Amerika

Friday, August 29, 2014

Teori Evolusi: Kekeliruan Terbesar dalam Ilmu Pengetahuan



Konon, suatu ketika di zaman purbakala, sunyi senyap di mana-mana, tanah telantar di semua penjuru, tak ada flora dan fauna di atas bumi yang hening itu. Permukaan telaga dan rawa-rawa datar bagaikan kaca cermin, tak ada riak air maupun sesuatu yang terapung; lautan luas membentang jauh ke cakrawala, bahkan sebatang ganggang laut pun tidak ada.
Tiba-tiba pada suatu hari, halilintar bergemuruh, bergelora di permukaan laut. Desiran badai dan angin, menggulung air laut menjadi ombak besar. Sekejap saja, halilintar menyambar lidah ombak yang paling tinggi, dan memecahkan hingga hancur lebur, sampai-sampai molekul air pun teruraikan, dan atom nitrogen yang ada di udara itu pun bersenyawa dengan molekul asam amino –konon itu adalah sumber segala organisme di bumi ini.

Molekul asam amino secara kebetulan menghasilkan organisme tingkatan paling rendah yaitu ganggang laut. Setelah sekian kali mengalami peluang-peluang “kebetulan” yang tidak terhitung jumlahnya, maka berubahlah menjadi flora dan fauna tingkatan rendah. Dan entah setelah mengalami berapa kali peluang “kebetulan” lagi, fauna atau hewan tingkatan rendah itu berubah menjadi spesies ikan, amfibi, binatang melata, mamalia dan terakhir kera yang merupakan ordo primat –itulah nenek moyang manusia yang paling langsung hubungannya.

