapa lama orang ini perlu dipertahankan