Cerita di atas seharusnya merupakan edisi awal dari teori evolusi yang paling baik saat itu, dan merupakan karya prima dari dasar ilmu pengetahuan mutakhir yang paling baru pada naskah asli Charles Darwin itu. Orang yang berteori evolusi itu menamai proses perubahan tersebut sebagai “Evolusi”, serta mengatakan bahwa: “Itu adalah proses”, serta dikatakan juga sebagai “segala sesuatu di dunia itu bersaing dan Tuhan-lah yang menentukannya, yang beradaptasi itu akan kekal adanya.”
Akan tetapi, ilmuwan yang serius berpendapat bahwa perubahan ini haruslah mewujudkan diri sesuai dengan keadaan secara total, menghilangkan campur tangan unsur kehidupan intelijensi luar, dengan faktor kemungkinan suksesnya yang hampir nol. Ada seorang ilmuwan membuat sebuah perumpamaan kemungkinan semacam ini adalah sama seperti meletakkan satu kantung tepung terigu, sekotak cokelat, sekarung gula serta beberapa butir telur, kemudian menunggu begitu banyak hal-hal di luar dugaan yang mungkin terjadi, maka Anda akan menemukan kue tar cokelat yang lezat di atas meja makan.
Secara teoritis, tidak bisa dibuktikan bahwa peristiwa tersebut di atas tidak mungkin (oleh karena itu dikatakan “faktor kemungkinannya hampir nol”). Tapi jika secara fakta berdasarkan perhitungan kemungkinan pada perubahan kondisi itu, maka ditunggu sampai kiamat pun tak akan dapat memakan kue tadi. Kalau melihat pertimbangan bahwa dewasa ini semakin banyak orang menerima teori hancurnya bumi secara periodik, maka teori kue tar itu tidak akan terealisasikan. Karena belum lagi kue tar itu terbentuk sendiri, bumi sudah akan mengalami kiamat untuk ke sekian kali.
Teori evolusi itu diciptakan oleh orang Barat, pada kebudayaan Buddhisme dan Taoisme orang Timur yang sudah ribuan tahun itu tak terdapat pemahaman semacam ini. Namun bagi orang yang percaya akan teori evolusi, kebanyakan di negara-negara berhaluan komunis seperti di China, negara-negara bekas Soviet serta Eropa Timur. Persamaan ciri khas negara-negara itu adalah: kekuasaan negara dipakai untuk melarang dan atau indoktrinisasi suatu kepercayaan. Negara-negara bekas Soviet pernah memakai segala kekuatan lembaga ilmu pengetahuan untuk mengkritik ilmu genetika Morgen dan Mendel, membuat lelucon besar sejarah ilmu pengetahuan, namun semuanya sudah menjadi sejarah masa lalu. Pemerintah China sejak tahun 1949 tetap melakukan berbagai macam penekanan dan penindasan terhadap penganut kepercayaan dan agama secara berkesinambungan, mengindoktrinasi “ateisme”, “ilmu pengetahuan komunisme” serta “teori evolusi” secara paksa. Karena gagalnya paham “komunisme ilmu pengetahuan” dalam bidang ekonomi, maka dicampakkanlah secara tuntas oleh orang-orang di seluruh negeri itu. Secara teoritis, “ateisme” itu terlalu lemah, apalagi mengalami berbagai pukulan gelombang ideologi akibat reformasi, sehingga tidak mendapat tempat di masyarakat. Hanya “teori evolusi” yang sampai saat ini masih menduduki posisi yang sepadan dalam benak masyarakat China. Banyak orang China mengatakan bahwa “dirinya percaya akan teori evolusi” itu.
Sebenarnya, keyakinan orang-orang terutama orang China terhadap teori evolusi itu belum bisa dikatakan sebagai suatu kepercayaan. Kepercayaan itu adalah doktrin dari relatif pada “ketidakpercayaan” itu sendiri dan didasarkan pada hasil perbandingan dua objek ke atas, pemikiran serta pilihan. Jika tanpa sasaran perbandingan, tanpa adanya proses pemikiran serta tidak ada hak dan kebebasan untuk memilih, lalu bagaimana bisa dikatakan kepercayaan? Kepercayaan itu sendiri ialah menikmati kebebasan berpikir dan mewujudkan kebebasan dalam memilih. Merampas hak Anda untuk memperoleh objek pemikiran yang berbeda, tak memberi kebebasan memilih dan perbandingan pada Anda adalah sama dengan merampas kebebasan pada kepercayaan Anda, jadi apa lagi yang bisa disebut sebagai kepercayaan?
Teori evolusi, sama dengan ateisme atau “komunisme ilmu pengetahuan”, sebenarnya merupakan suatu paksaan bagi rakyat China. Meskipun mereka mengenakan pakaian luar ilmu pengetahuan yang bermartabat, namun pemerintah China dengan memegang tongkat kekuasaan yang ada di tangan, tanpa menjelaskan duduk persoalan, menanam paksa ke dalam otak kaum intelektual.
Ketika teori evolusi pertama kali masuk ke China, banyak kaum intelektual merasa curiga dan antipati. Tidak sedikit orang menyatakan curiga akan keautentikan doktrin ini serta mengemukakan kecurigaannya secara serius. Segera saja predikat “anti-ilmu pengetahuan” dan “tidak percaya pada partai” itu lantas dilemparkan ke semua orang yang merasa curiga itu. Di negara China saat itu, akibat terkena predikat tersebut tidaklah seperti yang dibayangkan oleh orang sekarang ini. Jika agak sedikit kritis terhadap sesuatu yang dikemukakan oleh pemerintah, maka dia itu “tidak selaras dan tidak sepaham dengan partai”, yang ringan hanya mendapat kritik dalam edukasi, sedangkan yang berat akan dijebloskan ke dalam penjara. Jangankan berdiam seribu bahasa, mencuri dengar “Voice of America” dalam siaran dalam bahasa Mandarin saja, bisa dikenakan hukuman lima tahun penjara, tuduhannya ialah “mendengar stasiun radio musuh”. Semua studi ilmiah yang ada di luar negeri dan tak terdapat di dalam negeri itu adalah “doktrin sesat kapitalisme”. Dan siapa saja yang berani menyertakan ucapan “doktrin sesat” itu, maka malapetaka segera menghampirinya.
Tentu saja karena pemblokiran pemerintah secara menyeluruh, mayoritas cendekiawan China waktu itu sama sekali tak tahu apa gerangan “doktrin sesat” di luar negeri ini. Sampai pada 1978, ketika seorang mahasiswa baru suatu universitas utama di dalam negeri mengatakan bahwa semua orang di luar negeri sudah tahu dan di dalam negeri pun sudah mulai mempelajari “ekologi”, dia dikecam sebagai “doktrin sesat kapitalisme” oleh seorang dosen. Dapat ditarik kesimpulan bahwa efek buruk akibat kekangan ideologi itu mempunyai dampak yang sangat mendalam.
Ketika satu generasi cendekiawan diatur hingga bertekuk lutut tak berkutik, maka teori evolusi itu pun lalu membonceng di belakang ateisme dan “komunisme ilmu pengetahuan”, melenggang masuk ke dalam aula ilmu pengetahuan orang China. Bagi mereka yang ingin mempertahankan keselamatan semata, maka harus siap menjadi rakyat yang patuh dan penurut dalam pikirannya. Namun bagi masyarakat China yang hidup dalam kungkungan tertutup itu, posisi teori evolusi pun menjadi kian kukuh, akhirnya jadi “juara satu yang tertandingkan”–karena semua lawan yang lain sudah “ditolak masuk ke dalam negeri” oleh pemerintah China.
Kondisi sosial seperti ini, adalah sama seperti sebuah “sarana khusus” yang dipersiapkan untuk mikroba pada laboratorium organisme. Mikroba-mikroba sendiri berkembang biak dengan penuh suka cita di dalamnya, disangkanya bebas merdeka, sesungguhnya mempersembahkan seumur hidupnya bagi target sang peneliti pada eksperimen itu belaka.
Cendekiawan China yang percaya akan teori evolusi itu bukanlah orang bodoh, banyak di antaranya yang cerdik pandai. Akan tetapi pengaruh lingkungan terhadap pemikiran manusia itu sangat besar bahkan bersifat menentukan. Dalam lingkungan kehidupan, Anda tak memasukkan zat gizi yang membina pemikiran independen Anda, bahkan memutuskan sumber materi mandiri Anda, walau betapa pun cerdasnya Anda, akan sulit mendapatkan kesimpulan yang positif. Banyak kaum intelektual dalam negeri itu yang menyatakan dirinya menganut teori evolusi, tapi begitu tiba di luar negeri dan bersentuhan dengan data penelitian konsep yang berbeda, maka timbul kebimbangan, bahkan mencampakkan teori evolusinya.
Sebuah angket pada Gailopo di tahun 1982 mengatakan, kurang lebih seperempat orang Amerika percaya bahwa kehidupan mereka eksis selamanya dalam konsep reinkarnasi, angket di Inggris malah lebih dari itu, ada dua pertiga orang yang percaya bahwa setelah manusia meninggal, maka jiwanya akan eksis dalam suatu bentuk lain (belum tentu reinkarnasi). Karena pandangan terhadap eksistensi kehidupan dengan evolusi manusia yang berasal dari kera itu tidak bisa diterima dan sangat bertentangan, maka evaluasi yang agak masuk akal ialah; jumlah orang dari negara-negara utama Barat yang tidak percaya akan teori evolusi itu menduduki kira-kira dua pertiga. Bila dipertimbangkan bahwa perkembangan penelitian tentang reinkarnasi itu sendiri masih terus memperluas pengaruhnya, namun teori evolusi pada pelbagai cabang ilmu pengetahuan modern yang terus bekembang dan memperbaharui pembuktiannya justru semakin defensif saja, bahkan susah untuk dihadapi, bagi yang tak percaya akan teori evolusi itu hanya bisa berevaluasi lebih banyak dari hal tersebut di atas.
Proporsi orang yang percaya akan teori evolusi di Barat itu malah lebih kecil, karena mereka mempunyai kebebasan yang lebih, terutama kebebasan beragama. Mereka dapat menolak “kepercayaan” yang dipaksakan, berdasarkan bukti dan hasil studi ilmiah yang terbaru, dapat melepaskan atau berubah kepercayaannya setiap waktu. Ketika tahun 1987, surat kabar di Amerika melaporkan kasus tuntutan orang tua murid atas indoktrinasi teori evolusi secara paksa oleh pihak sekolah. Setelah diteliti baru diketahui, rupanya seorang guru sekolah menengah pada suatu pelajaran teori evolusi, menahan paksa muridnya ke dalam kelas untuk mendengarkan pelajaran teori evolusinya itu. Siswa tersebut pulang ke rumah dan mengadukan hal tersebut pada orang tua yang langsung mencelanya dan menuduh pihak sekolah mengintervensi kebebasan beragama kepada sang murid.
Pembaca yang tercinta, kebenaran ilmu pengetahuan itu harus direnungkan dengan jernih, dijelajahi dengan keberanian dan dibuktikan dengan fakta. Jikalau Anda termasuk seorang yang serius untuk mengejar suatu pengetahuan yang sebenarnya, silakan mencari dan membaca. Kami hanya bisa berdasarkan pada kasih sebagai seorang sahabat, memberi sedikit materi dan fakta ilmu pengetahuan pada Anda, agar Anda menikmati kebebasan memilih dan merenungi diri sendiri sepenuhnya

Peraturan Aneh diseluruh Dunia

Walau kitab hukum dan perundangan dibuat dengan serius, ternyata ada juga yang isinya unik, lucu dan konyol.
THAILAND :
Dilarang keluar rumah tanpa mengenakan celana dalam. (ketauan pake ngga pakenya gimana dong?)

FILIPINA :
Untuk mengurangi tingkat kemacatan lalu lintas kota Manila , ditetapkan bahwa :
Kendaraan bernomor akhir 1 atau 2 tidak diizinkan beroperasi di hari Senin.
Sedangkan angka 3 & 4 tidak boleh di hari Selasa, 5 & 6 tidak boleh di hari Rabu, 7 & 8 tidak boleh di hari Kamis, 9 & 0 tidak boleh di hari Jumat. Peraturan ini berlaku sejak pukul 07.00 pagi setiap harinya.

SWISS :
a. Dilarang berkebun di hari minggu. Alasannya : BERISIK!!!
b. Walau warga Swiss dilarang menjual, membeli, menyelundupkan, dan memproduksi minuman beralkohol, tapi mereka diizinkan untuk mengkonsumsinya.

SWEDIA :
Dilarang mengecat rumah tanpa ijin dari pemerintah dan harus menggunakan cat yang sudah mendapat sertifikat / ijin dari pemerintah.

KOREA SELATAN :
Para polisi wajib melaporkan jumlah uang suap yang mereka terima dari para pengendara yang mereka tilang.

SINGAPURA :
a. Dilarang menjual Permen karet di Singapura.
b. Dilarang berjalan tanpa busana (bugil)
c. Tidak menyiram setelah buang air di toilet, dapat dikenakan denda.
d. Jika Anda tertangkap basah meludah sebanyak 3X, Anda diwajibkan membersihkan jalan di hari Minggu dengan menenteng tulisan di dada “I am a Litterer” (Saya seorang Peludah)
e. Dilarang pipis di dalam lift / elevator. (YA IYAAAAAAALAAAAHHHH>>>GILA APA PIPIS DI LiFT)
UNITED KINGDOM :
a. Dilarang menjual sayuran di hari minggu (kecuali wortel).
b. Wanita dilarang makan coklat di tempat umum.
c. Mengambil barang yang dibuang, dapat diancam hukuman Pidana Terorisme.

MEKSIKO :
a. Wanita yang bekerja di kantor pemerintahan dilarang mengenakan rok mini atau pakaian yang dapat “memprovokasi” rekan kerja selama jam kerja.
b. Dilarang memaki di tempat umum.

ITALIA :
a. Pria yang mengenakan rok mini di tempat umum dikenakan hukuman kurungan.(YA IYALAAAAH>>>ANEH SOALNYA….)
b. Memukul orang dengan kepalan tangan diancam hukum pidana penganiayaan. Tapi menghajar orang dengan meja dan kursi dapat dianggap membela diri.( Gila… trus apa bedanya????? ?)

AUSTRALIA :
a. Anak-anak berusia di atas 18 tahun (dibawah 21) dilarang membeli rokok, tapi diizinkan merokok.
b. Dilarang mengangkat telepon pada deringan pertama.(KENAPA DILARANG SIIIH…GA PENTING)
c. Hanya Petugas Listrik berizin yang boleh mengganti lampu rumah.
d. Dilarang mengenakan celana Hot Pink di hari minggu. (huahahahaha. ..)

YUNANI :
Dilarang mengenakan topi di stadium olahraga, karena dapat mengganggu pandangan orang lain.

CHINA :
Hanya anak cerdas yang boleh kuliah (dan ini harus bisa dibuktikan dengan ijazah ujian Negara yang diterimanya) .

KANADA :
a. Dilarang mencopot plester luka di tempat umum.
b. Dilarang menyirami tananam di kebun saat sedang hujan.
c. Dilarang pipis di semua tempat di Kanada (kecuali toilet rumah Anda sendiri).
(trus kalo kebelet gimana? aneh deh…)
d. Dilarang memanjat pohon.

PERANCIS :
a. Dilarang berciuman di kereta bawah tanah.
b. Dilarang menamai babi peliharaan Anda “Napoleon”. (MAKSA DEH AAAAH….)

ISRAEL :
a. Dilarang memelihara babi di tanah Israel . Orang yang melakukannya akan ditembak mati. (sadis euy..)
b. Dilarang ngupil di hari Sabat (Sabtu / Minggu). (rupanya ngupil juga perlu istirahat pas weekend :D)
c. Dilarang naik sepeda, kecuali punya izin mengendarai sepeda.

AMERIKA :
1. ARIZONA :
a. Pemerintah Arizona melarang para pemburu melakukan aktivitas pemburuan onta di Arizona. (Masalahnya : Onta tidak hidup / tidak ada di Arizona. Lalu buat apa memberlakukan undang-undang itu? *bingung*)
b. Dilarang menirukan gaya Pendeta / Pastor setempat.
c. Dilarang mengendarai mobil tanpa sepatu.
d. Dilarang bermain domino di hari Minggu.
e. Dilarang memakai kumis palsu di gereja.
f. Hukuman mati diberlakukan bagi siapapun yang menaburkan garam di atas rel kereta api.
g. Dilarang mengendarai mobil dengan mata tertutup.

2. ALASKA :
a. Dilarang memfoto beruang yang lagi tidur.
b. Dilarang mengikat anjing peliharaan di atas kap / atap mobil.
c. Dilarang memberi minum bir pada rusa.
d. Dilarang berjalan-jalan sambil membawa busur dan anak panah.

3. ARKANSAS :
a. Pria diizinkan memukuli istrinya, tapi tidak boleh lebih dari 1 kali sebulan. (WHAT??!!)
b. Dilarang memelihara buaya di dalam bathtub. (idiiih…. Siapa juga yg mau????)
c. Pria dan wanita yang ketahuan saling menggoda di tengah jalan, akan dikenakan 30 hari penjara.
d. Dilarang membawa sapi berjalan-jalan di jalan utama setelah lewat jam 1 dini hari di hari Minggu.

4. CALIFORNIA :
a. Binatang peliharaan dilarang dibiarkan berhubungan intim di sekitar lokasi sekolah, taman, dan tempat ibadah.
b. Wanita dilarang mengendarai mobil mengenakan daster.
c. Mobil tanpa pengemudi dilarang ngebut di jalan.(YA IAYALAAAAAAAAAAH)
d. Dilarang bersepeda di kolam renang. (APALAGI INI…)
e. Dilarang mengenakan sepatu boot koboi, kecuali Anda memelihara sapi minimal 2 ekor.
f. Dilarang memelihara binatang berwarna hijau dan berbau menyengat.
g. Dilarang bermain bowling di trotoar.

5. COLORADO :
a. Dilarang berdebat dengan polisi, kecuali kendaraan Anda dihentikan olehnya.
b. Dilarang mendirikan bangunan di tengah jalan. (YA IYALAAAH…GILA APA…????)

6. CONNECTICUT
a. Dilarang mengendarai sepeda dengan kecepatan lebih dari 90 km / jam.
b. Pria dilarang mencium istrinya di hari Minggu. (ANEEEH…SIRIK AJAH…)
c. Mobil pemadam kebakaran tidak diizinkan ngebut lebih dari 40 km / jam, walau sedang menuju ke lokasi kebakarang sekalipun.
d. Penata rias / kecantikan dilarang bersiul, berdendang, ataupun bernyanyi saat melayani pelanggan.

7. FLORIDA :
a. Konstitusi Negara menjamin babi-babi hamil bebas dari ancaman penjara, untuk tindakan apapun yang mereka lakukan.
b. Denda akan diberikan pada wanita yang tertidur saat rambutnya di-hair dryer, kecuali dia adalah pemilik salon.
c. Dilarang bernyanyi di depan umum sambil mengenakan pakaian renang.
d. Dilarang kentut di tempat umum setelah jam 6 sore.
e. Dilarang memecahkan piring dan gelas lebih dari 3 buah sehari.

8. NEW YORK :
a. Dilarang menyapa orang sambil ngupil.
b. Dilarang mengenakan sandal setelah lewat jam 10 malam.
c. Pria dilarang keluar dengan mengenakan jaket dan celana yang gak matching.(WHAT… ??? KALO LAGI GAK MODE SERBA MATCHING GMANA???)
d. Pria dilarang keluar rumah topless (tidak mengenakan baju atasan). (FYI : Ini adalah hukum tertua di New York karena telah diberlakukan sejak tahun 1900.)
e. Dilarang menyeruput sup.
f. Dilarang makan sambil berenang di lautan. (KITA SIH UDAH TAUUUUU….)

9. WASHINGTON :
a. Dilarang menyusui anak di tempat umum.
b. Dilarang menari dan minum di waktu bersamaan.

Menjaga sikap dan perkataan di depan anak



Anak merupakan buah hati sekaligus titipan dari Allah kepada kita untuk menjaga, mengarahkan, mendidik untuk menjadi seorang anak yang baik berguna. Baik buruk seorang anak tergantung dari pengawasan kita dan cara kita mendidik. Kita sadari maupun tidak anak-anak cenderung mencontoh dan melakukan tingkah laku yang baik sengaja maupun tidak kita sengaja di lakukan di depan seorang anak. Bila tingkah laku baik maka akan menjadi contoh yang baik, hal itupun tidak menjadi masalah. Namun jika tingkah laku kita lakukan jelek maka, secara tidak langsung akan menjadi contoh buruk bagi anak-anak, begitu pula dengan lingkungan sekitar ini juga berpengaruh.
Banyak hal-hal kecil yang secara tidak langsung di lakukan orang dewasa memberikan contoh buruk tanpa pernah mereka sadari bahwa hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkah laku anak-anak. Mengingatkan pada diri sendiri mungkin adalah salah satu cara yang paling tepat bagi orang tua untuk berperan terhadap perkembangan seorang anak. Memang kita sadari bahwa manusia tidak akan mungkin luput dari kesalahan dan kealpaan, akan tetapi ada beberapa batasan-batasan wilayah “merah” dalam kehidupan kita sehari-hari yang harus bisa di jaga sebisa mungkin. Ada beberapa anjuran yang mungkin bisa di jadikan sedikit koreksi bagi diri sendiri apakan kita selama ini sudah bisa berusaha untuk bersikap baik di depan anak-anak.
1. Jangan membuat janji salah kepada anak.
Tanpa kita sadari kita pasti sering berjanji pada anak kita, dan yang perlu kita koreksi untuk diri kita adalah apakah setiap kita berjanji dan berkata pada anak kita sudah kita laksanakan ??? Contoh sederhana yang tanpa kita sadari, sebagai orang tua tidak seharusnya berkata, "Bila kamu tidak nakal akan saya belikan mainan yang bagus”, lebih-lebih kalo kita tidak benar-benar bermaksud mengajak mereka untuk beli mainan. Itu juga bentuk kebohongan. Dari sini secara tidak langsung kita mengajari tingkah laku jelek terhadap anak-anak kita, diantaranya mengajari anak untuk berbohong, tidak menepati janji serta menghilangkan rasa percaya anak terhadap semua yang kita katakan. Bila anda melakukan, anak-anak akan kehilangan rasa percaya terhadap semua yang kita katakan.
2. Jangan pernah mengadu mulut di depan anak.
Coba kita bayangkan, apa yang akan dirasakan anak-anak apabila dia melihat ayah dan ibu mereka berteriak-teriak satu sama lain, apalagi bila sampai keluar tangan ringan saling memukul??? Dengan tindakan-tindakan tersebut bagaimana bisa kita bayangkan kalau mereka akan dapat merasakan rasa kasih sayang, perlindungan kalau melihat kedua orang tua mereka selalu bersikap kasar satu sama lain. Dari sikap yang seperti ini secara tidak langsung mengajarkan anak-anak untuk selalu berbuat kasar, lebih mementingkan ego sendiri dan tidak memperdulikan lingkungan sekitar serta banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang mengakibatkan anak-anak menjadi lebih kejam dan jahat. Jika memang kita terlanjur melakukan kesalahan kemudian kita sadar maka, segeralah untuk memperbaikinya. Kita pastikan untuk mengikut sertakan anak-anak untuk saling memaafkan dengan bersikap bijak dan dewasa juga meminta maaf pada mereka sambil memberikan nasehat-nasehat atas perbuatan atau tindakan-tindakan baru saja terjadi. Insya Allah, anak-anak pasti menghargai kita dan mengerti akan semua tindakan dan perbuatan-perbuatan kita. Jadi perhatikan syarat utama, mengakui kesalahan dan lakukan dengan tulus .
3. Jangan pernah mengolok orang lain.
Disini perlu di perhatikan, apakah kita pernah melakukan perkataan di depan anak-anak yang bersifat mengejek, mengomentari, mencaci, mempermalukan orang lain seperti perkataan “ Lihat situa itu lagi kerjakan apa ??? hahahaha “ Jika memang kita pernah atau bahkan sering melakukannya maka, kita harus waspada bahwa anak-anak dapat menganggap perilaku yang seperti itu wajar-wajar atau bahkan sah-sah saja untuk dilakukan. Jadi jika suatu saat ketika tiba-tiba melihat anak-anak berkomentar dan mengomentari keburukan orang lain dan orang yang di komentari merasa di permalukan, kita harus ingat, kemungkinan kita sendirilah yang mengajari mereka untuk bertingkah-laku seperti itu .
4. Jangan pernah menggosip
Bergosip tentang orang lain mungkin kita beranggapan bahwa orang yang kita gosipi tidak mendengar kita, akan tetapi ada kemungkinan anak kita mendengar kalau kita sedang menggosip. Beragam reaksi dari anak-anak, kemungkinan malah mereka menganggap itu merupakan perilaku yang normal dan wajar-wajar saja atau bahkan yang lebih parah lagi mereka bisa bosan dan muak dengan tingkah laku kedua orang tua mereka yang bersikap aneh-aneh. Lagi pula bergosip merupakan larangan keras dalam agama. Dari kedua sisi jelas dan sangat jelas berpengaruh negatif terhadap anak-anak.
5. Jangan melihat tayangan Televisi yang buruk
Kita bisa berkata kepada anak-anak kalo jangan melihat atau menonton acara-acara yang penuh dengan kekerasan dan adegan-adegan seronok di televisi, akan tetapi kita sendiri dengan enaknya tetap melanjutkan untuk, anak-anak bisa berfikir bahwa kita bersikap munafik. Hal seperti ini juga bisa membuat anak-anak kehilangan rasa hormat terhadap kita gara-gara kita bersikap seperti itu .
Menjadi orang tua memang harus berupaya keras untuk selalu bersikap baik di depan anak-anaknya, karena apa yang diperbuat orang tua sehari-hari akan memiliki dampak besar terhadap perilaku anak-anaknya. Kita tentunya tidak ingin mendengar anak-anak kita berkata, "Ini bukanlah yang dikatakan ayah dan ibu, tapi ini adalah apa yang dilakukan ayah dan ibu,"
Orang tua mempunyai tanggung jawab yang luar biasa besar dalam membesarkan ana-anak. Apabila kita ingin berhasil hal penting yang perlu di garis bawahi adalah, antara kata-kata dan tindakan haruslah sesuai. Sebagai manusia memang tidak akan bisa lepas dari kesalahan. Akan tetapi kita sebisa mungkin agar, JANGAN MELAKUKAN KESALAHAN DI DEPAN ANAK-ANAK.